ULAN BATOR, SENIN — Pecatur Indonesia Novendra Priasmoro meraih medali perunggu setelah menempati posisi ketiga pada ajang Asian Junior U-20 Chess Championship, Minggu (19/8/2018), di Ulan Bator, Mongolia. Perunggu itu diraih Novendra dari kategori catur cepat.
”Saya gembira dapat merebut perunggu pada kategori catur cepat karena lawan yang saya hadapi sangat kuat. Semoga saya dapat meraih hasil bagus pada catur klasik yang mulai dilaksanakan pada Senin (20/8),” kata Novendra.
Dari sembilan babak yang dijalani, Novendra merebut tujuh poin dengan memenangi tujuh babak dan kalah pada dua laga lainnya. Meskipun tidak menjadi juara, Novendra tetap mensyukuri hasil itu karena target utama Novendra adalah meraih hasil terbaik pada catur klasik.
Catur cepat yang dimainkan pada turnamen itu menggunakan jatah waktu 12 menit. Setiap langkah dari para pecatur diberi tambahan waktu lima detik.
Novendra mengawali langkahnya dengan mulus saat menekuk pecatur Mongolia, Nyamsuren Batbold, pada babak pertama. Langkah kedua Novendra juga kembali ringan setelah mengalahkan pecatur Mongolia lainnya, Lkhagvajamts Ochirbat.
Namun, Novendra menjadi lengah pada babak ketiga sehingga kalah dari pecatur Uzbekistan, Nodirbek Yakbboev. Novendra salah dalam melangkah sehingga terus tertekan.
Kalah secara posisi membuat Novendra berpikir keras untuk membalikkan keadaan. Namun, Novendra menjadi kehabisan waktu dan akhirnya kalah.
Juara turnamen catur Bangkok Terbuka 2018 itu bangkit pada babak keempat hingga keenam sehingga kembali ke papan atas. Munkhdalai Amilal dan Uurtsaikh Agibileg dari Mongolia, dan Alisher Suleymenov dari Kazakhstan, dilumat dengan mudah oleh Novendra.
Pada babak ketujuh, Novendra kembali tergelincir oleh Dambasuren Batsuren (Mongolia). Novendra terjebak pada langkah kesepuluh sehingga posisinya terdesak dan kalah kualitas buah catur sampai waktu selesai.
Novendra masih dapat bangkit dan memenangi dua laga terakhir melawan Yesuntumur Tugstumur (Mongolia) dan Teja N Krishna (India). Novendra mengumpulkan tujuh poin dan menempati posisi ketiga.
Posisi pertama ditempati Nodirbek Yakbboev (Uzbekistan) yang mengumpulkan 8,5 poin, sedangkan posisi kedua direbut Dambasuren Batsuren (Mongolia) dengan 7,5 poin.
”Hasil ini di luar dugaan karena Novendra sebenarnya tidak ditargetkan meraih medali di catur cepat. Semoga hasil ini memompa semangat Novendra untuk menjadi yang terbaik di catur klasik,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi).
Anggota Dewan Pembina Percasi Eka Putra Wirya mengatakan, Novendra harus tampil maksimal pada catur klasik agar dapat menambah ratingnya. Saat ini rating Novendra baru 2256.
”Kami mempersiapkan Novendra untuk menjadi grand master di masa depan. Oleh karena itu, dia harus berjuang untuk mencapai rating 2500 sebagai salah satu syarat menjadi grand master,” kata Eka.