Belum ada tim yang mampu merebut poin dari Brasil di empat laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2022. Di sisi lain, Argentina mulai melepaskan diri dari ketergantungan gol Lionel Messi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MONTEVIDEO, RABU – Brasil menjadi satu-satunya tim yang belum kehilangan poin di empat laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol. Seperti tidak ingin tertinggal dari sang rival utama, Argentina mampu menjaga performa tidak terkalahkan untuk menegaskan dominasi dua negara kiblat sepak bola itu di Amerika Selatan.
Dalam laga keempat Kualifikasi Piala Dunia Qatar, Rabu (18/11/2020) pagi WIB, Brasil mampu mengatasi perlawanan Uruguay yang menjadi salah satu negara rutin menembus babak utama Piala Dunia. Bermain di markas Uruguay, Stadion Centenario di Kota Montevideo, Brasil membawa pulang tiga poin lewat gol dari Arthur dan Richarlison.
Raihan kemenangan di empat laga awal membuat tim “Selecao” menyamai rekor permulaan terbaik di ajang Kualifikasi Piala Dunia 1970 dan 1982.
Dari sisi produktifitas, anak asuhan Adenor Leonardo Bacchi alias Tite mampu lebih baik dibandingkan skuad Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 1982 yang diperkuat Zico dan Socrates. Pada empat dekade silam, Zico dan kawan-kawan hanya menciptakan 11 gol dan kebobolan 3 gol. Sementara itu, Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 telah menghasilkan 12 gol dan hanya kemasukan 2 gol dari empat laga.
Adapun tim Brasil di Kualifikasi Piala dunia 1970 masih lebih tajam dibandingkan dua generasi setelahnya. Pada empat laga perdana, Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 1970 mampu menciptakan 16 gol, sedangkan gawang tim “Selecao” kala itu baru kebobolan 2 gol. Secara total, Brasil, yang diperkuat Pele, mampu meraih kemenangan di enam laga awal. Kemudian, di putaran final Piala Dunia 1970, Brasil mampu meraih gelar Piala Dunia ketiga.
Memiliki permulaan kampanye Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang baik membuat Tite senang. Apalagi Brasil memastikan diri menutup tahun 2020 dengan berada di puncak klasemen, sebab pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol baru akan dilanjutkan pada kalender laga internasional FIFA selanjutnya, Maret 2021.
Saya merasa tim ini tengah berkonsolidasi, semakin dewasa, dan telah menunjukkan reaksi yang baik atas kesulitan yang dialami di dalam pertandingan. Kami memang tidak bisa selalu mendominasi laga, tetapi kami selalu berusaha mengontrol lawan.
“Saya merasa tim ini tengah berkonsolidasi, semakin dewasa, dan telah menunjukkan reaksi yang baik atas kesulitan yang dialami di dalam pertandingan. Kami memang tidak bisa selalu mendominasi laga, tetapi kami selalu berusaha mengontrol lawan,” ujar Tite dilansir laman Federasi Sepak Bola Brasil (CBF), Rabu.
Melawan Uruguay yang memiliki kualitas pemain seimbang, Brasil menunjukkan penampilan yang jauh lebih baik. Untuk pertama kali di empat laga kualifikasi Piala Dunia, Brasil mampu meredam serangan lawan, sehingga Uruguay tidak mampu sekalipun menciptakan tembakan mengarah ke gawang Brasil yang dikawal kiper Manchester City, Ederson Moraes.
Tidak adanya ancaman ke gawang Brasil tidak lepas dari absennya penyerang utama Uruguay, Luis Suarez, yang menderita Covid-19. Selain itu, Uruguay juga harus kehilangan Edinson Cavani pada 20 menit jelang laga berakhir. Cavani menerima kartu merah akibat pelanggaran keras kepada Richarlison.
“Kami menciptakan sejumlah peluang dan beberapa kali mendominasi, tetapi kesalahan membuat kami kebobolan. Kami tidak mampu memberikan perlawanan kepada sebuah tim hebat,” ujar Pelatih Uruguay Oscar Tabarez dilansir El Pais.
Kekalahan dari Brasil membuat Uruguay tertahan di peringkat kelima dengan raihan enam poin. Tabarez berharap anak asuhannya bisa memperbaiki penampilan di sisa laga Kualifikasi Piala Dunia 2022. "Kami bermain baik ketika mengalahkan Kolombia 3-0, tetapi penampilan apik itu menghilang ketika menghadapi Brasil," tutur Tabarez.
Selain Uruguay, dua negara lain yang secara tradisi menjadi langganan perwakilan Conmebol di Piala Dunia, yakni Kolombia dan Chile juga masih tampil inkonsisten. Setelah melakoni empat laga, kedua tim itu baru mengumpulkan empat poin dari hasil sekali menang, satu imbang, dan dua kali kalah.
Pada laga keempat, Chile secara mengejutkan tumbang dari Venezuela 1-2. Sementara itu, Kolombia dihancurkan Ekuador 1-6.
Alternatif gol
Dengan kondisi itu, maka pesaing utama Brasil untuk memastikan tiket ke Qatar 2022 hanya menyisakan Argentina. Brasil dan Argentina menjadi dua tim yang belum terkalahkan bersama Paraguay.
Dalam laga keempat, Argentina sukses membenamkan Peru 2-0 di Stadion Nasional, Lima. Dua gol Argentina diciptakan oleh dua pemain muda, Nicolas Gonzalez dan Lautaro Martinez.
“Kualifikasi adalah ajang yang rumit karena setiap tim bisa saling mengalahkan. Saya melihat para pemain semakin solid, sehingga kami berambisi untuk menunjukkan dominasi dan menjadi pesaing utama untuk meraih tiket ke Qatar,” kata Pelatih Argentina Lionel Scaloni dikutip Ole.
Dari enam gol yang telah dicetak Argentina, empat gol disumbangkan oleh Gonzalez dan Martinez. Kedua pemain itu telah menciptakan masing-masing dua gol.
Ketajaman mereka seakan menjadi alternatif sumber gol ketika sang kapten, Lionel Messi, masih mengalami paceklik gol. Pemain berjuluk "La Pulga" itu baru mencetak satu gol saat Argentina menumbangkan Ekuador 1-0 di laga pembuka Kualifikasi Piala Dunia 2022, 9 Oktober lalu.
Sementara itu, Messi tidak terlalu mempermasalahkan minimnya gol yang dicetak di empat laga awal babak kualifikasi.
“Saya senang kami bisa meraih tiga poin, bahkan saya lebih berbahagia karena tim ini telah menunjukkan peningkatan penampilan. Kemenangan jauh lebih penting,” ucap Messi.
Dari hasil tiga kemenangan dan satu imbang, “La Albiceleste” hanya tertinggal dua poin dari Brasil. Meskipun berada di urutan kedua, Argentina hanya unggul satu poin dari Ekuador di peringkat ketiga. Adapun Ekuador meraih tiga kemenangan beruntun setelah kalah dari Argentina. Tiga poin diraih Ekuador kontra Uruguay, Bolivia, dan Kolombia. (REUTERS)