Petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov, dinyatakan positif terinfeksi virus korona baru penyebab Covid-19 setelah mengikuti dua seri turnamen ekshibisi Adria Tour di Serbia dan Kroasia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MONACO, MINGGU — Di tengah persiapan untuk menghidupkan kembali kompetisi tenis profesional, komunitas tenis mendapat pukulan berat setelah petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov, dinyatakan positif terinfeksi virus korona baru penyebab Covid-19. Dia pun meminta orang-orang yang berdekatan dengannya saat tampil dalam turnamen ekshibisi Adria Tour di Wilayah Balkan untuk menjalani tes.
”Saya dinyatakan positif Covid-19 setelah pulang ke Monako. Saya ingin memastikan semua yang telah kontak dengan saya dalam beberapa hari terakhir mengikuti tes dan melakukan tindakan pencegahan. Saat ini saya sudah berada di rumah untuk pemulihan. Terima kasih untuk dukungannya dan tetaplah jaga kesehatan,” ujar Dimitrov dalam akun Instagrammya, Minggu (21/6/2020).
Petenis Bulgaria peringkat ke-19 dunia itu juga meminta maaf jika membahayakan orang-orang di sekitarnya ketika mengikuti turnamen Adria Tour dalam dua pekan terakhir.
Adria Tour adalah turnamen yang diselenggarakan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, di Serbia, Kroasia, Montenegro, dan Bosnia. Turnamen diselenggarakan setiap akhir pekan di tempat tersebut secara bergantian sejak 13-14 Juni 2020. Namun, seri ketiga di Montenegro, 27-28 Juni, dibatalkan karena perbedaan peraturan protokol kesehatan yang diberlakukan di negara itu.
Selain Djokovic dan Dimitrov, turnamen diikuti pula petenis-petenis top lainnya, seperti Dominic Thiem, Alexander Zverev, Marin Cilic, dan Borna Coric. Petenis putri, Olga Danilovic dan Donna Vekic, ikut serta dalam pertandingan ganda campuran di Kroasia bersama Djokovic dan Coric.
Karena sakit, Dimitrov mundur dari seri di Kroasia setelah dikalahkan Coric pada pertandingan pertama, Sabtu. Putaran final yang akan digelar di Bosnia, 3-4 Juli, pun dibatalkan.
Dalam penyelenggaraan di Serbia, sekitar 4.000 penonton memenuhi stadion. Mereka duduk berdekatan tanpa mengenakan masker. Petenis bahkan bersalaman dan berpelukan usai bertanding.
Adapun di Kroasia, stadion yang berkapasitas 9.000 penonton hanya terisi setengahnya. Namun, mereka yang datang dua orang atau lebih tetap duduk berdekatan.
Sebelum mengikuti turnamen, Djokovic mengundang Dimitrov, Coric, dan Cilic bermain bola basket. Dalam salah satu foto, Dimitrov pun merangkul Coric.
Pekan ini, Thiem bahkan telah berada di Nice, Perancis, untuk mengikuti turnamen lainnya yang digelar pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou. Ikut serta dalam turnamen itu di antaranya Stefanos Tsitsipas dan Matteo Berrettini.
Saat mendapat banyak kritik karena tak menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19, Djokovic berkilah bahwa turnamen digelar dengan izin pemerintah. ”Saya tak dapat mengatur cara orang lain dalam menjaga kesehatan. Itu hak mereka,” kata Djokovic.
Djordje, adik Djokovic yang juga menjadi direktur turnamen, mengatakan hal yang sama. ”Tak ada orang dalam turnamen dan melakukan kontak dengan Grigor yang punya gejala sakit. Namun, kami telah bekerja sama dengan otoritas kesehatan agar semua yang berhubungan dengan Grigor menjalani tes. Dan, karena tak ingin ada risiko lain, final dibatalkan,” kata Djordje.
Goran Ivanisevic, pelatih dan direktur turnamen di Kroasia, terkejut dengan kondisi Dimitrov. ”Saya sangat kaget. Tiga hari lalu saya menjalani tes dan hasilnya negatif meski saya berdekatan dengan Grigor,” katanya.
Jadwal sementara
Terinfeksinya Dimitrov oleh Covid-19 terjadi ketika dunia tenis profesional bersiap untuk menggelar turnamen kembali pada Agustus sejak kompetisi dihentikan pada pertengahan Maret. Badan tenis profesional, ATP, WTA, dan ITF, telah merilis jadwal sementara sejak Agustus hingga akhir musim 2020.
Di dalam jadwal tersebut terdapat Grand Slam Amerika Serikat Terbuka yang akan digelar tanpa penonton di New York, 31 Agustus-13 September. Asosiasi Tenis AS (USTA) telah mengumumkan detail protokol kesehatan yang harus diikuti, seperti tes Covid-19, pengukuran suhu tubuh setiap hari, menjaga jarak, serta membatasi gerak partisipan dengan menyediakan hotel resmi tertentu. Protokol kesehatan yang ketat ini justru dinilai terlalu ekstrem oleh Djokovic dan beberapa petenis lain.
Setelah itu, ada Perancis Terbuka di Paris, 27 September-11 Oktober. Berbeda dengan AS Terbuka, Grand Slam lapangan tanah liat yang mundur dari
24 Mei-7 Juni ini akan digelar dengan penonton. Namun, Federasi Tenis Perancis (FFT) belum menentukan maksimal jumlahnya.
Akibat pandemi, Grand Slam lainnya, Wimbledon, yang seharusnya digelar 29 Juni-12 Juli dibatalkan. Pembatalan ini menjadi yang pertama sejak 1945 karena Perang Dunia II. (AFP/REUTERS)