Leicester City berhasil memenangi keempat laga tandang Liga Inggris yang mereka jalani pada musim ini. Mereka bisa mengalahkan Leeds United, 4-1, meski kehilangan sejumlah pemain bertahannya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LEEDS, SELASA — Leicester City justru bisa tampil lebih beringas di kandang lawan pada musim ini. Dengan mengalahkan Leeds United, 4-1, di Stadion Elland Road, Selasa (3/11/2020) dini hari WIB, tim ”Si Rubah” sudah memenangi keempat laga tandang yang telah mereka jalani musim ini. Berkat keberingasan itu, mereka kini menduduki peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris.
Keempat laga tandang itu tidak mudah karena setelah mengalahkan West Bromwich Albion, Leicester juga sebelumnya bertandang ke markas Manchester City, Arsenal, dan kemudian Leeds. Leicester sudah datang ke kandang tim-tim yang sulit ditaklukkan, tetapi pulang membawa tiga poin.
Uniknya, Leicester justru menelan kekalahan beruntun di kandang sendiri atau di Stadion King Power. Setelah kalah dari West Ham United, 0-3, ”Si Rubah” kalah lagi ketika menjamu Aston Villa, 0-1. Leicester juga menang di kandang AEK Athens, 2-1, pada ajang Liga Europa yang berlangsung empat hari sebelum laga kontra Leeds.
Manajer Leicester City Brendan Rodgers menilai, kesuksesan ini bisa diraih berkat mentalitas para pemainnya. ”Tim ini punya mental yang luar biasa dan dihuni para pemain muda yang lapar,” katanya.
Badai cedera
Di Elland Road, Rodgers memainkan tiga pemain muda, yaitu Wesley Fofana dan Luke Thomas yang masih berusia 19 tahun, serta James Justin yang berusia 22 tahun. Mereka dibutuhkan ketika lini belakang Leicester dihantam badai cedera. Bek-bek utama, seperti Caglar Soyuncu, Timothy Castagne, Ricardo Pereira, dan Daniel Amartey, absen.
Namun, Rodgers beruntung masih memiliki kekuatan di lini serang, terutama Jamie Vardy, yang kembali menginspirasi tim. Vardy memberikan asis kepada Harvey Barnes untuk mencetak gol pertama Leicester ke gawang Leeds ketika laga baru berjalan dua menit.
Tim ini punya mental yang luar biasa dan dihuni para pemain muda yang lapar. (Brendan Rodgers)
Pada babak kedua, tepatnya pada menit ke-76, Vardy mencetak gol berkat umpan Cengiz Under. ”Vardy merupakan striker top, salah satu yang terbaik di Liga Primer. Namun, laga tadi merupakan penampilan yang brilian dari seluruh pemain,” kata Rodgers.
Dua gol Leicester lainnya dicetak oleh Youri Tielemans, salah satunya merupakan tendangan penalti. Sementara Leeds mencetak satu gol yang dicetak Stuart Dallas dari jarak jauh. Dallas sedikit beruntung karena para pemain belakang Leicester, termasuk sang kiper, Kasper Schmeichel, kurang fokus dalam mengantisipasi tendangannya itu.
Meski demikian, Leeds tidak bisa menambah gol lagi karena pemain belakang Leicester bermain sangat disiplin. ”Pada 30 menit pertama, kami bertahan sangat buruk dan tidak mampu mengancam pertahanan Leicester. Itu adalah tanggung jawab utama dari seorang manajer,” kata Manajer Leeds United Marcelo Bielsa.
Sempat tampil mengejutkan pada laga pertama ketika dikalahkan 3-4 oleh Liverpool, tantangan Bielsa semakin berat. Ia harus menjaga konsistensi ketika sebagian pemain, termasuk Rodrigo dan Raphinha, terpaksa absen. Rodrigo harus menjalani karantina mandiri karena pernah kontak dengan orang yang positif Covid-19, sedangkan Raphinha mengalami cedera engkel.
Grafik penampilan Leeds pun bergelombang. Setelah bisa menahan imbang City, 1-1, mereka dikalahkan Wolverhampton Wanderers, 0-1. Lalu, mereka bisa mengalahkan Aston Villa, 3-0, sebelum dilibas Leicester.
Masih panjang
Leicester, sama seperti pada awal musim lalu, mampu berada di papan atas klasemen sementara Liga Inggris. Mereka kini mengantongi 15 poin atau berjarak satu poin di bawah Liverpool yang berada di puncak klasemen dengan 16 poin.
Meski demikian, Rodgers tidak mau buru-buru senang. ”Kalau sekarang ini sudah bulan Maret atau April (2021) dan kami berada di posisi ini (peringkat kedua), maka itu sangat menyenangkan. Namun, jalan masih sangat panjang,” kata Rodgers.
Musim lalu menjadi pelajaran berharga bagi ”Si Rubah”. Setelah bisa tampil perkasa dan berada di papan atas, penampilan mereka anjlok pada paruh musim kedua. Leicester juga kehilangan peluang lolos ke Liga Champions Eropa.
Adapun Leeds kini masih berada di peringkat ke-12 dengan 10 poin. Sama seperti Rodgers, Bielsa mengatakan jalan masih panjang dan ia masih punya banyak waktu untuk memperbaiki kelemahan tim. (AP/AFP/REUTERS)