Indonesia diyakini akan bangkit dan berinovasi di 2021. Apalagi, saat ini. perekonomian mulai pulih setahap demi setahap.
Oleh
CHE/COK/DIT/FLO/MBA/NTA/REN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia membutuhkan aneka inovasi untuk memulihkan diri dan kembali bangkit setelah pandemi Covid-19. Aneka peluang akan tersedia di 2021.
Presiden Joko Widodo menyebut, Indonesia tidak luput dari ujian berat akibat pandemi. Walakin, Indonesia mampu beradaptasi. ”Kita harus bersyukur, alhamdulillah, kita mampu menghadapinya dengan ketegaran. Kita tetap bisa tegak menjalankan roda kehidupan. Kita mampu beradaptasi dengan cara-cara baru agar wabah ini bisa kita batasi dan permasalahan perekonomian bisa kita selesaikan satu demi satu,” ujarnya, Jumat (1/1/2021), di Jakarta.
Indonesia diyakini akan bangkit dan berinovasi di 2021. Apalagi, saat ini, perekonomian mulai pulih setahap demi setahap. Pulihnya perekonomian bisa terlihat dengan munculnya berbagai investasi baru di kuartal III dan IV tahun 2020.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun optimistis menjalani 2021. ”Pandemi bisa terlewati dan kita semakin kreatif mencari peluang-peluang bisnis baru untuk bangkit secara ekonomi,” ujarnya.
Ia setuju dengan Presiden Jokowi soal inovasi. Di Jabar, inovasi di antaranya didorong dengan menemukan solusi atas persoalan di lapangan. Salah satu yang tengah digenjot adalah pembentukan pusat komando ketahanan pangan di bawah Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar. Landasan utamanya adalah pentingnya digitalisasi data mengenai ketersediaan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat.
Pusat komando yang akan dilengkapi dengan teknologi, informasi, dan komunikasi itu berfungsi sebagai sistem kewaspadaan supaya daerah rawan pangan dan potensi bencana bisa diketahui secara cepat. Selain itu, penting juga diketahui data distribusi dan kemampuan akses pangan masyarakat. Dengan demikian, bisa segera diketahui daerah mana yang rawan pangan. ”Ini juga akan mendukung program Petani Milenial, yang bakal menggarap lahan yang direkomendasikan oleh pusat komando itu,” ujarnya.
Manajemen anggaran
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya manajemen fiskal di 2021. Pengelolaan anggaran untuk fasilitasi dan situmulus untuk menaikkan daya beli masyarakat.
Ia berharap Indonesia menjadi eksportir produk halal terbesar di dunia. Jatim siap menjadi pelopor untuk mewujudkan harapan itu. Kini, Jatim menggarap Kawasan Industri Halal di Sidoarjo dan pengembangan One Pesantren One Product (OPOP).
Adapun Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, penyeimbangan perekonomian Bali menjadi fokus. Sektor pertanian dan kelautan dikembangkan lebih baik bersama pariwisata dan industri kreatif. Ke depan, Bali berharap bisa berdaulat dari sisi pangan.
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyebut sejumlah proyek infrasktruktur akan diteruskan, seperti pembangunan tahap II Bandara Bonto Kunik di Tana Toraja, akses jalan di wilayah yang selama ini masih terisolasi, dan revitalisasi Stadion Mattoangin di Makassar. Pengembangan pariwisata di Birra dan Bulukumba juga akan diperhatikan secara serius.
Mandiri
Seperti Koster, Nurdin juga berharap ke depan Indonesia lebih mandiri terutama di sektor pertanian, kelautan, dan energi. ”Indonesia kaya sumber daya alam. Butuh kerja sama dan gotong royong semua pihak, baik pemerintah daerah maupun swasta, serta masyarakat pada umumnya di semua wilayah,” kata Nurdin.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan, perekonomian yang terdampak pandemi akan dibangkitkan dengan program berbasis komoditas unggulan daerah non-deforestasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan kemandirian pangan. ”Sebagai provinsi konservasi yang menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, kami akan meneruskan pengembangan ekonomi hijau berbasis komoditas unggulan daerah non-deforestasi sesuai dengan Deklarasi Manokwari. Di mana telah terpilih komoditas unggulan daerah non-eforestasi yang kompetitif, yaitu kakao, kopi, pala, kelapa, rumput laut, dan ekowisata yang berorientasi ekspor (kecuali ekowisata) yang dikelola oleh masyarakat adat atau orang asli Papua,” tuturnya.
Selain kekuatan dan kemandirian Indonesia, Mandacan juga menekankan soal pemerataan kesejahteraan di seluruh Indonesia. ”Sumber daya manusia kita juga semakin maju dan berkembang di segala bidang, termasuk di bidang Kesehatan. Hal itu agar kita lebih siap dan terdepan dalam menghadapi wabah seperti ini lagi,” ujarnya.