Andrea Dovizioso mewaspadai para pebalap Suzuki dan KTM yang berpotensi mengusik target podium tertinggi pada MotoGP seri Styria, akhir pekan ini. Dovizioso kini masih mencari solusi pemilihan ban untuk menjaga dominasi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SPIELBERG, SABTU — Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, bak kerajaan bagi Ducati dengan lima kemenangan beruntun sejak 2016. Akhir pekan lalu, mereka kembali berjaya dengan Andrea Dovizioso finis terdepan, melengkapi pencapaiannya pada 2017 dan 2019. Kini, pebalap Italia itu bersiap menghadapi tekanan dua pebalap Suzuki, Alex Rins dan Joan Mir, serta dua pemacu KTM, Pol Espargaro dan Miguel Oliveira, dalam persaingan pada seri kelima MotoGP 2020 di sirkuit yang sama, Minggu (23/8/2020).
Dovizioso berpotensi meraih kemenangan kedua musim ini dan membuka lebar peluangnya menjadi juara dunia. Peraih runner-up dalam tiga musim terakhir itu mulai menemukan setelan yang pas antara elektronik dan karakter ban Michelin. Hasilnya, dia bisa memacu Desmosedici GP20 mendekati performa terbaik motor bertenaga besar itu.
Namun, perbaikan performa motor Ducati itu belum bisa menjadi jaminan para pebalapnya akan kembali dominan di Red Bull Ring, akhir pekan ini. Para pesaing mereka, terutama para pebalap Suzuki dan KTM, menunjukkan diri bisa menjadi ancaman bagi Ducati. Pada sesi latihan bebas kedua (FP2), Jumat (21/8/2020), Espargaro menjadi yang tercepat serta memiliki pace yang bagus dan konsisten di rentang 1 menit 24 detik. Demikian juga Mir dan Rins yang cepat di posisi ketiga dan keempat, tetapi Rins lebih konsisten dalam menjaga pace pada rentang 1 menit 24 detik.
Adapun Mir belum memiliki pace yang konsisten dengan variasi dari 1 menit 26 detik hingga 1 menit 23 detik. Hal ini mirip dengan pebalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, yang menempati posisi kedua pada FP2. Pebalap asal Jepang itu belum memiliki pace yang konsisten, dengan rentang dari 1 menit 30 detik hingga 1 menit 23 detik. Konsistensi pace menjadi salah satu kunci memenangi balapan karena dapat secara stabil menjaga keunggulan waktu serta krusial dalam manajemen ban agar tidak cepat aus.
Performa para pebalap Suzuki dan KTM itu menjadi perhatian Dovizioso. ”Ya, pekan lalu menyenangkan, tetapi selalu ada sesuatu yang harus dilakukan, khususnya karena para pesaing sangat kuat. Saat ini kami berada dalam situasi yang mirip, terkait para pebalap yang bisa meraih kemenangan. Dua pebalap Suzuki, Pol dan Oliveira, saya dan Jack (Miller, Pramac Ducati), adalah para pebalap yang memiliki pace lebih baik dibandingkan dengan pebalap lain. Namun, Nakagami juga cukup kencang, sedangkan Yamaha sedikit naik turun,” ujar pebalap berusia 34 tahun itu kepada MotoGP.
”Namun, situasinya mirip saat balapan, terlepas dari pemilihan ban, karena setelah balapan (pekan lalu) semua orang tahu situasinya dan semua lebih fokus pada ban medium untuk memahami juga, karena suhu sangat tinggi,” ujar Dovizioso.
Faktor cuaca yang di luar prediksi juga berperan dalam pemilihan ban. Balapan di Austria ini sempat diperkirakan berlangsung dalam kondisi berawan sehingga permukaan aspal lebih dingin. Namun, balapan justru berlangsung dalam kondisi panas sehingga ban medium bekerja dengan sangat baik. Ban medium dipakai oleh para pebalap Suzuki, KTM, dan Yamaha pada pekan lalu. Adapun para pebalap Ducati menggunakan ban belakang berkompon lunak.
”Cuaca memang sedikit berbeda pada Minggu, dan apa yang kami lakukan saat ini belum tentu bagus pada saat balapan, tetapi ini yang bisa kami lakukan. Kami melakukan banyak lap dengan ban medium pada sesi siang (FP2), dengan ban yang telah dipakai dan feeling (pengendalian) bagus,” ujar Dovizioso.
Para pebalap Ducati memang mulai mencoba sejumlah kombinasi ban depan-belakang yang berbeda untuk balapan akhir pekan ini. Mereka mencoba ban belakang medium dikombinasikan dengan ban depan keras dan medium. Mereka mengalami penurunan kecepatan dalam FP2 dengan keempat pebalap Ducati di posisi ke-15 hingga 18.
Namun, hasil itu adalah simulasi balapan dengan ban belakang medium yang sudah terpakai. Kecepatan mereka memang menurun, tetapi itu untuk mendapatkan data performa motor dengan ban aus di lap-lap terakhir. Pengumpulan data telemetri itu juga menjadi fokus Miller.
”Pada pagi hari, salah satu yang kami lakukan adalah berusaha memahami ban medium dalam 11 atau 12 lap dan hasilnya bagus. Saya nyaman dan bisa mendapat pace yang bagus. Catatan waktunya hampir menyamai waktu terbaik saya. Hasil itu cukup menyenangkan,” ujar pebalap Australia itu.
”Kami terus melakukan itu dalam beberapa putaran dan kemudian menggunakan ban lunak hanya untuk memastikan, karena kondisi selalu lebih ideal pada pagi hari,” tegas Miller.
Data telemetri
Pengumpulan data telemetri untuk membandingkan dengan data balapan pekan lalu juga dilakukan pebalap KTM Tech3, Oliveira, serta pebalap tim pabrikan KTM, Espargaro. Kedua pebalap itu gagal finis pekan lalu karena bertabrakan. Espargaro sempat memimpin balapan seri Austria, tetapi kehilangan kecepatan setelah start kedua, salah satunya karena kehabisan ban baru. Kini, dia lebih banyak menjalani latihan dengan ban yang sudah terpakai agar memiliki ban baru untuk dipakai saat balapan.
Espargaro yang musim depan akan membela tim pabrikan Honda, satu tim dengan Marc Marquez, belum menunjukkan performa yang konsisten musim ini. Dia bisa sangat cepat, tetapi juga sering tidak bisa menyelesaikan balapan karena terjatuh. Pada pertengahan balapan dia kerap kehilangan fokus dan melebar saat menikung sehingga kehilangan banyak waktu. Dia pun menjadi sasaran kritik seusai gagal finis pekan lalu.
”Ini tidak mudah bagi saya dan orang-orang saya di rumah karena ada beberapa pesan cukup memuakkan. Namun, kami menjalani balapan dan kami terekspose pada hal-hal seperti ini, dan yang perlu kami lakukan adalah bangkit lagi, kembali di atas motor, dan menunjukkan performa kami. Menurut saya, kadang bagus mendapat kritik seperti ini, karena berarti kami melakukan hal yang bagus, kami di depan, dan kami bisa menunjukkan apa yang bisa kami lakukan. Kami terus melangkah maju, tetap positif, dan menantikan balapan Minggu untuk meraih posisi yang lebih baik,” tutur Espargaro.
Atmosfer positif juga didapat Oliveira yang musim depan akan mengisi posisi yang ditinggalkan Espargaro di tim pabrikan KTM. ”Ini hari yang positif. Kami melakukan beberapa hal pada siang hari (FP2), yang tidak bekerja dengan baik pada ban baru, tetapi sangat senang dengan pace kami saat menggunakan ban yang telah dipakai. Saya masih harus melakukan sejumlah pembenahan, terutama di sektor tiga di mana saya kurang bagus, berjuang menjadi lebih cepat,” tegas pebalap asal Portugal itu.