Seri pertama MotoGP musim 2020 menguak realitas brutal persaingan balap motor paling populer di muka bumi itu. Optimisme bisa berubah menjadi kekecewaan dalam seketika akibat secuil kesalahan di ujung perjuangan keras.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, SENIN — Penantian panjang para pebalap MotoGP untuk bisa kembali merasakan atmosfer kompetisi terpenuhi akhir pekan lalu. Ada euforia yang membubung di akhir balapan, tetapi tak sedikit pebalap yang terpuruk, bahkan sebelum start. Mereka yang merana justru para pebalap papan atas, termasuk Marc Marquez, Valentino Rossi, Cal Crutchlow, dan Alex Rins. Alarm tanda bahaya meraung di garasi.
Marquez cedera saat balapan, Crutchlow cedera pada sesi pemanasan Minggu pagi jelang balapan. Adapun Rins mengalami dislokasi bahu kanan akibat terjatuh saat sesi kualifikasi. Marquez dan Crutchlow akan menjalani operasi pada Selasa dan diragukan bisa membalap akhir pekan ini, juga di Jerez. Rins berharap dinyatakan fit untuk membalap di seri Andalusia, 24-26 Juli. Rossi, yang gagal finis, terus mengalami masalah berulang, ban belakang cepat aus sehingga kehilangan kecepatan secara drastis.
Marquez, yang menjalani salah satu balapan epik dalam kariernya, naik hingga posisi ketiga setelah tercecer di posisi ke-17, justru terjatuh saat balapan menyisakan lima lap. Dia cedera transverse diaphyseal fracture atau patah tulang lengan atas bagian kanan. Cedera ini umumnya perlu waktu lama untuk pemulihan. Bahkan, Marquez tidak yakin dengan kondisi cederanya itu, seperti diungkapkan adiknya, Alex Marquez.
”Saya sempat menjenguk dan berbicara dengan Marc. Perasaannya tidak bagus, merasa sakit dan tidak optimistis terkait ini. Saya berharap dia lekas pulih dan segera kembali ke kondisi terbaiknya meskipun kami tidak tahu berapa lama masa pemulihannya,” ujar Alex dikutip GPONe.
Marquez memang membuat balapan seri pertama itu sangat menarik dan akan selalu dikenang. Dia menunjukkan kelasnya sebagai juara dunia enam kali MotoGP dengan melewati 14 pebalap untuk menempati posisi ketiga dari posisi ke-17. Dia membalap seolah motor RC213V tidak memiliki masalah apa pun. Padahal, motor 2020 itu masih sangat mudah kecelakaan karena belum sepenuhnya tuntas masalah pada respons liar di tikungan.
Marquez terlempar ke posisi ke-17 setelah kesulitan membelok di tikungan ke-4 saat dia memimpin di awal balapan. Motornya keluar lintasan, tetapi masih bisa dikuasai oleh pebalap asal Spanyol itu. ”Hari ini saya pikir dia menunjukkan mengapa dia menjadi juara dan mengapa dia salah satu pebalap terbaik di dunia. Dia menjalani balapan yang sulit dipercaya. Saya tidak menduga saat dia kecelakaan telah berada di posisi ketiga. Saya pikir dia di posisi ketujuh, kedelapan,” ujar Alex yang finis ke-12 dan meraih poin pertamanya di ajang MotoGP.
Kini, keluarga Marquez dan para penggemar MotoGP berharap ”SuperMarc” bisa segera pulih. Namun, proses pemulihan cedera Marquez baru akan diketahui setelah dia menjalani operasi di Barcelona, Selasa (21/7/2020). Media Spanyol, AS, mencari gambaran terkait waktu pemulihan cedera seperti ini dengan menghubungi dr Jose Gonzalez, salah satu pakar medis olahraga.
”Dalam operasi yang akan dia jalani, akan dipasang sebuah paku intermedullary (untuk mengunci tulang yang retak) karena dia tidak mengalami pergeseran tulang,” ujar Gonzalez.
Tetap, cedera itu bisa membawa dampak ikutan, yaitu memengaruhi saraf radial, yang diungkapkan oleh Spesialis Trauma MotoGP Dr Xavier Mir, yang akan mengoperasi Marquez. Namun, dia belum bisa memastikan apakah gangguan saraf itu terjadi.
”Dalam tindakan yang sama, mereka akan memverifikasi apakah saraf radial terpengaruh. Jika ya, tindakan akan jauh lebih rumit,” ujar Gonzalez.
Gangguan pada saraf juga akan membuat proses pemulihan lebih lama. ”Akan cukup panjang. Cedera ini tidak seperti patah tulang selangka, sejumlah pen dipasang dan dalam beberapa hari pebalap bisa kembali di atas motor. Dalam kasus ini, Anda perlu 1,5 hingga 2 bulan, meskipun kita membicarakan pebalap profesional, itu bisa mencapai tiga bulan,” kata Gonzalez.
Jika pemulihan membutuhkan waktu tiga bulan, Marquez baru akan membalap akhir September atau awal Oktober. Artinya, dia baru bisa kembali saat MotoGP menjalani seri kedelapan di Barcelona pada 27 September atau seri kesembilan di Paris pada 11 Oktober. Ini akan memupus harapan Marquez meraih gelar juara karena musim 2020 ini lebih pendek, sementara ini hanya 13 seri.
Jika itu terjadi, akan sangat mengecewakan bagi Marquez yang tidak berhenti berkutat dengan cedera. Awal musim ini, dia juga berjuang keras memulihkan diri setelah operasi bahu kanan yang kerap mengalami dislokasi sebagian. Kini, setelah pulih dari operasi itu, dia kembali mengalami cedera.
Masalah berulang Rossi
Alarm di garasi Valentino Rossi juga meraung keras setelah menjalani seri perdana dengan buruk. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu tidak bisa memacu M1 seperti Fabio Quartararo dan Vinales yang finis pertama dan kedua. Dia mengalami masalah berulang, yaitu ban belakang cepat aus. Kecepatannya menurun drastis di lap-lap akhir. Bahkan, Rossi sangat mudah didahului Marquez saat berjuang memperbaiki posisinya.
Lebih parah lagi, pebalap senior itu tidak bisa menyelesaikan balapan karena masalah pada motornya di lap ke-19. ”Motor menampilkan lampu merah (di panel) dan berhenti. Sekarang mereka (mekanik dan teknisi) memeriksa apa yang terjadi, tetapi kami memiliki masalah teknis,” ujar Rossi.
Juara dunia tujuh kali GP500/MotoGP itu menegaskan penyebab dirinya tidak kompetitif di seri pertama adalah masalah ban belakang. Namun, itu bukan karena pemilihan ban depan-belakang berkompon lunak. ”Masalahnya, kami tidak bisa membuat ban bekerja semestinya. Saya sangat kesulitan,” ujarnya.
”Masalah saya datang dari ban belakang. Ban depan tidak membuat banyak perbedaan. Untuk pekan depan (seri kedua) kami harus melakukan banyak perubahan. Masalah ini terjadi pada saya berulang sepanjang akhir pekan dan saat balapan. Kami tidak bisa memperbaiki itu,” tegas Rossi, yang juga berharap Marquez segera pulih.
Rossi menilai, seberapa besar pengaruh kecelakaan Marquez pada persaingan juara bergantung pada masa pemulihan. ”Tergantung, kita perlu memahami apa yang terjadi dan seberapa lama dia bisa pulih, karena ini kejuaraan yang singkat, dan balapan beruntun,” ujarnya.
”Ini bisa menjadi peluang bagus (bagi Quartararo dan Vinales). Namun, saya juga tidak ingin melupakan (Andrea) Dovizioso, karena dalam setiap trek ada cerita berbeda, dan tahun ini ada banyak trek yang bagus untuk Ducati,” tegas Rossi kepada MotoGP.