Manchester United telah melewati ujian terbesarnya saat menghadapi Liverpool. Meski laga tersebut berakhir imbang 0-0, MU mampu menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LIVERPOOL, SENIN — Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer dan skuadnya sedikit kecewa karena hanya bisa menahan Liverpool, 0-0, di Stadion Anfield, Senin (18/1/2021) dini hari WIB. Namun, di balik kekecewaan itu, skuad ”Setan Merah” telah berhasil menunjukkan kemajuan yang pesat melalui laga tersebut.
Solskjaer berulang kali menyebut laga kontra Liverpool itu sebagai ujian besar. Mereka pun bisa melewatinya dengan aman. MU tetap memuncaki klasemen dengan 37 poin dan membuat Liverpool terpeleset ke peringkat keempat (34 poin).
Perubahan drastis akan terlihat jelas jika melihat kembali pencapaian kedua tim akhir tahun lalu. Pada pertengahan Desember 2020, Liverpool sudah menikmati puncak klasemen, sedangkan MU masih berada di peringkat ke-8. Sebulan kemudian, MU melesat dan menatap peluang menjuarai liga untuk kali pertama dalam sewindu.
Inferioritas MU terhadap rival bebuyutannya itu pun mulai sirna, kemarin. Pertahanan MU, yang dulu sempat menjadi bahan olok-olok karena sangat rapuh, kini mulai solid. Liverpool tidak bisa mencetak gol meskipun menguasai permainan dan membuat tembakan lebih banyak dibandingkan MU.
Mantan kapten MU, Roy Keane, kagum dengan perkembangan pesat bekas klubnya itu. ”Sungguh kemajuan besar, perkembangan mereka enam bulan terakhir dan kini posisi puncak klasemen,” ujarnya.
Namun, Keane tetap mengingatkan, perjalanan MU masih berat pada beberapa bulan ke depan. Persaingan di Liga Inggris musim ini kian sengit. Maka, setiap tim, termasuk MU, wajib menetapkan standar yang sangat tinggi. Hasil imbang di Anfield, menurut Keane, belum bisa membuktikan MU sudah layak menjadi juara pada musim ini.
Solskjaer sudah membayangkan perjalanan yang berat seusai laga kontra Liverpool ini. Mereka wajib mempertahankan posisi di puncak sambil menjaga konsistensi penampilan mereka di ajang lainnya. Akhir Januari ini, MU akan kembali bertemu Liverpool pada laga babak keempat Piala FA.
Melalui laga kontra Liverpool inilah Solskjaer lantas menemukan celah untuk diperbaiki. ”Bukan hasil (imbang) yang membuat kami kecewa, tetapi juga permainan kami. Saya tahu para pemain bisa tampil lebih baik karena mereka sudah banyak berkembang,” katanya.
Wajar jika Solskjaer cukup kecewa karena mereka sudah mendapatkan kesempatan terbaik untuk bisa mengalahkan Liverpool di Anfield. MU sedang dalam kondisi bagus, adapun Liverpool kehilangan daya serangnya. Dalam empat laga terakhirnya di Liga Inggris, Liverpool hanya mencetak satu gol, yaitu saat ditahan imbang West Bromwich Albion, 1-1.
Manajer Liverpool Juergen Klopp merasa masalah ini tidak mudah untuk diatasi. ”Hal semacam ini bisa terjadi dalam sepak bola. Kami hanya perlu terus membuat peluang agar bisa mencetak gol,” katanya.
Manchester City, yang memiliki tabungan satu laga, berpeluang mengudeta MU. City hanya tertinggal dua poin dari MU.
Melawan MU pada laga itu, Liverpool mencatatkan total 17 tembakan, sedangkan MU hanya 8 tembakan. Dari jumlah tembakan Liverpool itu, hanya tiga di antaranya yang tepat mengarah ke gawang MU.
Duel tim sekota
Liverpool, sang juara bertahan, kini terpeleset ke peringkat keempat. Klopp lantas mengubah prioritas target. Alih-alih mengulang seperti musim lalu, mereka kini fokus mengamankan posisi keempat demi tiket ke Liga Champions Eropa.
Di saat yang sama, Manchester City sudah bangkit dan merebut peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris seusai melumat Crystal Palace, 4-0.
Kebangkitan City membuat persaingan gelar juara Liga Inggris kian panas dan menggairahkan rivalitas dua tim sekota di puncak. City tetap menjadi rintangan besar lainnya bagi MU. Dalam dua derbi Manchester terakhir, MU kesulitan mengalahkan City. MU ditahan City, 0-0, pada ajang Liga Inggris lalu dibekap City, 0-2, pada babak semifinal Piala Liga.
City, yang memiliki tabungan satu laga, berpeluang mengudeta MU. City hanya tertinggal dua poin dari MU. Namun, Manajer Manchester City Pep Guardiola enggan terburu-buru membahas persaingan itu. ”Saya tidak ingin menyampaikan pesan apa pun saat ini,” kata Guardiola. (AFP/REUTERS)