Sesi latihan bebas Jumat dimaksimalkan oleh para pebalap MotoGP untuk mencoba kombinasi ban yang paling maksimal untuk bersaing meraih podium pada seri kedua di Sirkuit Jerez-Angel Nieto.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, JUMAT – Seri kedua MotoGP di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Minggu (26/7/2020), akan lebih ketat dibandingkan pekan lalu, karena semua tim memiliki data telemetri aktual untuk menyusun strategi yang lebih baik. Faktor utama yang menjadi fokus perbaikan adalah pemilihan kombinasi ban untuk menyiasati permukaan aspal yang panas. Dua sesi latihan bebas, Jumat (24/7), digunakan oleh para pebalap untuk mematangkan strategi pemilihan ban.
Hasil gabungan sesi latihan bebas pertama (FP1) dan kedua (FP2) menempatkan dua pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi, berurutan di posisi pertama dan kedua. Catatan waktu tercepat pada FP1 milik Vinales, 1 menit 37,063 detik, tidak bisa dilampaui pebalap tercepat FP2, Takaaki Nakagami (LCR Honda) dengan 1 menit 37,715 detik.
FP1 berlangsung dalam temperatur aspal yang lebih dingin, 40 derajat Celcius, dibandingkan FP2 dengan temperatur permukaan aspal 53 derajat Celcius. Dua sesi ini mewakili dua sesi krusial pada Sabtu yaitu FP3 dan kualifikasi. FP3 bergulir pada jam yang sama dengan FP1, dan menjadi ajang bagi para pebalap untuk mencapai catatan waktu tercepat. Sepuluh pebalap tercepat dari hasil FP1, FP2, dan FP3, akan lolos langsung ke kualifikasi kedua (Q2) yang waktunya dalam rentang FP2.
Pada FP1, para pebalap rata-rata mencoba kombinasi ban depan-belakang yang berbeda dari pekan lalu. Vinales dan Rossi, misalnya, yang menggunakan kombinasi ban kompon lunak saat balapan pekan lalu, mencoba beberapa kombinasi pada FP1 dan FP2. Pada sesi pagi, Vinales dan Rossi mengawali dengan ban depan lunak dan ban belakang medium.
Dalam 45 menit terakhir FP1, dia menggunakan ban depan baru kompon keras dan ban belakang baru kompon lunak. Vinales mencetak waktu tercepatnya dengan kombinasi itu. Sedangkan Rossi menggunakan ban baru berkompon lunak depan dan belakang. Dia sempat memimpin FP1 sebelum digusur Vinales dengan selisih waktu 0,142 detik.
“FP1 berlangsung bagus. Kami mengetes beberapa hal yang tidak bisa kami lakukan selama balapan akhir pekan lalu, dan saya merasa ada peningkatan, tetapi saya tetap menjaga kaki saya menginjak tanah,” tegas Vinales menghindari rasa terlalu percaya diri.
“Saya tahu kami harus bekerja lebih keras untuk menjalani balapan dengan lebih baik lagi, karena kami memiliki potensi yang sangat bagus”. (Vinales)
“Saya tahu kami harus bekerja lebih keras untuk menjalani balapan dengan lebih baik lagi, karena kami memiliki potensi yang sangat bagus. Kami telah mencetak waktu lap yang sangat bagus pada FP1, di mana itu sangat penting, dan saya langsung merasa sangat kuat,” ujar Vinales yang pekan lalu finis kedua di belakang Fabio Quartararo (Petronas Yamaha).
Rossi juga merasa sesi latihan ini positif, dan dia merasa lebih nyaman dengan setingan motor yang baru. “Ini sesi latihan yang bagus, karena kami lebih cepat dibandingkan pekan lalu. Kami memodifikasi sesuatu dengan setelan motor dan sekarang saya merasa lebih baik. Saya memperbaiki pace (waktu putaran dengan flying lap) dan ban juga bekerja dengan lebih baik. Pada akhirnya, time attack dengan ban lunak hasilnya bagus. Jadi ini awal yang positif dan kami perlu terus seperti ini,” lanjut Rossi kepada MotoGP.
Pada FP2, Vinales melakukan sebagian besar lap dengan ban keras-medium. Pilihan ban itu juga dipakai oleh Quartararo, Jack Miller (Pramac Ducati), dan Nakagami. Sedangkan Rossi mencoba kombinasi ban keras-lunak, sama seperti Joan Mir (Suzuki Ecstar) dan Johann Zarco (Avintia Ducati). Pebalap KTM Pol Espargaro sempat mencoba kombinasi medium-medium, tetapi catatan waktunya tidak sebagus dengan ban keras-lunak.
Di akhir FP2, Vinales di posisi kelima dan Rossi kedelapan. Zarco dengan ban belakang lunak setengah pakai, sempat mencetak waktu terbaik sebelum digusur Nakagami. Espargaro di posisi ketiga, yang menegaskan performa KTM RC16 konsisten di cuaca panas.
Pada FP1, para pebalap KTM menempel ketat para pebalap Yamaha. Pebalap pendatang baru Brad Binder yang memacu KTM RC16 menempati posisi ketiga, disusul oleh pebalap Petronas Yamaha Franco Morbidelli. Kemudian Espargaro di posisi lima, dan Miguel Oliveira (KTM Tech3) keenam.
“Super senang bisa menjadi pebalap ketiga pada sesi pagi. Motor kami lebih baik dalam kondisi panas, tidak secara umum lebih baik, tetapi kekurangan kami dari pebalap lain menurun. Saya bertekad bisa ke Q2,” tegas Binder.
Marquez dan Aturan 107%
Sesi FP1 dan FP2 tidak diikuti oleh pebalap Repsol Honda Marc Marquez untuk mendapatkan tambahan sehari pemulihan cedera retak tulang lengan kanan bagian atas. Dia akan kembali pada Sabtu dalam FP3, FP4, dan kualifikasi jika bisa memenuhi syarat minimal mencetak waktu 107% dari pebalap tercepat di keempat sesi latihan bebas.
Sebagai gambaran, misalkan waktu tercepat dari keempat sesi latihan pekan ini sama seperti pekan lalu, 1 menit 36,806 detik. Maka, Marquez bisa lolos ke sesi kualifikasi jika pada pekan ini mencetak waktu minimal 1 menit 39,382 detik. Ini merupakan tantangan yang cukup sulit mengingat kondisi fisik Marquez tidak prima, dan baru saja menjalani operasi pada Selasa.
Jika dilihat dari catatan waktu dua pebalap yang juga masih cedera, Cal Crutchlow (LCR) dan Alex Rins (Suzuki) pada Jumat, mencetak waktu di bawah 1 menit 39,382 detik masih memungkinkan baik pada sesi pagi maupun sesi siang. Crutchlow mencetak waktu 1 menit 39,050 detik pada FP1, dan 1 menit 38,847 detik pada FP2. Rins mencetak waktu 1 menit 40,222 detik (FP1), dan 1 menit 39,101 detik (FP2).
Sesi FP3 akan berlangsung Sabtu pukul 14.55-15-50 WIB, sama seperti FP1. Sesi pagi ini menjadi kesempatan terbaik bagi Marquez, Crutchlow, dan Rins, untuk lolos ke kualifikasi. Mereka paling tidak bisa masuk Q1 yang memperebutkan posisi start ke-13 hingga ke-22. Ketiga pebalap yang masih cedera itu, menargetkan meraih poin pada saat balapan, artinya wajib finis dalam posisi 15 besar.