Balapan MotoGP seri pertama dan kedua yang akan digelar di Jerez, Spanyol, pada 19 dan 26 Juli, bak tes pramusim bagi Marc Marquez. Juara dunia enam kali MotoGP itu masih akan mencoba perangkat aerodinamika terbaru.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, SENIN — Marc Marquez belum bisa sepenuhnya lega menjelang balapan pertama MotoGP musim ini. Pebalap tim Repsol Honda itu masih memiliki satu masalah tersisa, yaitu menguji perangkat aerodinamika untuk mengatasi masalah pengereman yang membuat roda depan motornya kehilangan cengkeraman.
Pada tes terakhir di Qatar, Februari lalu, Marquez menilai aerodinamika pada motor lamanya, yaitu versi 2019, bisa menjadi solusi pada motor terbarunya, RC213v 2020. Marquez menemukan solusi itu pada hari terakhir tes MotoGP musim 2020 di Sirkuit Losail, Qatar, 24 Februari lalu.
Saat itu, dia membandingkan motor 2020 dengan motor 2019 milik pebalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, untuk mendapatkan jawaban atas kecelakaan aneh saat tes di Sepang, Malaysia, juga hilangnya feeling pada motor barunya.
”Sekali lagi, pada hari terakhir tes di Qatar, kami menemukan jalan. Jadi, sebuah senyum kecil. Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan karena (tim-tim) yang lain memiliki pace yang bagus. Akan tetapi, jam-jam terakhir (tes) sangat bagus,” ujar Marquez waktu itu.
Marquez dan Honda memang masih memiliki banyak pekerjaan untuk diselesaikan menjelang balapan seri pertama yang direncanakan digelar di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Spanyol, pada 19 dan 26 Juli mendatang. Dengan pembekuan pengembangan motor selama pandemi Covid-19 dan tidak adanya tes pribadi yang digelar, aerodinamika motor yang baru masih menjadi misteri.
Perangkat itu belum sepenuhnya diuji coba secara detail sehingga perilaku motor, khususnya pada bagian front end (meliputi kemudi, suspensi depan, ban depan, dan rem), belum terkonfirmasi.
Saat ini belum diketahui aerodinamika mana yang didaftarkan Honda untuk disahkan oleh Direktur Teknik MotoGP. Apakah itu komponen 2019 sepenuhnya atau perpaduan antara peranti 2019 dan versi 2020 yang bermasalah. Oleh karena itu, dua seri pertama musim ini dan tes satu hari yang diagendakan pada 15 Juli di Jerez akan menjadi semacam uji coba bagi timnya.
”Bagi kami, balapan pertama, dan bahkan balapan kedua, akan menjadi seperti tes baru. Anda harus mengevaluasi dengan (aerodinamika) yang mana bisa menjadi fondasi terbaik untuk mengawali balapan dan pada akhirnya memahami dan memastikan apa yang kami coba pada hari terakhir di Qatar adalah jalan terbaik untuk diambil,” kata Kepala Mekanik Marc Marquez, Santi Hernandez, kepada MotoGP, Senin (25/5/2020).
”Apa yang membuat kami sedikit khawatir, pada khususnya adalah pengereman dengan mesin, titik pengereman, berusaha mendapatkan cengkeraman yang lebih baik, dan kepercayaan pada front end. Hal-hal itulah yang menyulitkan kami selama pramusim,” kata Hernandez.
Berbagai kendala yang menyertai kelahiran motor RC213v 2020 itu membutuhkan solusi jitu sebelum balapan bergulir supaya Marquez, yang sudah pulih pascaoperasi bahu kanan, bisa langsung melesat. Oleh karena itu, tambahan sehari tes pada Rabu sebelum balapan seri pertama menjadi kesempatan istimewa bagi Honda.
”Bagi kami, bisa melakukan tes selama satu hari sebelum kejuaraan dimulai akan sangat penting, terutama untuk mengonfirmasi feeling yang kami dapat di Qatar adalah benar dan itu bukan sekadar kebetulan. Sejak saat itu, sudah pasti kami harus memperbaiki banyak hal. Namun, yang terpenting adalah keluar pada hari pertama di Jerez dan mendapatkan feeling yang bagus atas apa yang kami rasakan pada hari terakhir di Qatar,” tutur Hernandez.
”Saya yakin pada balapan pertama kita akan melihat banyak kejutan, khususnya karena jeda (akibat pandemi) ini.
Kejutan
Dengan balapan yang tidak terlalu ideal ini, Hernandez menilai, akan ada kejutan pada seri pertama MotoGP. ”Saya yakin pada balapan pertama kita akan melihat banyak kejutan, khususnya karena jeda (akibat pandemi) ini. Ketika kita tiba di sirkuit setelah jeda Natal, pada tes pertama di Malaysia, selalu ada para pebalap yang sangat cepat dan ada juga yang tidak memperhatikan itu sama sekali serta yang lebih jauh ke belakang,” ujar Hernandez yang menilai, setelah jeda panjang, akan ada pebalap yang kesulitan beradaptasi dengan motornya.
Rekan setim Marquez sekaligus adiknya, Alex Marquez, menilai, jeda yang sangat panjang ini memang tidak ideal bagi seorang rookie atau pendatang baru seperti dirinya. Namun, dia menegaskan, seorang pebalap terkadang justru bisa membalap lebih cepat saat kembali ke atas motornya.
”Saya pikir, bagi seorang rookie tidak bagus terlalu lama jauh dari sepeda motor. Akan tetapi, terkadang Anda menjadi lebih cepat saat kembali setelah sekian lama. Kita lihat saja saat kita kembali, yaitu sepertinya akan di Jerez. Kami pun berharap bisa ada di sana pada 19 Juli,” ujar Alex Marquez di laman MotoGP, Selasa (26/5/2020).
Sebagai pebalap pendatang baru di kelas MotoGP, Alex Marquez masih dalam proses adaptasi dengan motor barunya yang lebih bertenaga dan pengereman yang berbeda. Dia fokus pada membangun pace balapan selama tes pramusim di Sepang dan Losail.