Puncak Arus Mudik Terlewati, Jalur Nagreg Ramai Lancar
Arus mudik di jalur Nagreg tepat pada H-2 jelang Lebaran terpantau ramai lancar.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS - Puncak arus mudik di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah terlewati pada H-2 jelang Lebaran. Arus lalu lintas di jalur arteri yang menuju sejumlah provinsi di Pulau Jawa ini terpantau ramai lancar hingga Selasa (9/4/2024) dini hari.
Dari pantauan Kompas di dua pos pengamanan Lebaran, arus lalu lintas di Jalan Raya Nagreg terpantau lengang. Para pengemudi mobil, bus, dan sepeda motor bisa memacu kendaraannya hingga di atas 50 kilometer per jam.
Pada pukul 01.30 sempat terjadi kepadatan arus lalu lintas di Nagreg selama sejam. Hal ini disebabkan meningkatnya volume kendaraan di Pos Cikaledong hingga daerah Limbangan, Kabupaten Garut.
Pihak kepolisian berhasil mengurai kepadatan arus lalu lintas dengan cepat. Upaya ini dengan melakukan rekayasa lalu lintas one way atau satu arah di jalur tersebut.
Dari data Pos Induk Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung di Nagreg, arus mudik kendaraan pada H-4 jelang Lebaran, Sabtu (6/4/2024), mencapai 95.606 unit.
Jumlah pemudik pada puncak arus mudik di jalur Nagreg masih didominasi pesepeda motor, yakni 76.885 unit motor yang mengangkut 153.770 penumpang. Sementara jumlah mobil hingga bus yang melewati Nagreg mencapai 35.208 unit.
Jumlah kendaraan yang melalui Nagreg pada H-3 Lebaran, Minggu (7/4/2024), mencapai 108.033 unit. Sementara jumlah kendaraan pada H-2, Senin (8/4/2024), hingga pukul 00.00 mencapai 113.298 unit.
Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Eric Alam Prabowo di Nagreg saat diwawancarai pada Selasa dini hari mengatakan, meskipun telah mencapai puncak arus mudik, tak ada kemacetan di Jalan Raya Nagreg. Arus lalu lintas terpantau ramai, tapi lancar.
Ia memaparkan, jumlah pemudik pada puncak arus mudik di jalur Nagreg masih didominasi pesepeda motor, yakni 76.885 unit motor yang mengangkut 153.770 penumpang. Sementara jumlah mobil hingga bus yang melewati Nagreg mencapai 35.208 unit.
”Jumlah kendaraan pada puncak arus mudik melalui Nagreg tahun ini tidaklah sebanyak tahun 2023, yakni 137.198 kendaraan. Hal ini dipengaruhi banyak masyarakat yang menggunakan mudik gratis melalui jalur tol hingga adanya diskon tarif tol,” papar Eric.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Edwin Affandi mengatakan, perlambatan arus lalu lintas dalam arus mudik tahun ini diperkirakan tidak hanya di jalur tol, tetapi juga jalan arteri. Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar telah memetakan titik-titik rawan macet di jalur nontol yang akan dilalui pemudik.
Edwin menyebutkan, salah satu titik kepadatan lalu lintas di jalur arteri adalah Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung. ”Titik lainnya di jalur arteri adalah Simpang Jomin dan Simpang Mutiara di Kabupaten Karawang dan di Kabupaten Garut, yakni Pasar Limbangan dan Pasar Lewo,” ucapnya.
Edwin mengimbau para pemudik di jalur arteri agar menggunakan fasilitas umum untuk beristirahat apabila merasa lelah dan mengantuk. Hal ini untuk mencegah risiko mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke kampung halaman.
Diketahui dari pendataan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat, di jalur arteri pantura hingga pansela terdapat 51 rumah makan dan 125 SPBU. Selain itu, juga terdapat 59 bengkel.
”Manfaatkan tempat istirahat saat mengalami rasa kantuk dan kelelahan. Dengan cara ini, dapat menghindari terjadi kecelakaan,” imbaunya.
Edwin menyatakan, sebanyak 27.193 personel diterjunkan untuk Operasi Ketupat Lodaya 2024 di Jawa Barat. Puluhan ribu personel ini terdiri dari 16.283 personel Polri serta 10.910 personel gabungan TNI dan instansi lain.
”Terdapat 2.855 personel yang berperan pada fungsi lalu lintas. Mereka terbagi atas 2.409 personel Lantas dari polres jajaran dan 446 personel dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar,” katanya.