AC Milan dan Sassuolo untuk sementara merasakan kenikmatan langka berada di papan atas klasemen Liga Italia Serie A. Tugas mereka untuk menjaga posisi dan konsistensi penampilannya akan jauh lebih berat.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MILAN, MINGGU — Liga Italia Serie A menyajikan sejumlah drama pada pekan keempat, akhir pekan lalu. Tim-tim yang pernah terpuruk kini bisa bangkit. Adapun tim-tim besar yang biasanya sulit takluk kini bertekuk lutut. Papan atas klasemen liga itu kini punya wajah baru.
AC Milan, tim besar yang pernah limbung dalam beberapa musim terakhir, mulai bangkit dan kini memperkokoh posisinya di puncak klasemen Liga Italia seusai mengalahkan Inter Milan, 2-1, di Stadion Giuseppe Meazza pada laga yang berakhir Minggu (18/10) dini hari WIB.
Milan pun meraih dua pencapaian besar, yaitu memenangi empat laga pada awal musim untuk kali pertama sejak 1995. Selain itu, Milan juga memenangi derbi della madonnina pertama sejak Januari 2016.
Striker Zlatan Ibrahimovic kembali menjadi inspirasi kemenangan Milan dengan menyumbang kedua gol pada laga itu meski usianya sudah 39 tahun. Ambisinya mengalahkan Inter menjadi motivasi terbesar Ibra yang tidak bisa dihentikan, bahkan oleh Covid-19 sekalipun.
Pemain Swedia itu sudah dua minggu menjalani karantina sejak dinyatakan positif Covid-19. Namun, ia bisa pulih jelang laga derbi Milan tersebut.
”Saya berkata kepada diri sendiri bahwa saya bisa saja melewatkan laga-laga lainnya, tetapi tidak laga derbi Milan ini. Tidak ada yang bisa menghentikan saya karena Milan belum pernah mengalahkan Inter selama empat tahun. Saya merasa lapar,” ujar Ibra yang merasa harus menjadi teladan sebagai pemain paling senior di timnya itu.
Lebih cerdik
Fisik Ibrahimovic tidak lagi sekuat saat masih berusia 20 tahun. Namun, ia kini lebih cerdik dalam bermain. Seperti ditulis ESPN, Ibra mengincar titik lemah pertahanan Inter, yaitu bek Aleksandar Kolarov. Jadi, bukan Stefan de Vrij, bek dengan postur fisik lebih kuat.
Milan kini berada di puncak klasemen dengan koleksi 12 poin, disusul Sassuolo di peringkat kedua dengan 10 poin. Sassuolo menang dramatis, 4-3, atas Bologna pada laga di Stadion Renato Dall’Ara, Minggu sore WIB. Padahal, Sassuolo sempat tertinggal 1-3 pada laga itu.
Musim lalu, Sassuolo finis di peringkat kedelapan. Mereka kini bisa unggul satu poin di atas tim kuda hitam, Atalanta, yang berada di peringkat ketiga. ”Senang melihat kami berada di peringkat kedua sementara. Namun, kami harus tetap waspada karena baru menjalani pekan keempat,” kata Francesco Caputo, salah satu pencetak gol Sassuolo, dikutip Football-Italia.
Berkaca dari musim-musim sebelumnya, baik di Liga Italia maupun liga Eropa lainnya, kewaspadaan Caputo sangat masuk akal. Musim masih panjang dan terlalu dini memprediksi peta persaingan di papan atas. Tim-tim besar tengah kehilangan poin akibat beberapa faktor.
Kecerobohan tidak bisa dihindari. Kami punya pemain muda, tim yang sedang dibangun. Jadi, kami butuh waktu.
Juve masih beradaptasi
Pelatih Juventus Andrea Pirlo, misalnya, menggunakan alasan bahwa timnya sedang beradaptasi dan berproses ketika ditahan Crotone, 1-1, Minggu dini hari WIB. Hasil imbang ini membuat sang juara bertahan Liga Italia itu tertahan di peringkat kelima dengan 8 poin.
Juventus tampil di kandang Crotone, tim promosi dari Serie B, tanpa pemain megabintang, Cristiano Ronaldo, yang masih mengisolasi diri akibat tertular Covid-19. Pirlo lantas menurunkan para pemain baru, seperti Alvaro Morata, Federico Chiesa, dan Arthur Melo.
Hasilnya, Crotone bisa unggul lebih dulu melalui tendangan penalti Simeon Tochukwu Nwankwo alias Simy. Juventus kemudian menyamakan kedudukan melalui gol Morata memanfaatkan asis matang Chiesa. Namun, laga itu berakhir tragis bagi Juventus karena Chiesa lantas diganjar kartu merah pada debutnya bersama Juve itu.
”Kecerobohan tidak bisa dihindari. Kami punya pemain muda, tim yang sedang dibangun. Jadi, kami butuh waktu dan para pemain muda butuh melakukan kesalahan. Kami tidak punya waktu untuk meminyaki ’mesin’ tim,” kata Pirlo yang berjanji akan kembali mengantar Juventus ke puncak klasemen pada laga-laga berikutnya.
Adapun Lazio, yang musim lalu tampil garang dan menjadi pesaing Juve, dilumat Sampdoria, 0-3, pada laga lainnya. Lazio kini baru memenangi satu laga dan mengoleksi empat poin. Sejumlah pemain pilar Lazio, seperti Ciro Immobile, absen pada laga versus Sampdoria itu.
”Kami kehilangan tekad dan gairah. Itu semua belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Pelatih Lazio Simone Inzaghi. (AFP/REUTERS)