Bayern Muenchen selangkah lagi mencetak sejarah baru di Liga Champions. Andai memenangi laga final melawan Paris Saint-Germain, Bayern akan menjadi tim pertama yang meraih juara dengan rekor 100 persen kemenangan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LISABON, KAMIS — Bayern Muenchen berambisi menjadi tim pertama sepanjang sejarah Liga Champons Eropa yang mampu menjadi juara dengan rekor seratus persen kemenangan. Setelah mengalahkan Olympique Lyon pada semifinal, Kamis (20/8/2020) dini hari WIB, kini tinggal Paris Saint-Germain atau PSG yang menjadi hadangan mereka memenuhi ambisi besar itu.
Lyon, yang takluk 0-3, menjadi korban keenam ketangguhan Bayern di Liga Champions pada musim 2019-2020. Tim asal Jerman itu mampu mengalahkan semua lawannya dalam 10 laga beruntun untuk menembus laga final dan berjumpa PSG pada Senin (24/8/2020) dini hari WIB mendatang.
Sebelumnya, Bayern telah mengalahkan Red Star Belgrade, Tottenham Hotspur, Olympiakos Piareus, Chelsea, dan Barcelona. Bayern bahkan hampir selalu mampu mencetak tiga gol atau lebih dalam seluruh kemenangan itu. Hanya Olympiakos yang mampu membuat Bayern tidak mencetak tiga gol.
Bayern juga menjadi satu-satunya tim yang mampu menjaga gawangnya tidak kebobolan saat menghadapi Lyon di fase gugur Liga Champions musim ini. Sebelumnya, Lyon selalu mampu mencetak gol di dua laga 16 besar melawan Juventus serta duel perempat final kontra Manchester City.
Kemenangan beruntun di 10 laga Liga Champions musim ini membuat ”Die Roten” menyamai catatan klub Italia, AC Milan, pada musim 1992-1993. ”Si Merah Hitam” merupakan tim pertama yang bisa menembus partai final setelah selalu menang di 10 laga dalam satu musim.
Kala itu, format Liga Champions berbeda dibandingkan dengan saat ini. Milan harus menjalani dua laga di babak pertama melawan duta Slovenia, Olimpija Ljubljana, dengan agregat skor 7-0, lalu menumbangkan wakil Ceko, Slovan Bratislava, dengan agregat skor 5-0 dalam dua laga di babak kedua. Kemudian Milan selalu menang di enam laga babak penyisihan grup ketika bertemu PSV Eindhoven (Belanda), Porto (Portugal), dan IFK Goteborg (Swedia).
Milan memuncaki grup itu sehingga lolos ke laga final. Akan tetapi, kiprah Milan berakhir antiklimaks di partai puncak. Mereka takluk 0-1 dari wakil Perancis, Marseille, pada babak final itu.
Fokus ke final
Berkaca dari pengalaman Milan itu, bek sayap Bayern, Joshua Kimmich, mengakui, kesempurnaan di 10 laga sebelumnya tidak menjamin Bayern bisa menjadi tim terbaik di Eropa pada musim ini. Maka itu, lanjut Kimmich, timnya telah melupakan kemenangan di semifinal dan beralih fokus ke duel final.
”Tidak ada perayaan di ruang ganti karena kami telah fokus menghadapi final. Itu karakter kami saat ini. Kami senang dan bangga bisa menembus final, tetapi akan berkonsentrasi untuk mempersiapkan diri di laga puncak,” ungkap Kimmich, dilansir laman resmi Bayern.
Pemain sayap Bayern, Alphonso Davies, juga senang mampu menembus final Liga Champions untuk pertama kalinya. Ia pindah ke Bayern pada awal 2019 dari klub Liga Amerika Serikat, Vancouver Whitecaps. Davies akan menjadi pemain asal Kanada pertama yang bermain di babak final Liga Champions. Tak ayal, Davies kini berpeluang pula menjadi pemain Kanada pertama yang mengangkat trofi ”Si Kuping Besar”.
”Klub ini dihuni sejumlah pemain yang sebenarnya telah memenangi semua trofi, tetapi mereka tetap bersemangat menembus final. Bayern masih lapar untuk meraih satu gelar tersisa di musim ini,” kata Davies kepada BT Sport.
Musim ini, Bayern menyapu bersih dua gelar mayor di Jerman, yaitu Liga Jerman dan Piala Liga Jerman. Pada final Piala Liga Jerman, Bayern menggilas Bayer Leverkusen, 4-2.
”Kami sangat ingin meraih gelar treble sehingga kami siap memberikan yang terbaik untuk memenangi partai final,” kata penyerang sayap, Serge Gnabry, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga semifinal, kemarin.
Kami sangat ingin meraih gelar treble sehingga kami siap memberikan yang terbaik untuk memenangi partai final.
Duet Gnabry dan Robert Lewandowski, pada musim ini, mencatatkan sejarah baru sebagai pasangan tertajam dalam sejarah Liga Champions. Hingga babak semifinal, keduanya telah menghasilkan akumulasi 24 gol. Gnabry mencetak 9 gol, sedangkan Lewandowski 15 gol. Mereka menggeser rekor duet tersubur Real Madrid, yaitu Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale, yang menciptakan 23 gol pada musim 2013-2014.
Jika mengalahkan PSG, Bayern akan menyamai prestasi Barcelona yang mampu meraih tiga gelar mayor semusim atau treble sebanyak dua kali. Barca meraihnya pada 2008-2009 dan 2014-2015. Adapun Bayern sekali meraihnya, yaitu musim 2012-2013. Empat pemain Bayern saat ini, yaitu Manuel Neuer, Jerome Boateng, David Alaba, dan Thomas Mueller, menjadi pelaku sejarah kegemilangan tujuh tahun lalu itu.
Sementara itu, meskipun kecewa, para pemain Lyon akan berusaha menjadikan pengalaman bagus di Liga Champions musim ini untuk meraih prestasi lebih baik di musim 2020-2021. Pada kompetisi domestik musim ini, ”Les Gones” hanya menduduki peringkat ketujuh dan menjadi runner-up Piala Liga Perancis.
Hasil itu membuat Lyon untuk kali pertama dalam 22 tahun terakhir gagal meraih tiket kompetisi antarklub Eropa. Setelah meraih hasil fenomenal musim ini, mereka bakal absen, baik di Liga Champions maupun Liga Europa, musim depan
”Ketika kami bermain sebagai sebuah tim dalam beberapa pertandingan terakhir di Liga Champions, terbukti bahwa tidak ada hal yang mustahil. Oleh karena itu, kami akan menjaga momentum ini untuk menjalani musim depan. Kami yakin mampu mencapai hasil yang luar biasa,” ucap penyerang Lyon, Karl Toko Ekambi.
Hal serupa juga disampaikan bek sayap, Kenny Tete. ”Kami meraih banyak pengalaman secara individu dan telah berkembang sebagai sebuah tim ketika bermain di delapan besar Liga Champions. Kami harus tetap rendah hati untuk memanfaatkan pengalaman berharga ini demi meraih prestasi yang lebih baik,” ucap Tete, dilansir laman klub.
Liga Perancis musim 2020-2021 akan dimulai pada akhir pekan ini. Adapun Lyon dan PSG, yang berlaga di babak gugur Liga Champions musim ini, baru akan menjalani laga perdananya di Liga Perancis pada 29 Agustus mendatang. (AFP)