Lawan-lawan Portugal tidak akan bisa lagi merasa lega ketika melihat Cristiano Ronaldo hanya duduk di bangku cadangan. Kekuatan Portugal kini lebih merata dan setiap pemain berbahaya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
PORTO, MINGGU — Nasib sial menimpa pemain bintang Portugal, Cristiano Ronaldo, yang tidak bisa tampil saat menjamu Kroasia di Estadio do Dragao, Minggu (6/9/2020) dini hari WIB. Ia mendadak mengalami infeksi akibat disengat lebah. Namun, Portugal ternyata bukan hanya Ronaldo karena mereka tetap bisa mengalahkan Kroasia, 4-1.
Laga Portugal—kampiun Piala Eropa 2016 dan juara bertahan Liga Nasional—melawan Kroasia, finalis Piala Dunia 2018, menandai kiprah mereka di Grup 3 Liga Nasional Eropa A musim 2020-2021. Kedua kesebelasan kembali berlaga setelah vakum hingga 10 bulan akibat pandemi Covid-19.
Dari bangku cadangan di tribune penonton, Ronaldo melihat rekan-rekannya memainkan sepak bola satu arah. Portugal terus menyerang, sementara Kroasia bekerja ekstra keras mempertahankan gawangnya. Data statistik menunjukkan Portugal menembak total sebanyak 26 kali, sedangkan Kroasia hanya menembak lima kali.
Kroasia, yang pada laga itu tidak diperkuat Luka Modric dan Ivan Rakitic, kesulitan mengembangkan permainan. Apalagi, Ivan Perisic dan Marcelo Brozovic tampil sebagai pemain pengganti. Apabila kiper Kroasia, Dominik Livakovic, tidak tampil cemerlang, Portugal bakal lebih banyak mencetak gol.
Formasi 4-3-3 yang dipakai Portugal cukup efektif untuk menciptakan banyak peluang gol. Diogo Jota, Joao Felix, dan Bernardo Silva berada di lini depan, sementara di belakang mereka ada Bruno Fernandes, Danilo Pereira, dan Joao Moutinho yang memastikan serangan bisa dibangun dengan baik.
Fernandes, gelandang yang turut membangkitkan Manchester United pada musim lalu, memberikan umpan kepada Joao Cancelo untuk mencetak gol pertama pada menit ke-41. Lalu, Jota—yang menggantikan posisi Ronaldo—menambah keunggulan pada menit ke-58.
Gol perdana
Felix, yang disebut sebagai penerus Ronaldo di Portugal, mencetak gol ketiga pada menit ke-70. Andre Silva menambah satu gol lagi pada menit ke-90+4 setelah masuk menggantikan Felix. Pada laga ini, Felix maupun Jota menikmati gol perdananya di timnas.
”Saya telah menanti gol ini sejak lama. Kami telah menciptakan banyak sekali peluang gol dan tim tampil kuat, baik dalam menyerang maupun bertahan,” kata Felix dikutip UEFA.
Pelatih Portugal Fernando Santos mengatakan telah memikirkan komposisi terbaik untuk menghadapi Kroasia malam itu. Ia melihat Jota dan Felix bisa saling melengkapi. ”Felix punya mobilitas yang lebih tinggi ketika tim mulai membangun serangan dan Jota mampu memberi umpan diagonal secara cepat,” katanya.
Santos kini langsung menyiapkan timnya untuk menghadapi Swedia pada laga berikutnya, Rabu (9/9/2020). Pada laga lain, Minggu pagi ini, Swedia dikalahkan tim juara dunia, Perancis, dengan skor tipis 0-1.
Saya telah menanti gol ini sejak lama. Kami telah menciptakan banyak sekali peluang gol dan tim tampil kuat, baik dalam menyerang maupun bertahan. (Joao Felix)
Pada laga kontra Swedia, Santos belum bisa memastikan apakah Ronaldo sudah bisa tampil. ”Namun, dia (Ronaldo) dalam kondisi bugar tetap berlatih dan akan ikut ke Swedia. Dia hanya perlu pulih dari infeksi itu,” katanya.
Portugal tidak dirugikan dengan absennya Ronaldo, tetapi penyerang Juventus itu kehilangan kesempatan untuk mencetak golnya yang ke-100 untuk Portugal. Saat ini, Ronaldo sudah mengoleksi 99 gol untuk timnas dalam 164 laga. Laga kontra Kroasia ini merupakan pertama kalinya Ronaldo absen sejak November 2018.
Belum stabil
Kroasia sampai saat ini belum bisa kembali stabil seperti saat mereka tampil di Piala Dunia Rusia 2018 dan berhasil melaju hingga ke final. Di ajang Liga Nasional musim lalu pun, Kroasia hanya menang satu kali saat berada di satu grup dengan Inggris dan Spanyol.
Penampilan mereka mulai membaik pada ajang kualifikasi Piala Eropa 2020 ketika mereka memimpin klasemen yang dihuni Wales, Slowakia, Hongaria, dan Azerbaijan. Namun, Portugal menjadi penguji yang sahih untuk melihat kemampuan Kroasia yang sebenarnya.
Meskipun ada faktor vakumnya kompetisi internasional yang membuat semua tim masih kikuk, para pemain Kroasia sendiri merasakan ada yang salah dengan tim mereka. ”Ini bukan Kroasia yang saya tahu. Kami membiarkan Portugal bermain sesuka hati. Tidak ada agresi di dalam tim kami dan mungkin kami sudah kebobolan 0-4 hanya di babak pertama. Ini jelas tidak bagus,” kata bek Kroasia, Dejan Lovren.
Pada laga berikutnya, Kroasia akan bertemu Perancis. Kroasia seharusnya punya kesempatan untuk membalas kekalahan mereka saat di final Piala Dunia 2018. ”Kami harus bisa menunjukkan lebih banyak energi dan gairah. Sekali lagi kami akan menjalani laga sulit melawan Perancis,” ujar Pelatih Kroasia Zlatko Dalic. (AFP/REUTERS)