Setelah tiga bulan tersandera virus korona baru, tenis dunia kembali menggeliat. Sejumlah turnamen ekshibisi, yang disertai inovasi, digelar serentak di sejumlah tempat mulai Sabtu ini untuk menghapuskan dahaga fan.
Oleh
yulia sapthiani
·4 menit baca
MUMBAI, JUMAT — Sejumlah turnamen tenis ekshibisi yang kaya inovasi digelar di sejumlah negara mulai Sabtu (13/6/2020). Turnamen-turnamen yang menerapkan format unik itu diharapkan bisa mengobati kerinduan atlet dan penggemar tenis akan panggung kompetisi.
Untuk pertama kalinya sejak dihentikannya semua level turnamen tenis pada Maret lalu akibat pandemi Covid-19, para petenis di peringkat 10 besar dunia akan kembali bertarung, akhir pekan ini. Tunggal putra nomor satu dunia, Novak Djokovic, ikut bertanding. Bahkan, ia menjadi penyelenggara salah satu turnamen ekshibisi itu, yaitu Adria Tour.
Turnamen tenis lapangan tanah liat itu akan digelar di empat lokasi berbeda, yaitu Serbia, Kroasia, Montenegro, dan Bosnia, pada 13 Juni-5 Juli. Turnamen itu akan diramaikan oleh Dominic Thiem (peringkat ketiga di dunia) dan Alexander Zverev (peringkat ketujuh).
Di Serbia, turnamen itu akan digelar di Novak Tenis Centre, fasilitas tenis yang dikelola keluarga Djokovic. Seluruh pendapatan dari turnamen ini akan didonasikan ke sejumlah tempat di negara tuan rumah.
”Saya beruntung bisa latihan di lapangan tenis (selama masa karantina wilayah). Namun, banyak (petenis lainnya) yang tak bisa melakukan itu. Saya mencoba menyediakan tempatnya,” kata Djokovic mengenai alasan diadakannya Adria Tour.
Supaya lebih menarik, Adria Tour memakai format berbeda, yaitu Fast4. Dengan format ini, petenis hanya perlu memenangi empat gim dalam setiap set (best of three sets). Tie-break akan terjadi pada posisi 3-3 dan tiada advantage seusai 40-40.
Tidak kalah menariknya, penonton diperbolehkan datang melihat langsung turnamen itu. Pemerintah Serbia mengizinkan kehadiran maksimal 1.000 orang di kegiatan olahraga pada tempat terbuka. Antusiasme penonton terlihat ketika 100 tiket yang dijual secara daring, pada Rabu, habis hanya dalam waktu tujuh menit.
Namun, mereka yang tidak mendapatkan tiket tidak perlu kecewa. Menurut Djordje Djokovic, adik Novak Djokovic sebagai Direktur Adria Tour, turnamen itu akan disiarkan langsung di 100 negara.
Kesehatan penonton yang hadir pun dijamin. Seperti para petenis, penonton akan berada di arena tanding dengan mengikuti protokol kesehatan. ”Setiap penonton akan mendapatkan masker di pintu masuk. Lapangan pun akan disemprot disinfektan setiap kali selesai pertandingan,” ujar Djordje.
Selain Adria Tour, turnamen ekshibisi juga akan digelar di Nice, Perancis, mulai Sabtu ini. Selain Thiem, turnamen yang memakai lapangan keras itu akan diikuti sejumlah petenis papan atas dunia lainnya, seperti Stefanos Tsitsipas, Matteo Berrettini, dan David Goffin.
Turnamen bernama Ultimate Tennis Showdown (UTS) itu juga akan menggunakan format inovatif, bahkan cenderung ekstrem. Waktunya dibatasi 4 x 10 menit seperti laga bola basket. Artinya, setiap kuarter berlangsung 10 menit. Siapa pun yang unggul setelah batas waktu itu memenangi kuarter.
Pertandingan dimenangi petenis yang memenangi kuarter lebih banyak. Jika imbang, 2-2, sudden death akan memakai tie-break. Pemenangnya adalah petenis yang memenangi dua poin beruntun. Dengan format tersebut, pertandingan diperkirakan tak akan lebih dari sejam.
Tenis berada dalam zona bahaya karena usia rata-rata penggemarnya 61 tahun. Harus ada inovasi. (Patrick Mouratoglou)
Tak heran, turnamen itu lebih banyak mengundang petenis muda. ”Pasti akan banyak yang menentang format itu. Namun, itu bukanlah masalah bagi saya. Sasaran awalnya membuat orang-orang mulai menyukainya,” ujar Patrick Mouratoglou, pencetus turnamen UTS itu.
Zona bahaya
Menurut Mouratoglou, yang juga merupakan pelatih petenis putri Serena Williams, UTS sengaja mengadopsi format unik itu agar tenis bisa lebih menggaet anak-anak muda sebagai penggemarnya. Tidak heran itu disebut ”tenis baru”.
”Tenis berada dalam zona bahaya karena usia rata-rata penggemarnya 61 tahun. Harus ada inovasi,” tutur Mouratoglou yang menyediakan akademi tenis miliknya sebagai arena perhelatan UTS.
Sementara itu, di Ceko, digelar Tipsport Charity Cup. Ini merupakan turnamen beregu putri yang akan diikuti petenis, seperti Karolina Pliskova dan Petra Kvitova. Tim yang dipimpin Pliskova terdiri dari Kristyna, Vondousova, Muchova, Pereza Martincova, dan pemain yunior Nikola Bartunkova.
Mereka akan berhadapan dengan Kvitova, Strycova, Siniakova, Barbora Krejcikova, pemain yunior Linda Fruhvirtova, dan Ekaterina Alexandrova.
Turnamen dengan format sederhana itu diselenggarakan setelah Pemerintah Ceko mengizinkan digelarnya acara dengan maksimal 500 orang. ”Kami akan mulai dengan sedikit penonton dan berharap bisa bertambah,” kata promotor turnamen itu, Tomas Petera. (AFP/Reuters)