Harapan Pelatih dan Atlet kepada Luhut
Pelatih dan atlet PB PASI menaruh harapan besar terhadap Ketua Umum PB PASI baru, Luhut Binsar Pandjaitan. Apa yang sudah baik dari era Mohammad Bob Hasan diharapkan terus dilanjutkan dan yang kurang ditingkatkan.
JAKARTA, KOMPAS – Pelatih dan atlet di pemusatan latihan nasional atau pelatnas atletik Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PB PASI menaruh harapan besar terhadap Luhut Binsar Pandjaitan yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum PB PASI 2021-2025 dalam Kongres PB PASI 2021, Senin lalu. Apa yang sudah baik dari era kepemimpinan mantan Ketua Umum PB PASI Mohammad Bob Hasan diharapkan terus dilanjutkan dan yang masih kurang ditingkatkan.
Selama ini, Bob Hasan telah membangun pondasi pembinaan berkelanjutan di pelatnas PB PASI. Namun, di eranya, pembinaan masih condong ke beberapa nomor perlombaan saja, terutama lari jarak pendek. Selain itu, perlu ada peningkatan dalam pemanfaatan sports science dalam pembinaan dan daya tawar lebih kuat untuk memastikan pelatnas atletik tidak mudah tergusur dari Stadion Madya Senayan, Jakarta.
Bob Hasan punya perhatian kuat untuk memastikan regenerasi atlet terus berlanjut, tanpa putus. Terbukti, dengan kocek sendiri, pria yang memimpin PB PASI selama 42 tahun itu mengumpulkan semua atlet muda terbaik dari seluruh Indonesia ke Jakarta.
Pelatih kepala PB PASI Eni Nuraini saat ditemui di pelatnas atletik di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat (29/1/2021), mengatakan, Bob Hasan punya perhatian kuat untuk memastikan regenerasi atlet terus berlanjut, tanpa putus. Terbukti, dengan kocek sendiri, pria yang memimpin PB PASI selama 42 tahun itu mengumpulkan semua atlet muda terbaik dari seluruh Indonesia ke Jakarta.
Tak hanya dibina, para atlet muda itu diberikan tempat tinggal, makanan, suplemen tambahan, hingga honor. Semua itu disediakan dengan dana di luar anggaran bantuan pelatnas yang biasa diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setiap tahunnya.
Namun, ketika Bob Hasan wafat 31 Maret 2020 lalu, program regenerasi atlet itu sempat tersendat. Nyaris semua atlet yunior dikembalikan ke daerahnya masing-masing. Pasalnya, PB PASI tidak memiliki cukup dana untuk menampung mereka. Hampir setahun ini, PB PASI hanya bergantung dari anggaran bantuan pelatnas dari pemerintah.
Baca juga : Luhut Utamakan Pembinaan Berbasis Data
Hal itu amat disayangkan. Pasalnya, program itu sudah terbukti menghasilkan sejumlah atlet atletik elite Indonesia saat ini, antara lain sprinter andalan Indonesia Lalu Muhammad Zohri. ”Saya berharap program regenerasi itu bisa dilanjutkan oleh Pak Luhut nanti. Sebab, ini sangat penting untuk kelanjutan prestasi atletik kita,” ujar Eni.
Pemerataan pembinaan
Sementara itu, pelatih lempar lembing PB PASI Muhammad Zainuddin Umar menuturkan, selama ini, Bob Hasan memang sudah memenuhi semua kebutuhan dasar pembinaan dengan baik. Hanya saja, di era Bob Hasan, fokus pembinaan cenderung hanya ke beberapa nomor perlombaan, khususnya lari.
Hal itu dinilai turut menghambat pembinaan nomor lain, terutama lempar atau tolak. Di nomor lempar lembing, atlet-atletnya sangat minim mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kejuaraan internasional. Akibatnya, mereka minim pengalaman berlomba dan kesempatan mengevaluasi diri menghadapi calon lawan di kejuaraan multi cabang.
Tak pelak, prestasi nomor lempar/tolak cenderung di bawah prestasi nomor lari dan lompat atau locat, terutama mulai tahun 2000-an. Sepuluh tahun terakhir di level Asia Tenggara misalnya. Koleksi emas atletik Indonesia di SEA Games hanya disumbangkan oleh atlet dari displin perlombaan lari dan lompat. Displin lempar/tolak hanya sekali menyumbangkan emas, yakni melalui atlet tolak peluru putri Eki Febri Ekawati di SEA Games 2017 Malaysia.
”Saya berharap Pak Luhut memberikan perhatian yang seimbang untuk semua nomor perlombaan yang ada. Tujuannya, supaya tercipta pemerataan prestasi di semua nomor. Karena, atlet lempar/tolak kita juga punya potensi berprestasi di level internasional,” kata Umar.
Optimalkan sports science
Pelatih sprinter PB PASI Agustinus Ngamel mengutarakan, di era Bob Hasan, pemanfaatan sports science sudah dimulai. Namun, memang belum optimal. Memasuki era baru di bawah kepemimpinan Luhut, dirinya berharap pemanfaatan sports science bisa dilakukan lebih maksimal.
PB PASI sudah memiliki modal lembaga penelitian dan pengembangan atau litbang. Lembaga itu bisa terus dimanfaatkan untuk memperkuat data statistik mengenai atletik Indonesia. Hal yang paling penting adalah data mengenai bakat-bakat atlet yang ada di seluruh Indonesia. Kemudian, analisis mengenai metode penelitian yang lebih efektif dan efisiens yang sekarang sudah lumrah digunakan oleh negara-negara kuat di cabang atletik, seperti Amerika Serikat dan China.
Belakangan, sports science mulai digunakan dengan baik pula oleh negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Thailand, dan Vietnam. ”Dengan sports science, hasil latihan yang selama ini sudah baik bisa menghasilkan efek lebih optimal. Ini sangat penting agar kita bisa lebih bersaing di pentas internasional,” tutur Agustinus.
Kepastian latihan
Dari atlet, anggota tim estafet 4x100 meter Bayu Kertanegara berharap agar Luhut bisa memastikan pelatnas atletik tidak mudah tergusur lagi dari Stadion Madya Senayan. Dua tahun terakhir atau pasca Stadion Madya Senayan direnovasi untuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, pelatnas atletik tidak lagi memiliki hak istimewa di arena tersebut.
Pelatnas atletik beberapa kali justru tergusur oleh kegiatan lain di luar agenda pelatnas di Stadion Madya Senayan, seperti liga sepak bola hingga latihan marching band pelajar. Karena itu pula, mereka harus membatalkan latihan rutin atau berlatih di tempat lain dengan membawa peralatan sendiri.
”Yang paling penting untuk atlet itu adalah kepastian dan kelancaran latihan. Kalau sering digusur-gusur dari Stadion Madya Senayan, otomatis latihan terganggu. Itu pasti berdampak buruk terhadap perkembangan atlet secara khusus atau program latihan secara umum,” ujar Bayu yang turut berkontribusi untuk tim estafet meraih perak Asian Games 2018.
Janji Luhut
Seusai terpilih dalam Kongres PB PASI 2021, Luhut sudah berjanji akan meneruskan semua hal-hal baik yang telah ditanamkan oleh Bob Hasan. Sebaliknya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu akan berusaha memperbaiki hal-hal yang masih kurang baik dari era Bob Hasan.
Adapun Luhut untuk pertama kali mengunjung atlet pelatnas di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Jumat petang. Dalam pertemuan itu, Jenderal TNI purnawirawan itu berusaha menjaga motivasi para atlet dalam berlatih dan mengejar prestasi terbaik.
Luhut juga kembali mengisyaratkan akan meneruskan semua program baik yang sudah dilakukan Bob Hasan dan membenahi yang masih kurang. ”Saya ucapkan penghormatan terhadap almarhum Bob Hasan yang telah mengabdi dan mampu mencetak atlet-atlet terbaik. Mari kita mulai era baru dengan harapan akan capaian prestasi yang membanggakan,” tegasnya dalam Instagram pribadinya, Jumat.