SHANGHAI, SELASA - Awal musim ini mungkin tak ada yang menduga bahwa Novak Djokovic berpeluang berada di puncak peringkat dunia, termasuk Djokovic sendiri. Namun, sisa tiga bulan menjelang akhir musim, petenis Serbia itu dalam perjalanan menjadi petenis nomor satu.
Absennya petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, pada turnamen ATP Masters 1000 Shanghai, pekan ini membuka peluang itu. Nadal absen karena cedera lutut yang dialami saat mengikuti Grand Slam AS Terbuka, September. Di sisi lain, Djokovic tak punya poin yang harus dipertahankan di Shanghai karena tak tampil pada 2017.
Jika membawa pulang gelar juara, perolehan poin dalam Daftar Peringkat Menuju London (Final ATP) antara Nadal dan Djokovic tinggal berselisih 35. Dengan tambahan 1000 poin, Djokovic akan memiliki 7.445 angka dibandingkan Nadal dengan 7.480.
Daftar Peringkat Menuju London adalah poin yang dikumpulkan selama satu musim. Ini berbeda dengan Daftar Peringkat Dunia yang menghitung poin selama 52 pekan ke belakang.
Tak hanya Daftar Peringkat Menuju London, Djokovic juga punya peluang menggantikan Nadal di puncak Daftar Peringkat Dunia. Dia bahkan menargetkan menjadi petenis year end number 1 ranking (nomor satu dunia akhir tahun), status yang juga bergengsi bagi petenis.
"Saya sangat senang berada pada posisi untuk menjadi petenis nomor satu dunia. Saya juga ingin menjadi nomor satu akhir musim yang menjadi target semua petenis. Mungkin, empat atau lima bulan lalu, posisi seperti saat ini jauh dari bayangan," tutur Djokovic dalam laman resmi ATP.
Djokovic, yang memulai perjalanan di Shanghai dengan kemenangan atas Jeremy Chardy, 6-3, 7-5, Selasa (9/10), memulai musim 2018 dengan hasil buruk. Dua kali beruntun dia tersingkir pada penampilan perdana di turnamen ATP Masters 1000, yaitu di Indian Wells dan Miami pada Maret. Dia memulai musim ini dengan statistik menang-kalah, 6-6.
Namun, sejak Agustus, Djokovic memperoleh 13 kemenangan beruntun di lapangan keras yang menghasilkan gelar juara Cincinnati Masters dan AS Terbuka. Dia menyamai Pete Sampras dengan 14 gelar juara grand slam dan berada pada posisi ketiga setelah Roger Federer dengan 20 gelar dan Nadal (17).
Dengan absennya Nadal, Federer yang menjadi juara bertahan pun ditempatkan sebagai unggulan teratas. Daniil Medvedev menjadi lawan pertamanya pada babak kedua, Rabu.
Aturan melatih
Panitia turnamen Grand Slam Australia Terbuka akan mempertimbangkan peraturan yang membolehkan pelatih untuk memberi arahan saat pertandingan (coaching). Direktur Turnamen Craig Tiley mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan asosiasi tenis profesional putra dan putri, ATP dan WTA, Federasi Tenis Internasional (ITF), serta Dewan Grand Slam.
Panitia juga meminta pendapat 100 petenis tentang peraturan yang dipertimbangkan digunakan untuk Australia Terbuka 2019, pada 14-27 Januari. Meski WTA membolehkan coaching, turnamen Grand Slam tidak mengizinkan atlet berkomunikasi dengan pelatih selama pertandingan.
Diskusi soal peraturan ini muncul terkait insiden coaching Patrick Moratoglou pada Serena Wiliams saat final AS Terbuka melawan Naomi Osaka, September. Mouratoglou memberi isyarat yang diakui Serena tak dilihatnya. Namun, karena wasit melihat kejadian itu, Serena pun mendapat peringatan yang membuatnya marah. Final yang dimenangi Osaka ini menjadi final penuh emosi. Serena pun banyak dihujat karena kemarahannya.
Panitia juga mengumumkan menaikkan total hadiah sebanyak 10 persen. Total hadiah yang disediakan untuk 2019 adalah 60,5 juta dollar Australia atau sekitar Rp 651 miliar.
Untuk pertama kalinya pula, Australia Terbuka akan menggunakan aturan 25 detik untuk persiapan servis pertama di semua lapangan. AS Terbuka 2018 menjadi grand slam pertama yang menggunakan aturan tersebut. (AFP)