Bayern Muenchen meraih kemenangan pertama di babak semifinal Liga Champions sejak meraih gelar juara di musim 2012-2013. Bayern akan menghadapi Paris Saint-Germain di partai final, Senin dini hari WIB.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LISABON, KAMIS — Serge Gnabry dan Robert Lewandowski berkontribusi dalam kemenangan 3-0 Bayern Muenchen atas Olympique Lyon pada babak semifinal Liga Champions Eropa, Kamis (20/8/2020) dini hari WIB, di Stadion Jose Alvalade, Lisabon, Portugal. Hasil itu menjadikan Bayern berpeluang meraih treble winner kedua sepanjang sejarah klub setelah terakhir kali mencapai raihan fantastis itu pada musim 2012-2013.
Bayern hanya membutuhkan waktu 33 menit untuk mengunci tiket ke partai final Liga Champions musim 2019-2020. Dua gol Gnabry pada menit ke-18 dan ke-33 menjadi bukti dominasi Bayern atas Lyon. Kemenangan itu disempurnakan oleh Robert Lewandowski yang mencetak gol penutup pada menit ke-88.
Hasil itu mengantarkan Bayern sebagai penantang Paris Saint-Germain pada laga final Liga Champions musim ini. Partai puncak itu akan dilaksanakan di Stadion da Luz, Lisabon, Senin (24/8/2020) dini hari WIB.
Setelah memastikan melaju ke partai puncak, Bayern hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk mencapai prestasi tiga gelar mayor dalam satu musim. Di musim ini, ”Die Roten” telah mengunci gelar Liga Jerman dan Piala Liga Jerman. Raihan treble winner pernah dicapai Bayern di musim 2012-2013 ketika masih ditangani Jupp Heynckes.
Selain itu, Bayern juga mampu melaju ke final dengan catatan sempurna, yaitu 10 kemenangan dalam 10 laga Liga Champions musim ini. Itu merupakan catatan kemenangan beruntun terbaik dalam satu musim kompetisi antarklub Eropa itu.
Catatan itu pernah pula diciptakan AC Milan pada musim 1992-1993. Namun, Milan lantas tumbang dari wakil Perancis, Marseille, pada laga final musim itu.
Torehan rekor
Tak hanya soal rekor kemenangan, Bayern juga telah mencetak 42 gol di Liga Champions musim ini. Die Roten hanya tertinggal dari rekor yang diukir Barcelona, yaitu mampu menghasilkan 45 gol pada musim 1999-2000.
Pelatih Bayern Hans-Dieter Flick, yang sepanjang laga tetap tenang dan tidak terlalu menggebu-gebu dalam merayakan gol pasukannya, menilai PSG adalah tim yang kuat. Ia menganggap kekuatan utama PSG adalah kecepatan para pemain, terutama dua bintang, Neymar dan Kylian Mbappe.
”Kami akan menganalisis beberapa hal. Kami tahu mereka memiliki beberapa pemain yang cepat. Kami akan meningkatkan organisasi pertahanan, tetapi kami memahami dengan baik kekuatan terbesar kami ialah menempatkan lawan di bawah tekanan sepanjang laga,” ujar Flick dilansir UEFA.com.
Sepasang gol yang dicetak Gnabry merupakan catatan gol kesembilan pemain tim nasional Jerman itu di Liga Champions musim ini. Hebatnya, semua gol itu dicetak di luar markas Bayern.
Ketajaman Gnabry
Gnabry menuju partai final dengan berada di urutan ketiga daftar pencetak gol terbanyak Liga Champions musim ini. Mantan pemain Arsenal itu hanya kalah dari rekan setimnya, Robert Lewandowski, yang mencetak 15 gol serta penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland, yang menghasilkan 10 gol.
Musim ini juga menjadi penampilan terbaik Gnabry di Liga Champions. Secara total, Gnabry telah lima musim berkiprah di Liga Champions bersama tiga tim berbeda. Pada musim 2012-2013 dan 2013-2014, Gnabry bermain tiga kali untuk Arsenal. Kemudian, ia bermain dua laga untuk Hoffenheim pada musim 2017-2018. Lalu, sejak musim 2018-2019, Gnabry telah memainkan 16 laga Liga Champions bersama Die Roten.
Pada empat musim sebelumnya, Gnabry gagal mencetak satu gol pun untuk Arsenal, Hoffenheim, dan Bayern. Namun, kondisi itu berubah pada musim ini sebab Gnabry memiliki rata-rata satu gol per laga dalam sembilan penampilannya di Liga Champions musim 2019-2020.
”Kami menderita di awal laga karena permainan menekan Lyon. Jadi, saya merasa gol pertama saya di pertandingan ini tiba di saat yang tepat untuk menyuntikkan kepercayaan diri kepada semua pemain Bayern,” ucap Gnabry yang dianugerahi sebagai pemain terbaik di laga semifinal itu.
Kiper sekaligus kapten Bayern, Manuel Neuer, menilai gol Gnabry adalah titik balik bagi permainan Bayern di laga semifinal. Neuer akan menjalani laga final kedua di Liga Champions selama membela Bayern. Sebelumnya, ia menjadi bagian skuad Bayern yang mengalahkan Borussia Dortmund 2-1 di partai puncak musim 2012-2013.
”Kami sedikit beruntung tidak kebobolan di awal laga. Namun, seiring berjalannya pertandingan, kami mampu menunjukkan kualitas terbaik. Gol yang luar biasa dari Gnabry datang di waktu yang tepat sehingga setelahnya kami bisa terus menekan Lyon dan menciptakan beberapa peluang bagus,” kata Neuer yang baru kebobolan delapan gol di Liga Champions musim ini.
Lewandowski hanya terpaut dua gol dari rekor gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions milik Cristiano Ronaldo yang tercipta pada musim 2013-2014.
Sementara itu, torehan satu gol pemungkas Die Roten di laga semifinal membuat Lewandowski menghasilkan gol ke-15 di Liga Champions musim ini. Lewandowski hanya terpaut dua gol dari rekor gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions milik Cristiano Ronaldo yang tercipta pada musim 2013-2014.
Di sisi lain, Lewandowski selalu mencatatkan nama di papan skor dalam sembilan laga beruntun Bayern. Prestasi itu membuatnya sejajar dengan Ruud van Nistelrooy dan ”CR7” yang juga pernah mencatatkan gol dalam sembilan laga berturut-turut. Nistelrooy mencetak gol dalam sembilan pertandingan, sedangkan Ronaldo mampu menghasilkan gol dalam 11 laga beruntun bersama Real Madrid empat musim lalu.
Situasi berbanding terbalik justru dialami Lyon. Meskipun mampu lolos hingga babak semifinal, Lyon menjalani musim terburuk dalam 22 tahun karena gagal meraih tiket untuk berlaga di kompetisi Eropa musim depan.
Pasalnya, ”Les Gones” hanya mampu berada di urutan ketujuh Liga Perancis serta menjadi runner-up Piala Liga Perancis. Padahal, sejak musim 1997-1998, Les Gones tidak pernah absen berlaga di Eropa.
Pada laga semifinal, Pelatih Lyon Rudi Garcia menerapkan strategi dan susunan pemain yang sama ketika menjalani laga kedua babak 16 besar menghadapi Juventus dan Manchester City di babak perempat final. Lyon menciptakan tiga peluang emas di laga semifinal, tetapi dua peluang mampu dihalau kiper Bayern, Manuel Neuer, lalu satu tembakan hanya membentur mistar gawang.
”Kami seharusnya mampu mencetak gol sebelum Bayern menciptakan gol pertama. Kami membuat beberapa peluang ketika melawan tim luar biasa seperti Bayern, tetapi sayangnya kami kehilangan efisiensi di depan gawang,” kata bek Lyon, Marcelo, dikutip Polsat.
Garcia menilai, skuadnya tidak beruntung dalam laga semifinal. Menurut dia, Bayern mampu bermain lebih tenang sehingga bisa mengatasi perlawanan Lyon dan melaju ke partai final.
”Kami bangga dengan perjalanan kami di Liga Champions musim ini, tetapi permainan kami hari ini (di semifinal) sangat mengecewakan. Kami tidak beruntung di awal laga karena memiliki dua kesempatan terbaik untuk mencetak gol,” kata Garcia. (AFP/REUTERS)