Longsor di Toraja Utara, Dua Korban Tertimbun Masih Dicari
Setelah Tana Toraja, kini longsor terjadi di Toraja Utara. Bencana tanah longsor terus mengintai wilayah ini.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS —Hingga Jumat (26/4/2024) sore, regu penolong masih mencari dua korban tanah longsor di Kecamatan Buntao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Longsor yang terjadi Jumat pagi menimbun delapan orang. Sebanyak satu orang meninggal, lima luka-luka, dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Lima korban selamat dan luka-luka saat ini dirawat di puskesmas terdekat. Mereka adalah Lusiana (45), Nobel Gadi (35), Paulus Sirupang (42), Yohana Laba (27), dan Sabina Samba (49). Sementara korban meninggal, yakni Martina Linting (40), sudah dibawa ke RS Elim. Adapun korban yang dalam pencarian adalah Margareta Tanduk (40) dan Margareta Renbon (38).
Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan mendapatkan informasi terkait peristiwa ini pada Jumat siang. ”Ada dua yang masih dicari, sementara lima lainnya selamat dan satu meninggal,” katanya Jumat sore.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Selatan Amson Padolo mengatakan, longsor terjadi akibat hujan lebat. ”Hal ini memicu tanah longsor. Saat ini kondisi tanah masih labil dan bergerak sehingga pencarian harus dilakukan dengan hati-hati. Alat berat sudah disiapkan,” katanya.
Informasi yang diperoleh di Toraja menyebut longsor pertama terjadi Jumat sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu material yang jatuh belum terlalu banyak, tetapi menutupi badan jalan.
Saat ini kondisi tanah masih labil dan bergerak sehingga pencarian harus dilakukan dengan hati-hati.
Sekitar pukul 10.00 Wita serombongan warga menggunakan truk melintas di jalan tersebut. Karena truk tak bisa melintas, mereka berjalan kaki melintasi jalan yang tertutup longsoran. Saat itulah longsor susulan terjadi dan menimpa warga. Sebuah rumah juga ikut tertimbun longsoran.
Sebelumnya pada Sabtu (13/4/2024) malam longsor terjadi di dua lokasi di Kabupaten Tana Toraja, yakni di Kecamatan Makale dan Makale Selatan. Longsor di wilayah ini menimbun rumah warga dan menyebakan 20 korban tewas. Puluhan lainnya luka-luka.
Tana Toraja dan Toraja adalah wilayah yang sebagian besar berada di dataran tinggi. Tebing dan jurang mendominasi wilayah ini. Tidak sedikit rumah warga yang berada di sisi tebing. Di satu sisi, ancaman longsor terus mengintai wilayah ini karena kondisi tanah yang labil dan hujan lebat yang kerap turun.