Tanpa pemain China dan Jepang, turnamen Yonex Thailand Terbuka tetap menantang memasuki babak perempat final. Para pemain Indonesia dihadang oleh unggulan asal Denmark dan Korea Selatan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BANGKOK, KAMIS — Laga makin berat akan dijalani wakil Indonesia yang lolos ke perempat final turnamen bulu tangkis Yonex Thailand Terbuka. Pemain-pemain Denmark dan Korea Selatan akan menjadi lawan berat di tengah absennya kekuatan China dan Jepang.
Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan berhadapan dengan pemain-pemain Denmark pada babak delapan besar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (15/1/2021). Pertemuan Jonatan, tungga putra peringkat ketujuh dunia, dengan Viktor Axelsen, peringkat keempat dunia, bahkan bisa dinilai sebagai salah satu big match dalam perempat final.
Statistik kemenangan dalam pertemuan sebelumnya berselisih tipis, yaitu 3-2 untuk keunggulan Axelsen. Namun, Jonatan memenangi pertandingan terakhir yang terjadi pada perempat final Perancis Terbuka 2019, turnamen level BWF Super 750.
”Pengalaman dan prestasi Axelsen memang di atas saya. Tetapi, mudah-mudahan, kemenangan hari ini menambah kepercayaan diri saya untuk melawan dia,” tutur Jonatan, dalam situs web BWF, setelah mengalahkan Jason Anthony Ho-Shue (Kanada), 21-10, 21-9, pada babak kedua, Kamis.
Rasa percaya diri itu didapat berkat permainan Jonatan yang lebih baik dibandingkan dengan babak pertama. Selain akurasi pukulan, pergerakannya di lapangan juga lebih baik.
Jika bisa mengalahkan Axelsen, peraih medali emas tunggal putra Asian Games Jakarta Palembang 2018 itu berpeluang bertemu rekan latihannya di pelatnas, Anthony. Peringkat keenam dunia ini juga akan bertemu pemain Denmark, yaitu Rasmus Gemke.
Seperti Jonatan, Anthony tertinggal dalam statistik pertemuan sebelumnya dengan Gemke, yaitu 0-1. Kekalahan terjadi pada babak pertama All England 2020, penampilan terakhir Anthony sebelum turnamen bulu tangkis dihentikan karena pandemi Covid-19 dan tampil lagi pada turnamen ini.
Pengalaman dan prestasi Axelsen memang di atas saya. Tetapi, mudah-mudahan, kemenangan hari ini menambah kepercayaan diri saya untuk melawan dia.
Oleh karena itu, Anthony tak ingin berpikir terlalu jauh tentang hasil dalam laga melawan pemain Denmark berperingkat ke-17 dunia itu. Dia hanya akan fokus pada permainan dan pemulihan fisik setelah berhadapan dengan Kunlavut Vitidsarn (Thailand) pada babak kedua. Pada pertemuan pertama dengan tiga kali juara dunia yunior secara beruntun (2017-2019) itu, Anthony menang, 21-16, 21-19.
Wakil Indonesia lain yang akan berhadapan dengan pemain Denmark adalah ganda campuran Praveen/Melati. Pasangan peringkat keempat dunia ini akan melawan ganda yang pernah mereka kalahkan pada satu pertemuan sebelumnya, Mathias Christiansen/Alexandra Boeje.
Taklukkan senior
Pasangan berusia 19 tahun, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, tampil gemilang ketika menaklukkan senior mereka di pelatnas yang merupakan ganda putra peringkat keenam dunia, Fajar Alfian/Muhamad Rian Ardianto. Dalam laga selama 1 jam 3 menit, juara dunia yunior 2019 itu menang, 16-21, 21-19, 22-20.
Sehari sebelumnya, tingginya daya juang diperlihatkan Leo/Daniel saat mengalahkan pasangan pelatnas lainnya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, 19-21, 29-27, 21-13.
”Melawan senior, Leo/Daniel memperlihatkan semangat tak mau kalah. Menurut saya, kemampuan juga tak berbeda jauh. Kemampuan mereka bisa berkembang jika mendapat banyak kesempatan bertanding di level tinggi,” komentar pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi tentang Leo/Daniel, yang baru kali ini tampil dalam turnamen berkategori BWF Super 1000.
Kemenangan pasangan yang memasuki pelatnas utama pada 2020 ini menempatkan dua ganda putra Indonesia pada perempat final. Wakil lainnya adalah peringkat kedua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang akan berhadapan dengan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Sebagai pasangan senior, mereka selalu berhadapan dengan pemain lebih muda yang mengandalkan kekuatan pukulan serta kecepatan dalam bergerak. Hendra/Ahsan pun menerapkan taktik melambatkan irama permainan dan bermain dengan sabar. Mereka pun mampu menyingkirkan dua pasangan berusia 23 tahun ke bawah, termasuk Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) pada babak kedua. Ganda peringkat ke-10 dunia itu dikalahkan dengan skor 19-21, 17-21.
Tiket perempat final juga didapat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Adapun Shesar Hiren Rushtavito ditaklukkan unggulan kedua, Chou Tien Chen (Taiwan), 16-21, 19-21.