Chelsea berpeluang merebut puncak klasemen sementara Liga Inggris pada Minggu dini hari WIB nanti. Syaratnya, mereka harus tampil konsisten dan mewaspadai atraksi Leeds United, tim yang tak gentar dengan klub-klub besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, JUMAT - Pelan namun pasti, Chelsea telah menemukan irama permainan terbaiknya musim ini. Mereka bahkan berpeluang memuncaki klasemen sementara Liga Inggris saat menjamu Leeds United pada laga pekan ke-11 Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, Minggu (6/12/2020) pukul 03.00 WIB.
Meskipun terlihat mudah, laga ini sesungguhnya bisa menjadi ujian penting ”Si Biru” untuk meraih gelar juara Liga Ingris, hal yang terakhir kali mereka capai pada 2017 lalu. Chelsea kini ada di peringkat ketiga, hanya tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen, Liverpool dan Tottenham Hotspur.
Sejak dikalahkan Liverpool, 0-2, September lalu, Chelsea bangkit dan memamerkan potensinya sebagai salah satu kandidat juara Liga Inggris. Mereka belum pernah lagi kalah dan mengumpulkan 16 poin dari delapan laga selanjutnya. Catatan itu dipercantik dengan hanya kebobolan satu gol di lima laga terakhirnya di Liga Inggris.
Permainan atraktif dan ofensif ”Si Biru”, yang diperagakan manajer Frank Lampard sejak musim lalu, nampak kian padu pada musim ini. Chelsea adalah tim paling banyak melakukan operan pada musim ini. Mereka telah melakukan 6.471 operan di Liga Inggris sejauh ini. Tidak heran, penguasaan bola mereka pada musim ini hanyalah kalah dari Manchester City, tim yang telah lama mengadopsi ”tiki-taka” ala manajer Pep Guardiola.
Karakter elegan Chelsea itu ditopang kehadiran sejumlah ”mesin” serangan barunya, seperti Timo Wener, Hakim Ziyech, dan Kai Havertz. Kombinasi peran ketiganya telah menghasilkan 12 gol di Liga Inggris pada musim ini. Chelsea pun tercatat sebagai tim paling produktif di liga itu. Total 22 gol telah mereka buat. Jumlah gol itu hanya bisa disamai sang juara bertahan, Liverpool.
Persaingan sehat
Diakui Lampard, kehadiran para pemain baru memberikan gairah, suasana baru, dan persaingan sehat yang sangat dibutuhkan timnya. Para pemain pelapis, misalnya striker Olivier Giroud, jadi terdorong tampil ekstra di setiap laga demi merebut kursi di skuad utama.
Tak heran, Giroud memborong empat gol saat dipercaya tampil sebagai pemain mula pada laga versus Sevilla di Liga Champions Eropa, Kamis dini hari WIB. ”Kami senang bisa menghasilkan kompetisi sehat di dalam tim. Seluruh pemain bekerja keras demi mendapatkan menit bermain dan mampu tampil maksimal saat diturunkan,” ucap Lampard.
Bermain bagus pada satu atau dua laga tidak akan memberikan apa-apa. Hanya konsistensi yang dapat memberikan gelar juara di akhir musim.(Frank Lampard)
Bukan hanya meratanya pencipta gol, perubahan menonjol juga terlihat di lini pertahanan. Tidak seperti musim lalu, Chelsea kini lebih seimbang dalam menyerang dan bertahan. Lampard, yang sempat bongkar pasang pemain bertahan, kini mulai menemukan duet padu palang pintu pada diri bek Thiago Silva dan Kurt Zouma.
Tidak kalah pentingnya adalah hadirnya kiper baru, Edouard Mendy. Ia langsung menjadi andalan, menyisihkan Kepa Arrizabalaga, kiper utama Chelsea sebelumnya yang acapkali melakukan blunder. Maka, kinerja pertahanan Chelsea kini adalah yang terbaik kedua di Liga Inggris, setelah Tottenham.
Hanya saja, pertahanan Chelsea belum cukup teruji musim ini. Mereka belum banyak bertemu tim-tim agresif, selain Liverpool. Tak pelak, duel versus Leeds menjadi peluang Chelsea menguji konsistensi mereka. “Bermain bagus pada satu atau dua laga tidak akan memberikan apa-apa. Hanya konsistensi yang dapat memberikan gelar juara di akhir musim,” kata Lampard dilansir BBC.
Meskipun berstatus tim promosi, Leeds disebut-sebut sebagai tim yang mengedepankan atraksi, alih-alih hasil akhir. Tim asuhan Marcelo Bielsa itu tidak segan bermain agresif dan menyerang ketika menghadapi barisan raksasa Liga Inggris.
Merepotkan
Maka, meskipun kini berada di peringkat ke-12, Leeds kerap merepotkan tim-tim seperti Arsenal, Liverpool, dan Manchester City. Menurut Opta, Leeds adalah tim kedua di Liga Inggris yang paling banyak melepaskan tembakan, yaitu 153 kali. Bahkan, di setiap laga, rata-rata 8,6 tembakan mereka buat di areal berbahaya alias kotak penalti.
”Leeds bukanlah Tottenham yang membiarkan Chelsea menguasai laga, pekan lalu. Bielsa akan berani bermain menekan. Kokohnya pertahanan Chelsea, yang dipimpin kiper Mendy, akan mendapatkan ujian sepadan,” tulis Oliver Harbord, jurnalis sepak bola Inggris, dalam kolomnya di Football London.
Bielsa membenarkan, timnya tidak akan merasa inferior tampil di Stamford Bridge. ”Kami bertekad tampil atraktif dan enak disaksikan di setiap laga di Liga Inggris. Ada kalanya kami menang, pernah pula kalah telak. Itu semua hal normal di sepak bola,” kata Bielsa dilansir laman resmi Leeds. (REUTERS)