Cuaca buruk yang membatalkan sesi latihan 1 dan 2 Formula 1 tak membuat Lewis Hamilton kehilangan fokus. Kebosanan yang melanda dia tepis dengan mempelajari detail sirkuit dari rekaman balapan saat hujan di Nurburgring.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
NUERBURG, SABTU — Lewis Hamilton bisa meraih enam gelar juara dunia Formula 1 dan menancapkan rekor-rekor baru bukan tanpa alasan. Dia pebalap yang cerdik, gigih, bermental kuat, dan seorang pembelajar. Perhatian pada detail-detail sirkuit, teknologi mobil, aspek psikologis, hingga olah fisik menjadikan Hamilton ”spesies” yang berbeda di ajang balap ”jet darat”. DNA yang dimiliki para juara itu, tak luntur dari Hamilton, saat cuaca buruk membatalkan dua sesi latihan di Nurburgring, Jerman, Jumat (9/10/2020).
Pembatalan dua sesi latihan Formula 1 seri Eifel itu membuat para pebalap bosan. Mereka hanya ingin memacu mobil mereka di lintasan setelah jeda balapan dua pekan. Sebagian pebalap mengisi waktunya dengan bersantai seperti dilakukan oleh pebalap Williams, George Russell. Sementara Lando Norris (McLaren) mengusir bosan dengan menyanyi, dan Charles Leclerc (Ferrari) menyalurkan hobi menggambarnya. Pebalap tim Haas, Kevin Magnussen, memilih bermain video gim, sedangkan pebalap andalan Red Bull Max Verstappen menelepon temannya untuk bertemu.
Hamilton yang menjadi ”jimat” keberuntungan Mercedes juga mengisi waktu dengan bersantai dan bermain dengan anjingnya, Roscoe. Namun, dia tetap fokus pada balapan dengan mengisi sebagian besar waktu menyaksikan rekaman balapan dalam kondisi trek basah di Nurburgring. Ini menegaskan fokus Hamilton pada detail-detail balapan yang membuat dirinya spesial.
”Roscoe ada di sini bersama saya, jadi saya sedikit bermain-main dengan dia, tetapi selain itu saya menonton rekaman video balapan di sini saat hujan dari tahun-tahun lalu,” ujar Hamilton di laman Formula 1.
Kebiasaan Hamilton menyaksikan rekaman video balapan Formula 1 membuat dirinya bisa mempelajai banyak hal dari pebalap lain di sirkuit yang berbeda. Pengetahuannya pada karakter sirkuit, juga teknik mengemudi, terungkap saat dia menyaksikan rekaman-rekaman video selama 70 tahun F1 bergulir bersama Martin Brundle dalam program acara Sky F1. Komentar-komentar Hamilton pada teknik para pebalap di sejumlah sirkuit, salah satunya sang idola Ayrton Senna, menegaskan kejeliannya untuk memanen pengetahuan dari berbagai sumber.
Perhatian pada detail itu bisa menjadi pembeda di Nurburgring yang berpotensi bergulir dalam cuaca buruk, Minggu (11/10/2020) pukul 19.10 WIB. Hamilton terus mengisi ruang-ruang kosong dalam dirinya meskipun dia merupakan salah satu pebalap ”Rain Master”. Pada awal musim ini, dia menunjukkan kelasnya saat melesat meninggalkan lawan-lawannya pada trek basah di Hongaroring, Hongaria.
Namun, tantangan di Nurburgring lebih besar karena trek bukan hanya basah, tetapi juga dingin. Pemilihan ban dan kompromi pada perubahan gaya membalap akan sangat krusial saat balapan.
Balapan seri Eifel pada Minggu diperkirakan akan berlangsung dalam cuaca yang mirip dengan Jumat, hujan dan dingin. Sementara pada sesi latihan ketiga dan kualifikasi, Sabtu ini, cuaca diperkirakan sedikit cerah dengan trek kering. Kondisi ini memicu FIA menerapkan rencana cadangan supaya semua sesi pada Sabtu dan Minggu bisa berjalan.
Direktur Balapan F1 Michael Masi mengatakan, kondisi trek pada Jumat sebenarnya bisa untuk menggulirkan sesi latihan. Namun, kabut membuat helikopter medis tidak bisa terbang ke rumah sakit terdekat dalam waktu maksimal 20 menit. Jalur darat dari sirkuit ke rumah sakit juga tidak bisa ditempuh dalam waktu 20 menit. Protokol keselamatan yang tidak terpenuhi itulah yang membuat sesi latihan 1 dan 2 dibatalkan karena bisa berisiko fatal jika ada insiden di lintasan.
Untuk mengantisipasi pembatalan sesi, FIA menyusun rencana cadangan untuk mengantisipasi cuaca buruk. Motorsport meyakini, rencana cadangan itu adalah jika terjadi insiden, korban cedera akan dievakuasi menggunakan mobil keluar dari area sirkuit yang berada di pegunungan. Evakuasi itu berjarak sekitar 3 kilometer untuk kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter dalam kondisi cuaca yang lebih baik.
Skenario itu bisa memenuhi syarat waktu 20 menit untuk evakuasi ke rumah sakit sehingga semua sesi F1 bisa berlangsung. Protokol keselamatan itu tertuang dalam FIA International Sporting Code yang menyebutkan, ”Waktu terbang yang dibutuhkan untuk mencapai rumah sakit yang disebutkan dalam lembar medis untuk kompetisi dan disahkan oleh delegasi medis FIA, harus tidak melebihi sekitar 20 menit, dalam kondisi normal.
FIA belum mengumumkan detail rencana cadangan untuk Sabtu dan Minggu. Namun, apa pun yang akan diputuskan, tidak akan mengubah tantangan bagi para pebalap di lintasan. Kondisi cuaca basah dan dingin saat balapan membuat para pebalap sedikit khawatir akan performa mereka.
”Saya sedikit khawatir, karena Minggu diperkirakan akan sama dengan hari ini (Jumat). Jika seperti itu, kami perlu melihat apa yang akan terjadi,” ujar pebalap Red Bull Alexander Albon.
Trek yang basah juga akan membatasi jumlah lap yang bisa diselesaikan oleh para pebalap. Itu akan memengaruhi performa pebalap juga sejumlah tim yang berencana memasang paket perbaikan performa, seperti Ferrari, McLaren, dan Williams. Ferrari akhir pekan ini berencana memasang perangkat perbaikan yang fokus pada area diffuser untuk memperbaiki downforce.
Kini, kesempatan para pebalap dan tim-tim untuk mengumpulkan data dan mematangkan strategi hanya tersisa pada sesi latihan ketiga, Sabtu ini. ”Kami perlu bekerja dengan sangat efisien pada apa yang kami kerjakan saat FP3. Kami harus mengubah rencana awal untuk FP3. Kami benar-benar perlu meraih yang terbaik dalam sesi (latihan) yang pendek untuk kualifikasi serta sesi panjang guna mengumpulkan data untuk balapan. Sebagai pebalap, Anda perlu cepat memutuskan sesuatu dan efisien,” tegas rekan setim Hamilton itu. Bottas kini di posisi kedua klasemen pebalap dengan silisih 44 poin dari Hamilton.