Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dan istrinya positif Covid-19. Pengalaman itu menunjukkan Covid-19 masih mudah menular dan bisa menimpa siapa pun, terutama mereka yang mengabaikan protokol kesehatan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BELGRADE, SELASA — Novak Djokovic, petenis putra nomor satu dunia, akhirnya meminta maaf atas penyelenggaraan turnamen Adria Tour yang telah memunculkan kasus positif Covid-19 pada pemain dan pelatih. Hal itu disampaikan setelah Djokovic mendapat bukti dia pun tak kebal dari penyakit berbahaya yang dipicu virus korona jenis baru tersebut.
Dalam pengumuman yang disampaikan dari kediamannya di Belgrade, Serbia, Selasa (23/6/2020) malam, Djokovic menyatakan bahwa dia dan istrinya, Jelena, positif Covid-19. Adapun kedua anak mereka mendapat hasil negatif.
”Saya benar-benar meminta maaf untuk mereka yang terinfeksi. Saya harap ini tidak menambah rumit situasi dan semuanya akan baik-baik saja. Saya akan melakukan isolasi selama 14 hari ke depan dan menjalani tes kembali dalam lima hari mendatang,” ujar Djokovic.
Dua hari sebelumnya, Dimitrov menjadi petenis pertama yang mengumumkan terinfeksi. Setelah itu, Borna Coric dan Viktor Troicki mengumumkan hal yang sama. Istri Troicki yang hamil pun terinfeksi. Begitu pula dengan pelatih Dimitrov, Christian Groh, dan pelatih fisik Djokovic, Marco Panichi.
Melalui media sosial, Dimitrov, Coric, dan Troicki mengumumkan terinfeksi dan meminta maaf jika telah memunculkan bahaya pada orang-orang di sekitarnya.
Petenis lain yang turut serta dalam turnamen, yaitu Dominic Thiem, Alexander Zverev, dan Marin Cilic, menjalani tes dengan hasil negatif. Meski demikian, Zverev dan Cilic memastikan akan menjalani isolasi di kediaman masing-masing.
Saya benar-benar meminta maaf untuk mereka yang terinfeksi. Saya harap ini tidak menambah rumit situasi dan semuanya akan baik-baik saja.
Adapun Thiem telah berada di Nice, Perancis, untuk mengikuti turnamen ekshibisi UTS yang digelar pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou. Dikatakan panitia UTS, Thiem telah melakukan tes Covid-19 dengan hasil negatif.
Djokovic dan timnya menyelenggarakan turnamen ekshibisi Adria Tour di negara-negara bekas pecahan Yugoslavia. Turnamen dimulai di Belgrade, 13-14 Juni, lalu ke Zadar pada pekan berikutnya. Ajang ini seharusnya berlanjut ke Bosnia-Herzegovina dalam dua pekan berikutnya, tetapi lantas dibatalkan.
Rencana awal, turnamen juga akan diselenggarakan di Montenegro, tetapi tidak jadi digelar karena masih berlakunya karantina ketat di negara tersebut.
”Kami kecewa karena harus membatalkan pertandingan di Banja Luka dan Sarajevo, Bosnia-Herzegovina. Awalnya, kami ingin menghibur penggemar di dua kota itu. Sayangnya, muncul kejadian ini. Saya berharap semua yang terinfeksi bisa pulih dengan cepat,” kata Djordje Djokovic, Direktur Turnamen Adria Tour yang juga adik dari Novak Djokovic.
Turnamen yang digelar untuk tujuan amal ini mendapat banyak kritik karena mengabaikan protokol kesehatan. Apalagi, selain sebagai petenis nomor satu dunia, Djokovic memiliki status sebagai Presiden Dewan Pemain ATP.
Dia juga mengkritik protokol kesehatan ketat yang akan diterapkan dalam Grand Slam Amerika Serikat Terbuka di New York, 31 Agustus-13 September. Turnamen itu akan digelar tanpa penonton. Padahal, kebijakan itu dilakukan guna mencegah penularan virus.
Hal kontras
Kontras dengan hal itu, Adria Tour dihadiri 4.000 penonton yang memenuhi stadion di Belgrade. Mereka duduk berdekatan dan tanpa masker. Adapun sebanyak 9.000 kursi di stadion di Zadar, Kroasia, hanya terisi setengah, tetapi penonton tetap duduk berdekatan.
Pekan lalu, Djokovic mengatakan bahwa turnamen tersebut digelar atas izin Pemerintah Serbia yang telah melonggarkan peraturan karantina. Dia pun berpendapat tak dapat mengatur orang lain untuk menjalankan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan menjaga jarak.
”Kami merencanakan menggelar turnamen ketika infeksi virus telah melemah di sini. Atas dasar itu, kami yakin bisa menyelenggarakan turnamen. Sayangnya, virus itu masih ada. Ini adalah realitas baru yang harus kita hadapi dan kita harus belajar hidup dengannya,” komentar Djokovic. (Reuters)