Pendaftaran Piala Presiden Esports Dibuka Hari Ini
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ajang kompetisi olahraga elektronik atau e-sports terbesar di Indonesia, Piala Presiden Esports 2019, dibuka Senin (28/1/2019) secara daring. Turnamen ini rencananya bakal melibatkan 4.000 tim dari 8 kota besar di Indonesia.
Piala Presiden Esports 2019 merupakan kolaborasi antara Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta Indonesia Esports Premier League (IESPL).
Kompetisi akan digelar di 8 kota besar di Indonesia, yaitu Palembang, Manado, Solo, Bekasi, Pontianak, Surabaya, dan Denpasar. Pendaftaran dibuka hari ini, tetapi tidak dilakukan secara serempak, tetapi bertahap. Untuk tahap pertama, pendaftaran dibuka terlebih dulu di Palembang dan Denpasar.
Presiden IESPL Giring Ganesha menjelaskan, di tiap kota pendaftaran dibuka maksimal untuk 512 tim. Satu tim terdiri dari 5 pemain inti, 1 manajer, 1 pemain cadangan. Adapun 3 dari 5 pemain inti harus pemain yang berasal dari regional tim tersebut.
Namun, peserta yang diperkenankan mengikuti turnamen setidaknya harus sudah mencapai level minimal di gim Mobile Legends, yaitu level legend, epic, dan mytic.
Pendaftaran dibuka pukul 19.00 secara daring di laman www.iespl.id/pialapresiden. Satu tim terbaik akan diundang ke Istora Senayan, Jakarta, pada 30-31 Maret 2019 untuk mewakili regional masing-masing memperebutkan total hadiah Rp 1,7 miliar.
”Jadi total ada 8 tim yang akan bersaing di babak grand final. Target kami ada 4.000 tim yang berpartisipasi di kompetisi ini. Gim yang dipertandingkan adalah Mobile Legends,” kata Giring saat konferensi pers di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Bekraf Triawan Munaf, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkominfo Rudiantara, dan Menpora Imam Nahrawi.
Menurut Giring, ajang ini tidak hanya mencari tim terbaik. Berbagai pembekalan pengetahuan dan pengalaman juga akan diberikan kepada peserta.
Triawan Munaf menyampaikan, melalui ajang ini pemerintah ingin menciptakan ekosistem yang inklusif dan sehat agar dapat diterima masyarakat.
”Nantinya insan-insan kreatif yang berkecimpung di dalamnya siap berlaga di tingkat dunia,” ujar Triawan.