Marc Marquez berpotensi kembali balapan di Aragon, Spanyol, akhir pekan ini, lebih cepat dari perkiraan awal pada seri terakhir di Portimao, Portugal. Kepastian kapan Marquez kembali balapan akan ditentukan pekan ini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, SELASA — Marc Marquez sudah tidak sabar untuk kembali ke lintasan balap MotoGP. Menyaksikan balapan dari layar televisi di rumah terasa menyiksa. Dia sering merasa geram karena para pebalap unggulan gagal tampil konsisten meraih podium sehingga perolehan poin sangat kecil. Namun, untuk kembali balapan, pemulihan lengan atas kanan yang cedera harus dalam kondisi 80-90 persen.
Marquez masih menyaksikan balapan dari rumahnya di Cervera, Barcelona, Spanyol, saat adiknya, Alex Marquez, finis di posisi kedua pada Grand Prix Perancis di Le Mans, Perancis, Minggu (11/10/2020). Pencapaian rekan setimnya di Repsol Honda itu memberi kebahagiaan besar. Saat Alex menelepon, Marc berteriak meluapkan kegembiraannya, hingga adiknya tak bisa mendengar jelas apa yang dikatakan oleh peraih enam kali juara dunia MotoGP itu.
”Ibu saya juga ada di sana dan dia hampir sama bahagianya dengan saya karena saat itu sulit untuk tetap menjejak tanah dan Anda merasa sedikit melayang tanpa tahu dengan pasti apa yang sudah anda raih,” ujar Alex kepada Marca.
Alex selalu berharap Marc bisa segera kembali balapan, dan dia yakin itu tidak akan lama lagi. ”Saya tidak tahu (kapan). Saya sudah meninggalkan rumah sejak Selasa dan saya tidak tahu apakah dia sudah 100 persen saat ini,” ujarnya.
Terkait dengan spekulasi Marc akan kembali di Aragon, Alex mengatakan, selama ini ada pendapat yang menilai bahwa kakaknya bisa kembali di Aragon, atau bahkan musim ini sudah selesai bagi dirinya. Semua itu tergantung dari penilaian orang saat melihat kondisi Marc selama pemulihan. Namun, pemulihan cedera dan mengembalikan kekuatan otot lengan tidak mudah bagi Marc.
”Saya tidak mengatakan dia tidak akan bisa. Ini hanya memerlukan beberapa hari untuk melihat apa yang terjadi dan bagaimana kondisinya. Saya pikir pekan ini akan menandai perubahan apakah dia bisa kembali. Semakin cepat semakin baik, tetapi hanya ketika Anda merasa 100 persen. Di mana dia akan kembali? Saya tidak tahu. Dia mengikuti proses alamiah,” kata Alex.
Kapan Marc Marquez kembali balapan memang sangat dinantikan. Awalnya, dia ditargetkan kembali pada seri terakhir di Portimao, Portugal, 20-22 November. Sebelum seri penutup itu, masih ada empat seri, masing-masing dua kali di Aragon dan Valencia. Marquez ingin kembali secepatnya.
”Secara mental dan fisik saya merasa sangat bagus. Kapan saya kembali? Saya tidak tahu. Bagi saya besok, tetapi itu tidak akan besok. Namun, itu akan segera,” ujar Marc dalam wawancara dengan penggemar di BoxRepsol.
Mentalitas
”Mentalitas saya tetap sama, saya akan berusaha untuk kembali sesegera mungkin, berusaha mencapai limit (performa), berusaha mempercepat pemulihan lengan, ya berusaha kembali sesegera mungkin, tetapi selalu berada di dalam batas-batas, selalu menghormati perkiraan waktu dari para dokter. Kemudian, ketika saya kembali di atas motor, pendekatan dan mentalitas saya hanya satu, yaitu menyerang,” kata pebalap berusia 27 tahun itu.
Namun, dia menegaskan, karena karakternya yang selalu menyerang itulah, dia memerlukan kondisi fisik yang bugar. ”Karena itulah kondisi saya perlu bagus, 80 atau 90 persen kondisi lengan untuk bisa membalap dengan cepat sejak awal,” ujar Marc.
”Menyaksikan balapan dari rumah membuat tidak sabar, gusar, tetapi itulah yang harus dilakukan dan harus memahami itu. Juga ketika Anda melihat para pebalap unggulan gagal, mereka tidak meraih poin banyak atau dalam tujuh balapan mereka tidak melampaui 90 poin, itu membuat Anda semakin ingin segera kembali,” lanjut Marc.
Keinginan Marc untuk kembali secepat mungkin, menurut legenda GP500, Mick Doohan, merupakan karakter alamiah pebalap. Kecelakaan tidak banyak memengaruhi mental pebalap karena mereka sudah mengetahui risiko profesinya adalah cedera. Itulah yang membuat Doohan yakin, saat Marc kembali, dia akan tetap bisa kompetitif, memenangi balapan, dan meraih gelar juara lagi.
”Sudah pasti ini situasi yang sulit bagi Marc dengan kecelakaan itu. Cedera Marc, pada lengan, terlihat mudah, tetapi sayangnya itu tidak cukup kuat untuk kembali secepat mungkin seperti yang dia coba. Saya juga melakukan kesalahan pada masa lalu dengan kaki saya pada 1999 karena memaksa untuk segera kembali, dan saya merusak pin di pelat sehingga kaki saya ambruk dan itulah mengapa saya pensiun dari balapan,” ujar Doohan di laman MotoGP, Selasa (13/10).
”Sebagai pebalap, Anda selalu melihat target selanjutnya untuk bisa kembali sesegera mungkin. Saya pikir secara mental dia masih tetap Marc, dan (mental) itu yang dia butuhkan untuk mengatasi cedera fisik. Saya tidak pernah meragukan dalam sisi mental Marc akan berubah sedikit pun, dia akan tetap kuat, kompetitif,” ujar Doohan yang meraih lima gelar juara GP500 pada 1994-1998.