Kecelakaan Tol Japek, Sampel DNA 12 Korban Dikirim ke Laboratorium Pusdokkes Polri
Pemeriksaan sampel DNA 12 korban kecelakaan di Tol Japek Km 58 dilakukan di laboratorium Pusdokkes Polri.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Tim Disaster Victim Identification Polda Jawa Barat telah mengambil sampel asam deoksiribonukleat atau DNA 12 korban tewas dalam kecelakaan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 58, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin kemarin. Seluruh sampel telah dikirimkan ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri.
”Pengambilan sampel DNA tidak hanya dari para korban. Kami juga telah mengambil sampel DNA dari kerabat lima korban,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Barat Komisaris Besar dr Nariyana pada Selasa (9/4/2024).
Nariyana memaparkan, kondisi 12 korban dengan luka bakar 90 hingga 100 persen. Para korban terdiri dari tujuh pria dan lima perempuan.
Ia pun menuturkan, pemeriksaan sampel DNA bisa memakan waktu hingga tujuh hari. Akan tetapi, lanjut Nariyana, pihaknya akan meminta pemeriksaan dipercepat menjadi tiga hingga empat hari.
”Tantangan yang dihadapi tim DVI Polda Jabar adalah kondisi para korban yang terbakar hingga 100 persen dan bukanlah kerabat. Ternyata mereka menumpang sebuah travel yang melayani rute Bogor-Ciamis,” ungkapnya.
Nariyana menambahkan, pihaknya telah mengambil data antemortem dari 12 orang yang merupakan kerabat para korban. Data antemortem diambil dengan cara Buccal swab, yaitu pengambilan sampel mukosa buccal dari dalam rongga mulut.
Sementara untuk data postmortem, telah didapatkan dua kartu identitas penduduk milik dua korban, yakni Aisya Hasna (19) dan Rizki Prastya (22).
”Diketahui Aisya adalah warga yang berasal dari Bogor. Sementara Rizki berasal dari daerah Ciamis,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Jules Abast menegaskan, penyebab terjadinya kecelakaan masih diselidiki. ”Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan oleh Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jabar dengan Korlantas Polri,” ucap Jules.
Dari hasil penyelidikan sementara Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar dan rekaman CCTV, kendaraan Daihatsu Gran Max B 1635 BKT yang melaju dari arah Jakarta tiba-tiba menepi ke arah bahu jalan di sisi kanan pada pukul 07.04.
Tantangan yang dihadapi tim DVI Polda Jabar adalah kondisi para korban yang terbakar hingga 100 persen dan bukanlah kerabat. Ternyata mereka menumpang sebuah travel yang melayani rute Bogor-Ciamis. (Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Barat, Komisaris Besar dr Nariyana)
Jalur yang dilewati Gran Max adalah jalan yang berlawanan untuk digunakan pengguna tol dari Cikampek ke Jakarta. Bus PO Primajasa bernomor polisi B 7655 TGD dengan kecepatan tinggi melintas dan menghantam Gran Max hingga terbakar.
Mobil yang ketiga Toyota Rush E 1399 MF juga dari Cikampek ke Jakarta menabrak bus yang tiba-tiba berhenti, kemudian menghantam Grand Max serta turut terbakar.