Chelsea pernah disingkirkan Barnsley di ajang Piala FA pada 13 tahun silam. Kenangan buruk itu menjadi alasan bagi Chelsea untuk tetap rendah hati ketika kedua tim akan bertemu lagi di Stadion Oakwell.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
BARNSLEY, RABU — Chelsea mulai lepas landas di tangan Manajer Thomas Tuchel dengan memenangi tiga laga beruntun di Liga Inggris. Kini mereka akan menghadapi Barnsley, tim dari Divisi Championship, pada laga babak 16 besar Piala FA di Stadion Oakwell, Barnsley, Jumat (12/2/2021) pukul 03.00 WIB. Laga ini akan menguji kesederhanaan dan sikap rendah hati yang sedang ditanamkan Tuchel ke dalam skuad ”The Blues”.
Mantan Manajer Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain itu berusaha keras mencegah timnya untuk tidak cepat puas dan merasa paling hebat. Kesombongan bisa menjadi bumerang bagi tim yang sedang menjaga tren positif. ”Penting bagi kami untuk tidak berharap terlalu tinggi dan tetap rendah hati,” kata Tuchel seusai timnya mengalahkan Sheffield United, 2-1, Senin lalu.
Kemenangan atas Sheffield menjadi contoh nyata bagi Chelsea bahwa tim yang terlihat lemah bisa berbahaya. Sheffield yang baru memenangi tiga laga di Liga Inggris musim ini hampir bisa mencuri poin dari Chelsea, yang bertabur bintang dan diasuh manajer yang musim lalu tampil di final Liga Champions bersama PSG.
Pelajaran dari laga tersebut sangat relevan untuk menjadi pegangan Chelsea saat akan menghadapi Barnsley yang kini berada di peringkat ke-13 Divisi Championship, liga kasta kedua di Inggris. Apalagi, Chelsea tidak ingin kenangan buruk pada 2008 di Stadion Oakwell kembali terulang, yaitu ketika Chelsea disingkirkan Barnsley pada babak perempat final Piala FA dengan skor 1-0.
Pada pertemuan terakhir kedua tim 13 tahun silam itu, Barnsley mencetak satu gol dari sundulan Kayode Odejayi dan cukup untuk menyingkirkan Chelsea yang diperkuat sejumlah bintang, seperti Joe Cole, Nicolas Anelka, dan Michael Ballack. Sebelum laga itu, Barnsley juga menyingkirkan Liverpool pada babak 16 besar.
Manajer Barnsley Valerien Ismael merasa optimistis bisa mengulang kenangan manis itu. ”Kami tahu bakal menghadapi salah satu tim tangguh di dunia, tetapi kami sangat percaya diri dan tidak sabar untuk menerima tantangan ini,” ujar Ismael dikutip laman Barnsley.
Hasil positif dari tiga laga terakhir membuat Barnsley lebih percaya diri. Mereka melaju ke babak 16 besar Piala FA dengan menyingkirkan Norwich City dan mendapatkan dua hasil imbang di Divisi Championship saat bertemu Cardiff City dan Nottingham Forest. Dua pemain mereka, Romal Palmer dan Toby Sibbick, juga telah pulih dari cedera.
Ismael pun tidak asing lagi dengan sosok Tuchel karena keduanya pernah bertemu di Bundesliga, saat Ismael melatih Wolfsburg dan Tuchel di Dortmund. Namun, setelah lama tidak bertemu dan kini kedua manajer memiliki tim yang berbeda, Ismael maupun Tuchel seperti dua orang yang baru pertama kali bertemu.
Merotasi pemain
Tuchel kini masih fokus untuk menggali potensi yang dimiliki skuadnya dan ajang Piala FA ini menjadi kesempatan baginya untuk mencoba hal baru. Pada laga kontra Barnsley ini, ia akan mencoba untuk merotasi pemain dan melihat tingkat kedalaman skuadnya.
Beberapa pemain inti Chelsea termasuk Thiago Silva belum bisa bermain. Namun, Tuchel berpeluang untuk memainkan pemain lainnya yang sebelumnya cedera, seperti N’Golo Kante dan Hakim Ziyech. ”Ini adalah saat yang tepat untuk menurunkan para pemain yang masih segar secara fisik dan mental,” ujar Tuchel, seperti dikutip Football London.
Kami tahu bakal menghadapi salah satu tim tangguh di dunia, tetapi kami sangat percaya diri dan tidak sabar untuk menerima tantangan ini.
Tuchel berhati-hati dalam merotasi tim karena ia sadar pertaruhan di balik laga ini sangatlah besar. Bagi Tuchel pribadi, ajang Piala FA ini sangatlah bergengsi. Ia mengaku sudah mengagumi kompetisi tertua ini sejak ia masih kecil. Bisa bertarung hingga akhir dan tampil di Stadion Wembley merupakan impiannya.
Mengatasi perlawanan Barnsley nantinya merupakan langkah kecil untuk mendapatkan tantangan yang lebih besar pada babak perempat final. Lawan-lawan yang lebih tangguh sudah menunggu, seperti Manchester United yang mengalahkan West Ham United, 1-0, pada laga Rabu (10/2/2021) pagi WIB.
MU lolos ke babak perempat final berkat gol tunggal gelandang Scott McTominay pada masa perpanjangan waktu. Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer masih merasa tidak puas dengan hasil laga itu karena timnya tampil kurang tajam. ”Saya rasa kami bisa menembak hingga 17 kali, tetapi kami masih harus tampil lebih tajam. Kami seharusnya bisa memenangi laga ini lebih cepat,” katanya.
Namun, inilah laga Piala FA yang selalu penuh dengan kejutan. Tidak ada jaminan bagi tim-tim besar untuk bisa menang mudah dan ini menjadi catatan penting bagi Tuchel. (AFP/REUTERS)