Arus Balik, Pengguna Jalan Tol Fungsional Surakarta-Yogyakarta Meningkat
Puncak arus balik diprediksi terjadi pada Minggu (14/4/2024). Kendaraan yang melintasi tol fungsional terus meningkat.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KLATEN, KOMPAS — Jumlah kendaraan yang memasuki jalan tol fungsional Surakarta-Yogyakarta, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terus meningkat pada masa arus balik. Diperkirakan, puncak arus balik terjadi pada Minggu (14/4/2024). Dengan meningkatnya kepadatan arus lalu lintas, pemudik diimbau menjaga kecepatan laju kendaraan.
Berdasarkan pantauan Kompas, Minggu sekitar pukul 10.00 hingga 12.00, arus lalu lintas terpantau ramai lancar di jalur tol fungsional pada pintu masuk Ceper, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Selama satu menit, misalnya, terlihat ada lebih dari 10 mobil yang memasuki jalan bebas hambatan itu. Tidak ada antrean bagi kendaraan yang akan melintasi jalan tersebut.
”Pintu-pintu tol di Klaten nihil antrean. Dari tiga pintu yang dibuka, yaitu Karangnongko, Ngawen, dan Ceper, yang mengarah ke Colomadu (Karanganyar) semuanya lancar,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris Riki Fahmi Mubarok saat dihubungi, Minggu siang.
Arus lalu lintas di jalan tol fungsional itu diberlakukan searah. Pada masa arus balik, sejak Jumat (12/4/2024), jalur searah diberlakukan dimulai dari wilayah Klaten menuju Colomadu, Karanganyar. Sewaktu arus mudik, pada 5 April 2024 hingga 11 April 2024, jalur searah berlaku sebaliknya, yakni dari Colomadu menuju Klaten.
Operasional jalan tol fungsional itu selama arus mudik hanya berlangsung dari pukul 06.00 sampai 17.00. Setelah jam operasional, kendaraan diminta kembali melewati jalan-jalan arteri. Adapun kendaraan yang diperbolehkan menggunakan jalan fungsional itu hanya mobil berukuran kecil.
Jumlah kendaraan yang memasuki jalan tol itu pun terus meningkat sejak arus balik hari pertama, Jumat. Pada hari pertama arus balik, tercatat sebanyak 10.073 kendaraan masuk dari tiga pintu tol fungsional yang ada di daerah tersebut. Jumlahnya meningkat menjadi 13.373 kendaraan pada Sabtu (13/4/2024).
Peningkatan jumlah kendaraan diprediksi kembali terjadi pada Minggu ini. Di Pintu Tol Ceper, misalnya, rata-rata kendaraan yang masuk setiap jamnya sedari pukul 06.00 hingga 10.00 mencapai 600 unit sampai 800 unit. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan dua hari awal yang hanya 300 unit sampai 600 unit per jam.
”Kemungkinan hari ini puncak arus balik karena ini sudah hari Minggu juga. Sebagian sudah masuk kerja Senin (15/4/2024) besok. Maka, kemungkinan keluar semua menuju ke arah Surakarta, Jakarta, dan Surabaya,” kata Riki.
Meski arus keluar kota tampak ramai, sebut Riki, arus lalu lintas dari luar kota menuju Klaten terpantau juga cukup sibuk. Menurut dia, sebagian besar kendaraan yang terlihat masih memasuki Klaten merupakan para pemudik lokal.
Walau begitu, kepadatan hanya terjadi pada persimpangan yang memiliki lampu lalu lintas. Antrean kendaraan itu pun terjadi akibat kendaraan mesti menanti lampu merah berganti hijau. Biasanya kepadatan itu langsung terurai setelah giliran mendapat lampu hijau.
Pemimpin Proyek PT Jasamarga Jogja Solo M Ahdal Masruhin memperkirakan puncak arus balik juga bakal terjadi Minggu ini. Prediksi itu dilihat dari tingginya intensitas kendaraan yang melintasi jalan tol fungsional itu sedari pagi.
”Puncak arus baliknya kemungkinan hari ini. Dari pagi, lalinnya sudah lumayan padat. Kemungkinan karena Senin sudah masuk sehingga baliknya berbarengan,” kata Ahdal.
Walau tren kendaraan yang memasuki tol fungsional meningkat, lanjut Ahdal, arus lalu lintas masih cukup lancar. Laju kendaraan sedikit melambat di ujung jalur fungsional tersebut. Pasalnya, kendaraan-kendaraan itu akan memasuki Pintu Tol Colomadu untuk melanjutkan perjalanannya menuju tujuan akhir masing-masing melalui Tol Trans-Jawa.
Dengan pelambatan laju itu, Ahdal meminta para pengemudi tetap menjaga kecepatan kendaraannya sesuai ketentuan. Adapun kecepatan maksimal yang diperbolehkan untuk melintas pada jalan tol fungsional itu hanya 40 km per jam.
”Ini masih banyak yang mengebut. Di lapangan, kok, kecepatannya sampai 80-100 km per jam. Harus hati-hati karena lalu lintasnya semakin padat sekarang. Kalau ada antrean, dikhawatirkan mereka nanti terkejut,” kata Ahdal.