KRI Banda Aceh yang berangkat membawa pemudik dari Surabaya dan Semarang tiba di Jakarta.
Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Penumpang mudik gratis Kapal Republik Indonesia Banda Aceh 593 dari Surabaya, Jawa Timur dan Semarang, Jawa Tengah tiba di Pelabuhan Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (15/4/2024). Pemudik mengapresiasi mudik gratis yang sangat membantu di tengah kesulitan ekonomi. Puncak arus balik angkutan laut diperkirakan jatuh pada Selasa (16/4) seiring tibanya ribuan pemudik gratis dari Semarang dengan Kapal Motor Dobonsolo.
Dari pantauan di Pelabuhan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, KRI Banda Aceh 593 tiba sekitar pukul 11.00. Sebanyak 810 orang dan 181 unit sepeda motor turun dari lambung kapal sisi kiri secara bergantian. Kapal ini berangkat dari Surabaya pada Sabtu (13/4) dan singgah di Semarang pada Minggu (14/4).
Pemudik asal Yogyakarta, Bagus (40), mengapresiasi program mudik gratis itu. Ia dan keluarga biasa mudik menggunakan bus. Dengan mudik gratis, dia bisa berhemat hingga Rp 2 juta. Pelayanan dan fasilitas di dalam kapal tipe pendarat amfibi atau Landing Platform Dock (LPD) dirasa cukup baik.
“Saya dan istri dari Yogyakarta ke Semarang naik sepeda motor selama tiga jam, lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal ini. Mudik gratis sangat membantu karena biasanya naik bus dan harganya cukup mahal,” ucapnya setelah turun dari kapal.
Halimah (57), pemudik asal Demak, Jawa Tengah juga mengapresiasi fasilitas dan pelayanan yang diberikan selama di dalam kapal. Halimah, bersama dua saudarinya baru pertama kali mengikuti program ini. Ia pun bisa menghemat hingga Rp 1 juta dengan adanya mudik gratis.
"Suasana di dalam kapal nyaman. Fasilitas pendingin ruangan hingga toilet sangat baik. Saya kira awalnya panas, ternyata nyaman dan adem,” ucapnya.
Komandan KRI Banda Aceh 593 Kolonel Laut Sulthon M Firdaus menjelaskan, kapal ini biasanya digunakan untuk membawa peralatan hingga mobilisasi pasukan ke wilayah penugasan. Secara maksimum, kapal ini mampu menampung hingga 1.500 prajurit.
Berkat kapasitas tersebut, para pemudik bisa ditampung dengan cukup. Pelaksanaan mudik gratis dinilai berjalan lancar. Cuaca dalam perjalanan juga bersahabat.
Dalam menjalankan program ini, tantangan utama yang dihadapi adalah mengedukasi para pemudik agar menjaga diri. Berhubung panjang kapal mencapai 120 meter, pengawasan terhadap pemudik memang harus diupayakan ekstra.
“Kesulitannya mungkin menjaga agar tidak ada pemudik, anak kecil khususnya, yang berlarian karena bisa menyebabkan kecelakaan, seperti jatuh ke laut. Secara umum, semuanya dilaksanakan dengan baik,” ucapnya.
Daya tampung maksimum 1.500 orang. Dengan jumlah pemudik sebanyak 800-an orang, kita bisa menampung dengan cukup dan nyaman.
Program mudik gratis dari TNI AL rutin digelar setiap tahun. Tahun lalu, TNI AL menggunakan kapal tipe LPD yang sama, yakni KRI Banjarmasin 592 untuk mudik gratis. KRI Banda Aceh 593 dan KRI Banjarmasin 592 merupakan kapal buatan galangan dalam negeri, yaitu PT Penataran Angkatan Laut (PAL) di Surabaya. Desain kedua kapal berasal dari desain sang ‘kakak’, yaitu KRI Makassar 590 yang merupakan hasil kerja sama PT PAL dan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo.
Arus balik angkutan laut mulai padat hingga beberapa hari mendatang. Selasa (16/4), sebanyak 2.432 orang dengan 1.008 unit sepeda motor yang diangkut dengan Kapal Motor (KM) Dobonsolo, diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pukul 09.00. Kapal berasal dari Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang.
Petugas Pos Terpadu Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Ucok Aritonang menjelaskan, pada kedatangan pertama di hari Minggu (14/4), sebanyak 1.705 penumpang dan 663 sepeda motor sudah tiba di Jakarta. Perjalanan dari Semarang ditempuh selama 16 jam.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, besok menjadi puncak arus balik angkutan laut dari daerah asal menuju Jakarta. Diperkirakan 4.000 orang akan tiba di Jakarta dengan angkutan laut. Selain KM Dobonsolo, kapal lainnya yakni KM Gunung Dempo dan KM Ciremai dari Surabaya serta KM Bukit Raya dari Bangka Belitung.
“Selasa puncak arus balik angkutan laut. Jumlah penumpang diperkirakan normal kembali pada Rabu dan Kamis. Tahun ini angka pemudik laut naik 5,77 persen. Tahun lalu sebanyak 33.064 orang, tahun ini menjadi 34.972 orang,” ujarnya.