JAKARTA, KOMPAS – Persatuan Catur Seluruh Indonesia ingin mendorong enam pecatur menjadi Grand Master dalam empat tahun ke depan. Indonesia mempunyai banyak pecatur muda potensial untuk mewujudkannya, tetapi Percasi memerlukan dukungan dana dari berbagai pihak.
“Indonesia hanya memiliki tiga Grand Master (GM) yang masih hidup. Cerdas Barus, Susanto Megaranto, dan saya. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan Filipina dan Vietnam. Jadi, Percasi ingin mendorong enam pecatur menjadi GM dalam empat tahun ke depan,” kata GM Utut Adianto, Ketua Umum Percasi, pada acara Apresiasi Catur Indonesia 2018, Sabtu (28/7/2017) di Jakarta.
Pecatur Indonesia yang paling dekat dengan gelar GM adalah Sean Winshand Cuhendi karena sudah memiliki tiga norma GM, dan hanya perlu menambah rating 59 poin. Pecatur lainnya adalah Novendra Priasmoro yang sudah mendapatkan satu norma GM, dan memerlukan dua norma GM lainnya.
“Saya akan terus berusaha menambah rating agar dapat menjadi GM. Dalam waktu dekat, saya akan mengikuti turnamen di Malaysia dan Olimpiade Catur di Batumi, Georgia. Semoga dapat menambah 59 poin rating agar segera menjadi GM,” kata Sean.
Menurut Utut, untuk menjadi GM, para pecatur harus mengikuti banyak turnamen di luar negeri. Langkah itu memerlukan banyak dana sehingga Percasi membuka diri terhadap semua pihak yang ingin menjadi sponsor, baik swasta maupun pemerintah.
Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi berjanji akan membantu pendanaan Percasi. Bantuan paling dekat yang akan dikucurkan oleh Kemenpora adalah pembiayaan untuk tim Olimpiade Catur ke Georgia, pada September.
Imam juga meminta Percasi membuat Liga Catur berdasarkan kelompok umur untuk mengoptimalkan pembibitan pecatur muda dan menyiapkan mereka menjadi pecatur terbaik dunia. Liga Catur Kelompok Umur juga akan mengasah kemampuan pecatur muda dan memunculkan pecatur-pecatur potensial ke permukaan.
Pada acara itu, Percasi memberikan penghargaan kepada Pecatur cilik Samantha Edithso (10) sebagai pecatur putri terbaik nasional. Samantha menjadi Juara Asia dan Juara Dunia pada catur cepat, dan Juara Asia pada catur kilat U-10.
"Samantha adalah juara dunia termuda dari Indonesia pada kelompok umur U-10. Kami berharap Samantha dapat berkembang menjadi juara dunia sejati di masa depan," kata Utut.
Selain Samantha, Sean Winshand Cuhendi menerima penghargaan sebagai pecatur favorit dan Novendra Priasmoro sebagai pecatur pria terbaik. Tim Universitas Gunadarma yang terdiri atas Yoseph Theolifus Taher, Farid Firmansyah, Muhammad Luthfi Ali, dan Arif Abdul Hafiz, terpilih menjadi tim putra terbaik. Tim putri nasional yang terdiri atas Irene Karisma Sukandar dan Medina Warda Aulia terpilih menjadi tim putri terbaik.
Eka Putra Wirya, Dewan Pembina Percasi mengatakan, Percasi sudah memodernisasi pembinaan catur dengan membuka banyak sekolah catur. Pendekatan ilmiah dalam pendidikan catur diberikan agar para pecatur mampu berpikir secara sistematis.
“Percasi juga berulang kali mengundang pelatih asing untuk mendidik pecatur muda dan mengundang GM ternama untuk bertanding di Indonesia guna mengasah pecatur unggulan nasional,” kata Eka.
Percasi terus mendorong pecatur muda menjadi Grand Master yang berkemampuan tinggi dan dapat hidup dari menjuarai turnamen demi turnamen.