Dua Korban Terakhir Ditemukan, Operasi SAR di Tana Toraja Ditutup
Dua korban terakhir bencana tanah longsor di Tana Toraja ditemukan. Total korban tewas 20 orang.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Dua korban yang tertimbun longsoran di Tana Toraja akhirnya ditemukan tim SAR gabungan pada Senin (15/4/2024) petang. Keduanya, ibu dan anak, ditemukan dengan jarak sekitar 50 sentimeter. Dengan penemuan ini, operasi SAR di Tana Toraja ditutup.
Korban adalah Sopia (43) dan anaknya, Gea (3). Dengan penemuan keduanya ini, total korban tewas akibat longsor di dua lokasi di Tana Toraja berjumlah 20 orang. Dua lainnya selamat.
”Penemuan korban pertama atas nama Gea, usia 3 tahun, ditemukan pada pukul 17.40 Wita, dan Sopia, usia 43 tahun, ditemukan pukul 18.48 Wita. Jaraknya berdekatan karena mereka adalah ibu dan anak. Dengan ditemukannya kedua korban longsor, maka operasi SAR bencana alam longsor di Tana Toraja dinyatakan selesai dan ditutup,” ujar Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar, Senin malam.
Longsor terjadi di dua titik berbeda, masing-masing di Kecamatan Makale Selatan dan Makale, Sabtu (13/4/2024). Longsor pertama terjadi di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, dan menewaskan 14 orang. Adapun longsor di titik kedua terjadi di Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, dan menewaskan empat orang, sedangkan dua orang selamat. Dua korban lainnya tertimbun dan baru ditemukan Senin sore.
Adapun identitas ke-20 korban meninggal adalah Dala (40), Bertha Bine (35), Putri (5), Reno (2), Wiris (6), Marcel Oda (16 ), Agustinus Bongga (20), Mala’ (60), dan Baru (40). Selain itu, Endi (15), Matius Kottong (35), Aco (37), Mase’ (38), dan Jimmy (27). Korban lain adalah Indo’ Luka, Ambe Dian, Karopa, Luaran, serta Sopia (43) dan Gea (3).
”Dengan ditemukannya kedua korban longsor, maka operasi SAR bencana alam longsor di Tana Toraja dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh tim dari berbagai unsur SAR dikembalikan ke satuannya masing-masing,” kata Mexianus.
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan, Pemprov Sulsel membantu penanganan korban luka hingga korban selamat. Ini terutama terkait penampungan sementara hingga kebutuhan makan dan minum.