Los Angeles Lakers memperlihatkan sinyal kebangkitan berkat duet cemerlang dua bintangnya, Anthony Davis dan LeBron James. Mereka mengalahkan Houston Rockets, 117-109, pada gim kedua semifinal Wilayah Barat, Senin WIB.
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
ORLANDO, SENIN — Bukan tanpa alasan LeBron James mendesak manajemen Los Angeles Lakers mendatangkan Anthony Davis, musim panas lalu. Davis terbukti ampuh meningkatkan performa Lakers, khususnya saat menghadapi Houston Rockets pada gim kedua semifinal Wilayah Barat NBA musim 2019-2020, Senin (7/9/2020) waktu Indonesia, di Orlando, Amerika Serikat.
James dan Davis bahu-membahu untuk membalaskan kekalahan mereka atas Rockets, tim yang penampilannya tengah meroket, pada gim pertama. Sempat tertinggal dua poin pada akhir kuarter ketiga, siang tadi, Lakers bangkit lewat kerja sama James-Davis. Kedua pemain itu mengemas double-double dan mengantarkan Lakers menang 117-109 atas Rockets.
Menurut Davis, sejak sebelum dimulainya gim kedua itu, mereka memang telah bertekad untuk mengejar kemenangan. Hanya kemenangan yang bisa menjaga ambisi mereka meraih trofi juara NBA yang kali terakhir diraih satu dekade lalu. Saat ini, Lakers dan Rockets dalam posisi imbang, 1-1, dari rencana tujuh laga yang akan digelar dalam babak playoff NBA itu.
”Pola pikir kami, ya, bagaimana caranya kami bisa memenangkan pertandingan ini. Tidak ada yang lain,” ujar Davis, pemain center yang mempersembahkan medali emas untuk tim Amerika Serikat di Olimpiade 2012 London dan Piala Dunia FIBA 2014.
Pada laga tadi, Davis menjadi pencetak poin tertinggi bagi Lakers, yaitu dengan koleksi 34 angka, 10 rebound, 4 asis, serta sekali blok. Adapun James nyaris membuat triple double seandainya mampu menambahkan asisnya. Dari 39 menit keberadaannya di lapangan, James membuat 28 angka, 11 rebound, 9 asis, 4 kali steal, serta 2 kali blok.
Frank Vogel, pelatih Lakers, pun memuji penampilan James. ”Kami berada dalam kondisi terbaik di saat dia dalam mode menyerang,” ujarnya.
Pernyataan Vogel sangat relevan, becermin pada gim pertama. Kala itu, James hanya melakukan 15 tembakan. Ia bahkan tidak mencetak satu poin pun pada kuarter empat sehingga akhirnya Lakers harus menyerah 97-112.
Pola pikir kami, ya, bagaimana caranya kami bisa memenangkan pertandingan ini. Tidak ada yang lain.
Menyesuaikan diri
Menurut James, kekalahan pada gim pertama itu menjadi pelajaran bagi timnya untuk menyiapkan strategi lebih baik pada gim kedua. ”Saya pikir, kami mencoba menyesuaikan diri dari pertandingan pertama ke gim kedua,” tutur James.
Sementara itu, pelatih Housten Rockets, Mike D’Antoni, mengaku timnya tampil tidak cukup baik di babak pertama, terlepas sempat bangkit di kuarter ketiga. ”Kami tidak memberikan perlawanan dengan intensitas yang cukup dalam melayani tembakan mereka. Kami menyesuaikan diri di babak kedua dalam arti kami bermain lebih keras.”
Kedua tim bakal kembali bertarung pada gim ketiga yang akan berlangsung pada Selasa (8/9/2020) malam waktu AS atau Rabu (9/9/2020) siang WIB.