Medvedev dan Zverev Berebut Gelar di Paris Masters
Partai puncak tunggal putra Paris Masters 2020 akan mempertemukan Daniil Medvedev dan Alexander Zverev, Minggu malam waktu Indonesia. Ini merupakan final pertama Medvedev maupun Zverev di Paris Masters.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
PARIS, SABTU — Daniil Medvedev dan Alexander Zverev akan berebut gelar juara dalam turnamen ATP Masters 1000 terakhir pada tahun ini. Mereka akan bersaing dalam final Paris Masters 2020, salah satu dari dua turnamen besar menjelang akhir 2020.
Medevev menembus final Paris Masters setelah menang ataspetenis Kanada, Milos Raonic, 6-4, 7-6 (4), pada semifinal di Arena AccorHotels, Paris, Perancis, Sabtu (7/11/2020) waktu setempat. Sementara Zverev menyingkirkan unggulan pertama, Rafael Nadal, 6-4, 7-5.
Final yang akan berlangsung Minggu sore waktu setempat atau malam waktu Indonesia itu menjadi final pertama Paris Masters bagi Medvedev dan Zverev. Final itu bahkan menjadi partai puncak pertama Medvedev dalam 13 bulan terakhir setelah Shanghai Masters 2019.
Petenis Rusia berperingkat kelima dunia tersebut membawa pulang gelar dari Shanghai, China. Menariknya, kala itu, Medvedev mengalahkan lawan yang akan dihadapinya pada final di Paris, Minggu ini.
Kemenangan tersebut menjadi satu-satunya kemenangan Medvedev atas Zverev dalam enam pertemuan sebelumnya. Namun, itu sangat berkesan karena terjadi di final turnamen level tertinggi dalam struktur turnamen profesional putra.
Bekal Medvedev
Pengalaman itulah, juga ketika menjuarai Cincinnati Masters 2019, yang akan menjadi bekal Medvedev untuk meraih gelar pertamanya pada tahun ini.
”Pengalaman akan menjadi kunci. Saya kalah dengan mudah dari Rafa (Nadal) pada final Masters pertama (Montreal 2019). Tampil pertama kali dalam final Masters, tubuh saya terasa kaku. Setelah itu, saya menang dalam dua final berikutnya karena terasa lebih mudah menangani tekanan. Semoga pengalaman itu bisa membantu saya dalam final kali ini,” tutur Medvedev dalam laman resmi ATP.
Namun, bukan hanya Medvedev yang memiliki pengalaman menjuarai turnamen Masters. Zverev telah mengoleksi tiga gelar, yaitu dari Roma dan Montreal 2017 serta Madrid 2018, dari enam final.
Tahun ini, Zverev mendapat dua gelar pada 2020, yaitu dari dua seri turnamen ATP 250 di depan publiknya sendiri, Koeln, Jerman. Itu adalah dua turnamen terakhirnya sebelum tampil di Paris Masters.
Petenis Jerman keturunan Rusia itu juga mencapai penampilan terbaik di arena Grand Slam ketika menembus final Amerika Serikat Terbuka, 31 Agustus-13 September 2020. Zverev memiliki peluang juara ketika merebut dua set pertama, tetapi akhirnya kalah dari Dominic Thiem, 6-2, 6-4, 4-6, 3-6, 6-7 (6).
Di Paris, kepercayaan dirinya bertambah karena berhasil menyingkirkan Nadal. Petenis Spanyol peringkat kedua itu menjadi favorit juara dengan absennya juara bertahan yang juga petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic.
”Saya mengalahkan Rafa, hal yang tak mudah dilakukan dalam tenis. Saya berhasil menaikkan level permainan setelah tertinggal 4-5 pada set kedua. Sudah pasti, saya senang bisa lolos ke final,” komentar Zverev.
Servis jadi senjata
Dalam laga itu, Zverev unggul melalui servis keras hingga Nadal kesulitan mengembalikannya. Servis hingga kecepatan 200-an kilometer per jam menjadi senjata ampuh untuk permainan di lapangan keras, apalagi yang berada di dalam ruangan. Di lapangan jenis tersebut, pantulan bola sangat cepat dan rendah.
”Servisnya sangat keras. Meski pengembalian servis saya lebih baik dibandingkan sehari sebelumnya, saya merasa masih tak mungkin mengembalikan servis Sascha (panggilan Zverev) pada awal pertandingan. Selain keras, arahnya juga sangat tepat,” ujar Nadal.
Saya mengalahkan Rafa, hal yang tak mudah dilakukan dalam tenis. Saya berhasil menaikkan level permainan setelah tertinggal 4-5 pada set kedua. (Alexander Zverev)
Untuk mengatasi hal itu, Nadal bersiap sekitar 8 meter di belakang baseline pada set kedua. Taktik itu memberinya peluang hingga dia unggul, 5-4. Namun, Zverev kembali tampil solid untuk membalikkan keadaan dengan merebut tiga gim berikutnya.
”Sekarang, tinggal dua petenis terbaik di final. Saya senang, Daniil juga pasti senang. Kami akan sama-sama memberikan segalanya, kita lihat siapa yang juara,” ujar Zverev. (AP)