Chelsea menjadikan laga versus Manchester City, Minggu malam, sebagai pijakan resolusi untuk mewujudkan tahun baru yang lebih baik. Peluang tuan rumah menang sangat besar mengingat City tengah pincang akibat Covid-19.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
LONDON, SABTU — Setelah menutup tahun dengan rangkaian hasil hasil kurang memuaskan, Chelsea bertekad memulai 2021 dengan lebih baik, yaitu energik dan kreatif. Resolusi Tahun Baru itu akan mereka mulai ketika menjamu Manchester City pada lanjutan Liga Inggris pada Minggu (3/1/2021) pukul 23.30 WIB.
Laga di Stadion Stamford Bridge itu akan menandai awal perjalanan kedua tim pada tahun yang baru ini. Kontras dengan City yang menorehkan kemenangan beruntun di tiga laga terakhir menjelang pergantian tahun, Chelsea kini tengah tertatih-tatih. Dari lima laga terakhir di Liga Inggris, ”Si Biru” hanya bisa meraih empat poin.
Mereka kehilangan poin dari Everton, Wolverhampton Wanderers, Arsenal, dan Aston Villa. Peringkat empat besar pun lepas dari genggaman Chelsea.
”Laga versus Arsenal adalah performa terburuk kami musim ini. Menghadapi Manchester City, kami harus lebih cepat, tetapi tetap disiplin. Walaupun City tim yang sangat kuat, saya yakin pada skuad ini. Kami memiliki peluang mengalahkan siapa pun,” ujar Manajer Chelsea Frank Lampard mencoba membangun kembali optimisme seperti dikutip laman Chelsea.
Setelah beristirahat hampir sepekan, Lampard yakin timnya bisa menampilkan permainan energik dengan intensitas tinggi saat melawan City. Karakter bermain yang menjadi ciri khas Chelsea di era Frank Lampard itu absen dalam beberapa laga terakhir akibat faktor kelelahan menyusul padatnya jadwal.
”Kami harus terus menjaga level energi tetap tinggi ketika berjumpa City,” kata Lampard.
Tim paling ofensif
Energi dan konsentrasi tinggi memang sangat dibutuhkan untuk menghadapi City, salah satu tim paling ofensif di Liga Inggris saat ini. Mereka menciptakan rata-rata 15,4 tembakan per laga. Jumlah itu lebih baik dari tim pemuncak klasemen, Liverpool (15,3 tembakan), dan hanya kalah dari Leeds United (15,9 tembakan).
Maka dari itu, Lampard kemungkinan akan memercayakan duo bek tengah senior, Kurt Zouma dan Thiago Silva, mengisi posisi palang pertahanan. Pada sektor bek sayap kanan, Lampard harus melakukan sedikit perubahan akibat belum pulihnya Reece James dari cedera hamstring.
Posisinya kemungkinan ditempati bek sayap berpengalaman, Cesar Azpilicueta. Hadirnya bek sayap veteran yang jarang tampil pada musim ini itu justru bisa menghadirkan ketenangan di lini sayap Chelsea yang musim ini banyak diisi barisan pemain muda.
Pada lini tengah, sektor terpenting dalam penguasaan bola dan kreativitas, Chelsea bakal diuntungkan dengan kabar pulihnya gelandang serang, Hakim Ziyech. Pemain berjuluk ”Penyihir dari Maroko” itu menepi hampir sebulan akibat cedera hamstring. Tanpanya, performa Chelsea pun anjlok. Mereka seolah kehilangan kreativitas.
Peran vital Ziyech
Pemain yang dibeli dari Ajax Amsterdam pada musim panas lalu itu adalah gelandang Chelsea paling kreatif saat ini. Ia menyumbang tiga asis dan satu gol dari tujuh penampilannya di Liga Inggris pada musim ini.
Tak heran, Lampard ingin segera menurunkan Ziyech untuk menyokong ketajaman penyerang Oliver Giroud atau Tammy Abraham pada laga nanti. ”Dia (Ziyech) telah bugar dan berlatih tiga hari terakhir. Saya akan segera memutuskan menurunkannya atau tidak pada laga nanti,” tutur Lampard.
Selain ketangguhan di lini belakang, Chelsea membutuhkan kreativitas untuk meraih kemenangan ketiga secara beruntun atas City di Stamford Bridge. Capaian itu kali terakhir terjadi pada 2009.
Ketika diperbolehkan berlatih kembali mulai Rabu lalu, pemain City dilarang berada di ruang ganti. Mereka hanya bertemu di lapangan dengan menjaga jarak.
Adapun City bakal datang dengan kondisi pincang menyusul wabah Covid-19 yang mendera klub. Setidaknya dua pemain pilar City, yaitu Gabriel Jesus dan Kyle Walker, dinyatakan positif Covid-19 sebelum perayaan Natal, akhir tahun lalu.
Tiga pemain lain dan sejumlah staf City juga tertular virus korona baru. Akibat banyaknya kasus Covid-19, City pun batal bertandang ke markas Everton pada akhir pekan lalu. Laga itu ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Menurut sejumlah media di Inggris, tiga pemain City lainnya yang positif Covid-19, tetapi tidak disebutkan namanya, itu adalah kiper Ederson, bek sayap Joao Cancelo, dan penyerang sayap Ferran Torres. Absennya kelima pemain bakal menjadi pukulan telak bagi City dalam upaya menjaga tren positif beberapa pekan terakhir. Dalam lima laga terakhir di berbagai kompetisi, City tiga kali menang, termasuk melibas Arsenal 4-1 di Piala Liga Inggris.
Diakui Guardiola, badai Covid-19 telah mengganggu persiapan timnya. Tempat latihan mereka sempat ditutup Senin lalu. Ketika diperbolehkan berlatih kembali mulai Rabu lalu, pemain City dilarang berada di ruang ganti. Mereka hanya bertemu di lapangan dengan menjaga jarak.
”Pemain pun jadi kurang berkomunikasi,” ujar Guardiola seperti dikutip ESPN.
Meskipun timnya dalam kondisi kurang ideal, Guardiola sesumbar timnya bakal tetap bermain bagus di London. ”Kami memiliki skuad yang cukup bagus untuk pergi ke sana dan mencoba meladeni lawan tangguh seperti Chelsea. Kami pergi ke sana untuk tampil antusias dan memberikan yang terbaik,” ujar Guardiola.
Guardiola dan timnya agaknya tersulut pencapaian tetangganya, Manchester United. MU, yang sempat terpuruk di peringkat ke-14 dan tertinggal sembilan poin dari Liverpool, kini menjadi kandidat juara.
MU menyamai perolehan poin Liverpool, yaitu 33, di puncak klasemen seusai mengalahkan Aston Villa, 2-1, Sabtu dini hari WIB. Untuk kali pertama sejak 2009, Liverpool dan MU bersaing di puncak. Keduanya kini hanya dipisahkan selisih gol.
”Kami telah banyak berkembang dalam setahun. Saat Tahun Baru (2020) lalu, kami kalah dari Arsenal,” ujar Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Persaingan di papan atas kian sengit menyusul kemenangan telak Tottenham Hotspur, 3-0, atas Leeds United, Sabtu malam WIB. (AFP/REUTERS/BBC)