Fernando Alonso akan genap berusia 40 tahun pada 29 Juli, namun dia masih merasa muda dan siap bersaing kembali di ajang F1. Musim 2021 dia kembali memacu mobil Renault yang mengantar dirinya juara pada 2005 dan 2006.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
OVIEDO, MINGGU – Fernando Alonso akan kembali bersaing di lintasan Formula 1 musim ini setelah dua tahun meninggalkan ajang balap jet darat itu. Pebalap berusia 39 tahun itu akan membela Tim Alpine, nama baru dari Renault, tim tempat Alonso meraih juara F1 pada 2005 dan 2006. Di usia yang tidak muda lagi, Alonso masih merasa mampu bersaing dengan para pebalap muda untuk memperebutkan gelar juara dunia F1.
Alonso pernah menjadi bintang Formula 1 berkat performanya yang kompetitif sejak debutnya pada 2001. Dia menjadi pebalap muda pengusik sukses Michael Schumacher yang menjuarai F1 lima kali beruntun bersama Ferrari pada 2000-2004. Alonso kemudian memutus dominasi Schumacher pada 2005 dan 2006.
Namun, seiring pensiunnya Schumacher pada akhir musim 2006, Alonso justru gagal membangun dominasinya di Formula 1. Dia tak pernah lagi menjuarai F1 dalam dua periode bersama McLaren (2007-2009, 2015-2018) dan Ferrari (2010-2014).
Pada pertengahan Agustus 2018, saat musim F1 masih bergulir, Alonso mengumumkan dirinya akan pensiun di akhir musim dan memulai petualangan baru. “Setelah 17 tahun yang sangat indah dalam olahraga yang mengagumkan ini, kini saatnya bagi saya untuk melakukan perubahan dan melangkah,” ujar dia seperti dikutip BBC.
“Kita lihat saja apa yang dibawa oleh masa depan; tantangan-tantangan baru yang menyenangkan tidak berada jauh. Saya memiliki saat yang paling membahagiakan dalam hidup saya, tetapi saya perlu pergi menjelajahi petualangan baru,” tegas Alonso kala itu.
Setelah meninggalkan Formula 1, Alonso bersaing di sejumlah disiplin olahraga balap mobil. Dia dua kali menjuarai balap ketahanan 24 Jam Le Mans, dan sekali menjuarai Kejuaraan Dunia Ketahanan FIA. Alonso pun mencoba Reli Dakar, serta IndyCar.
Setelah menyelesaikan semua tantangan dan hanya gagal pada Indy 500, saya pikir tepat saatnya untuk kembali, meskipun aturan tidak berubah hingga 2022. Saya merasa bagus, muda dan siap, jadi mari kita coba lagi.
Pebalap asal Spanyol itu kemudian kembali ke Formula 1, ke tim yang pernah membawanya mencapai masa keemasan, Renault, yang musim 2021 berganti nama menjadi Tim Alpine. Dalam program podcast WTF1, Minggu (24/1/2021), Alonso mengungkapkan alasannya meninggalkan F1 pada akhir musim 2018.
“Saya punya terlalu banyak hal di dalam kepala saya yang tidak berhubungan dengan Formula 1, kejuaraan dunia tidak menarik lagi bagi saya waktu itu, tidak menawarkan sebanyak seri-seri lainnya,” ungkap Alonso dikutip Speedweek.
“Saya memiliki hal lain dalam benak saya, seperti seri IndyCar dan target saya meraih ‘Tiga Mahkota’ balap mobil dengan kemenangan di Indy 500. Saya juga ingin melakukan yang sama dalam WEC (Kejuaraan Dunia Ketahanan), dan pada 2019 ada benturan jadwal antara GP Australia dan Sebring,” ujar Alonso.
“Saya ingin memenangi Kejuaraan Dunia Ketahanan dan bersaing di Le Mans untuk kedua kali. Saya juga memiliki Rolex 24 di Daytona bersama Cadillac dalam pikiran saya, dan saya memikirkan tentang mencoba Dakar,” lanjut Alonso.
Alonso mengatakan, terlalu banyak hal yang menjadi keinginannya yang tidak berkaitan dengan Formula 1, sehingga dia mengatakan pada dirinya sendiri untuk berhenti saat ini.Dia tidak mengetahui apakah akan kembali setelah perubahan aturan pada 2021, jadi dia menganggap itu sebagai balapan terakhirnya.
“Setelah menyelesaikan semua tantangan dan hanya gagal pada Indy 500, saya pikir tepat saatnya untuk kembali, meskipun aturan tidak berubah hingga 2022. Saya merasa bagus, muda dan siap, jadi mari kita coba lagi,” ujar Alonso.