Argentina berambisi meraih kemenangan ketiga di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 ketika melawan Paraguay, Jumat. Para pemain muda menjadi tulang punggung Pelatih Argentina Lionel Scaloni.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BUENOS AIRES, RABU - Pelatih Argentina Lionel Scaloni melanjutkan misi peremajaan skuad ”La Albiceleste”. Laga ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Paraguay, Jumat (13/11/2020) pukul 07.00 WIB, di Stadion La Bombonera, Buenos Aires, menjadi ajang pembuktian sejumlah pemain muda yang diharapkan membantu sang kapten, Lionel Messi, meraih prestasi di tim nasional.
Pada dua laga awal kualifikasi, penampilan Argentina belum meyakinkan. Menghadapi Ekuador dan Bolivia, Argentina hanya mampu menang dengan skor minimalis. ”La Albiceleste” mengalahkan Ekuador 1-0 lewat gol penalti Messi, lalu unggul 2-1 atas Bolivia berkat gol dua penyerang muda, Lautaro Martinez (23) dan Joaquin Correa (26).
Jelang lawan Paraguay, Scaloni berpotensi menurunkan trio lini depan yakni Martinez, Messi, dan Lucas Ocampos. Martinez dan Ocampos adalah andalan baru Scaloni ketika penyerang senior, seperti Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero, sudah melewati usia 30 tahun.
Dari skuad Argentina ketika mengikuti Kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018, Scaloni hanya menyisakan Messi (33) dan Angel Di Maria (32), untuk menghadapi Paraguay dan Peru pada laga internasional terakhir di tahun ini.
Meskipun memanggil dua pemain senior, Scaloni hanya menjamin Messi yang mendapatkan posisi pemain mula. Messi berperan sebagai kapten sekaligus mentor bagi para juniornya di ”La Albiceleste”, yakni Martinez, Correa, Ocampos (26), dan Lucas Alario (28). Akumulasi jumlah penampilan keempat pemain di timnas adalah 37 kali, sedangkan Messi telah bermain 140 kali bersama Argentina.
Di lini tengah, Di Maria bukan pilihan favorit Scaloni. Meskipun selalu menjadi pemain inti Argentina lima tahun terakhir, Di Maria absen berseragam Argentina sejak Piala Amerika 2019.
Dalam dua laga di tahun ini, Scaloni selalu memainkan gelandang Paris Saint-Germain, Leandro Paredes, dan kapten Udinese, Rodrigo de Paul, keduanya berusia 26 tahun, sejak menit awal. Satu tempat lagi di sisi kiri lini tengah diisi bergantian oleh gelandang Bayer Leverkusen, Exequiel Palacios (22), dan pemain Sevilla, Marcos Acuna (29).
Scaloni menuturkan, melawan Paraguay adalah salah satu laga tersengit yang dijalani Argentina di laga kualifikasi Piala Dunia. Terakhir kali duel dengan Paraguay pada kualifikasi Piala Dunia 2018, Argentina tumbang 0-1 di kandang sendiri. Scaloni hanya menyisakan Di Maria dari tim Argentina yang menelan kekalahan perdana dari Paraguay pada ajang Kualifikasi Piala Dunia.
Meski begitu, Scaloni telah memiliki rencana untuk laga di La Bombonera. Dirinya butuh pemain kreatif yang bisa membuka ruang dan memberikan bola-bola matang bagi pemain di lini depan. Scaloni menilai, Giovani Lo Celso (24), gelandang Tottenham Hotspur, bisa mengemban tugas di sisi kiri lini tengah ”La Albiceleste”.
”Lo Celso adalah pemain kunci di sisi kiri permainan kami. Ia memiliki kemampuan untuk menjadi kreator serangan tim,” kata Scaloni dilansir Ole edisi Rabu (11/11/2020).
Bek Argentina, Walter Kannemann, menambahkan, Paraguay bukan lawan mudah untuk ditaklukan. Dari dua laga awal kualifikasi, Paraguay termasuk empat tim yang belum terkalahkan selain Argentina, Brasil, dan Kolombia. Tim berjuluk ”Los Guaranies” itu telah mengumpulkan empat poin.
Paraguay juga memahami dengan baik cara bermain Argentina karena dilatih oleh Eduardo Berizzo, pelatih berkebangsaan Argentina. Sebelum bersama timnas Paraguay, Berizzo kenyang pengalaman di Liga Spanyol dengan melatih Celta Vigo, Sevilla, dan Athletic Bilbao pada 2014 hingga 2018.
“Babak kualifikasi selalu menciptakan situasi sulit, sehingga kami harus fokus di setiap laga demi mengejar ambisi lolos ke Qatar 2022. Di pekan ini, kami berkonsentrasi penuh untuk menghadapi Paraguay karena setiap poin amat berharga di masa awal kualifikasi,” ujar Kannemann, yang membela Gremio di Liga Brasil, seperti dilansir laman resmi Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA).
Keberanian
Berizzo meminta anak asuhannya untuk tidak gentar ketika berada di Argentina. Apabila seluruh pemain bekerja keras, Berizzo yakin, Paraguay mampu mengulangi kemenangan bersejarah empat tahun lalu.
”Untuk memenangi pertandingan, kami harus berani memainkan bola, menyerang dan bertahan dengan baik, serta berani berduel menghentikan penguasaan bola Argentina. Setiap kemenangan diawali satu inisiatif, jadi kami akan mengambil inisiatif lebih awal untuk meraih kemenangan,” ujar Berizzo dikutip laman Asosiasi Sepak Bola Paraguay (APF).
Sejak memegang Paraguay tahun lalu, Berizzo telah memimpin Paraguay menghadapi Argentina di fase grup Piala Amerika 2019. Dalam duel itu, Paraguay mampu menahan imbang Argentina 1-1.
Lo Celso adalah pemain kunci di sisi kiri permainan kami. Ia memiliki kemampuan untuk menjadi kreator serangan tim.
Berizzo kembali mengandalkan Antony Silva di bawah mistar gawang. Silva adalah sosok kunci yang membantu Paraguay membawa pulang tiga poin dari Venezuela, 14 Oktober. Silva menepis tendangan penalti gelandang Venezuela, Yangel Herrera, di menit akhir laga, sehingga menjaga keunggulan 0-1 ”Los Guaranies”.
Menurut Silva, Argentina belum menunjukkan penampilan terbaik di dua laga Kualifikasi Piala Dunia. Meski begitu, lanjut kiper berusia 36 tahun itu, Argentina tetap tim terkuat di Amerika Selatan bersama Brasil.
”Kemenangan adalah hasil yang ideal, tetapi andai kami tidak kalah, itu juga hasil yang baik,” kata Silva yang bermain di tim Liga Argentina, Huracan, kepada FIFA.com.