Petenis Nomor Satu Dunia dan Istrinya Dinyatakan Negatif Covid-19
Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dan istrinya, Jelena, dinyatakan negatif Covid-19. Mereka terinfeksi Covid-19 dari turnamen tenis ekshibisi Adria Tour yang diselenggarakan oleh Djokovic.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BELGRADE, KAMIS — Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dan istrinya, Jelena, dinyatakan negatif Covid-19. Hasil itu diumumkan berselang sembilan hari setelah mereka dipastikan positif terinfeksi virus yang umumnya mengganggu sistem pernapasan tersebut.
”Novak Djokovic dan istrinya, Jelena, mendapat hasil negatif Covid-19 pada tes baru-baru ini di Belgrade. Mereka tidak merasakan gejala apa pun dan menjalani tes setelah berkonsultasi dengan dokter”. Pengumuman tersebut disampaikan tim media Djokovic pada Kamis (2/7/2020) tengah malam waktu Indonesia.
Dalam pernyataan itu juga disebutkan, sekembali dari Zadar, Kroasia, Djokovic dan Jelena menjalani 10 hari isolasi mandiri dan mengikuti semua protokol kesehatan.
Mereka menjadi bagian dari orang-orang yang terinfeksi Covid-19 dari turnamen ekshibisi Adria Tour yang digelar Djokovic dan timnya pada Juni. Turnamen dengan tujuan amal itu telah digelar di Belgrade, Serbia, 13-14 Juni, dan Zadar, 20-21 Juni. Dua seri berikutnya di Montenegro dan Bosnia-Herzegovina dibatalkan.
Djokovic mengumumkan terinfeksi virus korona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19 pada 23 Juni. Dua hari sebelumnya, petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov, menjadi petenis top pertama yang mengumumkan terinfeksi virus korona baru. Setelah itu, Borna Coric dan Viktor Troicki menyampaikan hal yang sama. Istri Troicki yang tengah hamil pun terinfeksi. Begitu pula dengan pelatih Dimitrov, Christian Groh, serta pelatih Djokovic, Goran Ivanisevic dan Marco Panichi.
Petenis lain yang turut serta dalam turnamen, yaitu Dominic Thiem, Alexander Zverev, dan Marin Cilic, menjalani tes dengan hasil negatif. Thiem, bahkan, melanjutkan perjalanannya ke Nice, Perancis, untuk mengikuti turnamen Ultimate Tennis Showdown (UTS) yang diselenggarakan pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou.
Mereka meminta maaf karena telah menimbulkan situasi membahayakan. Kecuali Thiem, yang bertanding di Nice, mereka menyatakan akan menjalankan isolasi dua pekan. Namun, akhir Juni, Zverev melanggar janjinya dengan hadir pada sebuah pesta. Dia pun menjadi sorotan dan dikritik dengan keras oleh petenis Australia, Nick Kyrgios.
Sebelum Dimitrov mengumumkan kondisinya, banyak kritik disampaikan terhadap penyelenggaraan Adria Tour. Sebanyak 4.000 penonton memenuhi stadion dengan duduk berdekatan dan tanpa masker. Petenis bersalaman dan berpelukan setelah pertandingan.
Djokovic, juga, mengadakan acara pelatihan untuk anak-anak, mengundang beberapa petenis untuk bermain bola basket, mengadakan wawancara dan jumpa penggemar dengan kerumunan anak-anak. Acara pesta yang digelar bersama petenis lain sambil menari limbo tersebar di media sosial.
Djokovic meminta maaf karena telah menyebabkan kondisi tersebut. Dia berargumen telah mendapat izin dari pemerintah Serbia dan Kroasia untuk menggelar acara itu.
Beberapa pekan sebelum berlangsung Adria Tour, Pemerintah Serbia melonggarkan peraturan karantina dengan alasan menurunnya kasus infeksi. Namun, Pemerintah Serbia dinilai telah menyembunyikan data yang sebenarnya.
Akhir Juni, Belgrade menyatakan kondisi darurat Covid-19. Terdapat, rata-rata, penambahan 200 kasus per hari, naik dari 50 kasus, sebulan sebelumnya. Hingga saat ini terdapat 15.000 kasus positif dengan 287 kematian.
Sehari sebelum dinyatakan mendapat hasil negatif, Djokovic menyumbang 40.000 euro (sekitar Rp 647,8 juta) untuk membantu memerangi pandemi. (AFP/REUTERS)