Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Ratusan Penerbangan Ditunda
Lebih dari 100 penerbangan di Bandara Sam Ratulangi, Manado, ditunda akibat erupsi Gunung Ruang.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, Sulawesi Utara, aktivitas penerbangan di Bandara Sam Ratulangi, Manado, masih ditutup hingga Senin (22/4/2024). Kondisi itu menyebabkan ratusan penerbangan ditunda selama beberapa hari terakhir.
Keputusan penutupan itu tertuang dalam dokumen Notice to Airmen (Notam) A1041/24 NOTAMR A1021/24. Penutupan dilakukan berdasarkan hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang.
Penutupan aktivitas penerbangan di Bandara Sam Ratulangi telah dilakukan sejak Rabu (17/4/2024) setelah terjadinya erupsi pertama Gunung Ruang pada Selasa (16/4/2024) malam.
”Demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, ditutup sementara sampai dengan Senin, 22 April. Ini berarti hingga besok seluruh penerbangan ditunda,” kata Yanti Pramono dari Humas Bandara Sam Ratulangi, Minggu (21/4/2024).
Yanti memaparkan, hingga Minggu ini, lebih dari 100 penerbangan dari dan ke Bandara Sam Ratulangi telah ditunda. ”Perkembangan besok akan dilihat kembali apakah penerbangan sudah bisa dibuka atau penutupan masih diperpanjang,” katanya.
Hingga Minggu, Gunung Raung dilaporkan masih mengalami erupsi. Berdasarkan data sementara Pemerintah Kabupaten Sitaro, terdapat 15 desa yang terdampak erupsi gunung api tersebut. Jumlah warga terdampak mencapai ribuan orang.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, sebagian warga diungsikan ke tempat aman di wilayah Tagulandang. Adapun sebagian lainnya melakukan evakuasi mandiri dan mengamankan diri di rumah keluarga dan kerabat yang aman atau di luar radius berbahaya.
Di Tagulandang, tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi warga ke tempat aman. ”Selain itu, kami juga mendistribusikan bantuan kepada warga dan pengungsi,” kata Kepala Jaga Harian Kantor Badan SAR Nasional Manado Rio M Kereh.
Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan, Gunung Ruang kembali mengalami erupsi pada Sabtu (20/4/2024) pukul 12.15 Wita. Dari hasil pengamatan, tinggi kolom abu erupsi itu mencapai 250 meter di atas puncak.
”Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 milimeter dan durasi sementara ini lebih kurang 5 menit 6 detik,” ujar Hendra.
Demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara sampai dengan Senin, 22 April.
Hendra menyebut, Gunung Ruang masih berstatus Awas (Level IV). Karena itu, masyarakat tidak boleh masuk ke dalam radius 6 kilometer dari puncak.
Sebelumnya, alat pemantau aktivitas Gunung Ruang berhenti beroperasi pada Rabu (17/4/2024) pukul 20.39 Wita. Saat itu, terjadi erupsi terus-menerus sejak pukul 20.15 Wita. Pada pukul 21.00 Wita hari itu, PVMBG menaikkan status gunung itu dari Siaga (Level III) menjadi Awas.