Identifikasi 11 Jenazah Kecelakaan Tol Japek Dipindahkan ke RS Kramatjati
Proses identifikasi 11 korban kecelakaan di Jalan Tol Kapel dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramatjati.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Tim Disaster Victim Identification atau DVIPolda Jawa Barat memindahkan 11 jenazah korban kecelakaan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari Rumah Sakit Karawang ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta, Rabu (10/4/2024). Baru satu jenazah atas nama Najwa Devira, yang diserahkan kepada keluarganya.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Jules Abast mengatakan, tim DVI Polda Jabar memindahkan 11 jenazah itu ke RS Kramatjati pukul 13.00 WIB. Tujuannya, guna memudahkan proses identifikasi dengan sarana yang lebih lengkap.
Ia memaparkan, 12 tewas akibat tabrakan tiga kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Kilometer 58 pada Senin (8/4/2024) terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan.
Adapun proses identifikasi pada Selasa baru mengidentifikasi satu jenazah perempuan bernama Najwa Devira. Korban berusia 22 tahun dan berdomisili di Kabupaten Bogor.
”Jenazah Najwa telah dibawa kerabatnya ke rumah duka di Kabupaten Bogor. Sementara pemindahan jenazah 11 korban ke RS Kramatjati yang khusus untuk identifikasi korban kecelakaan dan memiliki lemari penyimpanan jenazah dengan kapasitas yang memadai,” kata Jules.
Ia menuturkan, tim DVI telah menerima data identitas 10 korban dari pihak kerabatnya. Sementara jenazah satu korban belum diketahui identitasnya karena diserahkan pihak keluarga.
Diketahui dari hasil penyelidikan sementara Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar dan rekaman CCTV, kecelakaan bermula ketika kendaraan Daihatsu Gran Max B 1635 BKT yang melaju dari arah Jakarta diduga mengalami gangguan. Mobil tiba-tiba menepi ke arah bahu jalan di sisi kanan pada pukul 07.04.
Jalur yang dilewati Gran Max adalah jalan yang berlawanan untuk digunakan pengguna jalan tol dari Cikampek ke Jakarta. Akibatnya, bus PO Primajasa bernomor polisi B 7655 TGD dengan kecepatan tinggi melintas dan menghantam Gran Max hingga terbakar.
Mobil ketiga Toyota Rush E 1399 MF juga dari Cikampek ke Jakarta menabrak bus yang tiba-tiba berhenti. Mobil itu lantas menghantam Grand Max serta turut terbakar.
”Data identitas satu jenazah belum diketahui hingga kini. Kami mengimbau agar pihak keluarga korban agar segera membawa informasi dan data antemortem ke tim DVI,” tambah Jules.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jabar Kombes dr Nariyana memaparkan, kondisi 12 korban dengan luka bakar 90 hingga 100 persen. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi tim DVI.
Ia pun mengungkapkan, pemeriksaan sampel DNA bisa memakan waktu hingga tujuh hari. Namun, lanjut Nariyana, pihaknya akan meminta pemeriksaan dipercepat menjadi tiga hingga empat hari.
”Tantangannya korban terbakar hingga 100 persen dan bukan kerabat. Ternyata mereka menumpang sebuah travel yang melayani rute Bogor-Ciamis,” ungkapnya.