Biang Kerok Antre Panjang Mobil di Merak: Pemudik Datang Tak Sesuai Jadwal
Sebanyak 19.700 pengendara mobil datang ke Merak tak bawa tiket saat puncak arus mudik. Bikin antrean makin lama.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
CILEGON, KOMPAS - Pemudik yang hadir lebih awal atau tidak sesuai jadwal keberangkatan jadi biang kerok antrean panjang di jalan dan Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten saat puncak arus mudik. Penyelenggara dan pemangku kepentingan diminta tegas terhadap pemudik yang tidak disiplin. Sebab, pemudik yang tertib dirugikan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan pada hari Selasa (9/4/2024) bahwa kepadatan kendaraan terjadi di Pelabuhan Merak pada puncak arus mudik, yakni Minggu (7/4/2024). Kurang lebih 42.000 kendaraan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung saat itu.
Namun, Ira mengatakan, sekitar 19.700 kendaraan atau 32 persen dari jumlah tersebut adalah kendaraan yang hadir tidak sesuai jadwal. Kendaraan itu kemungkinan membeli tiket saat sudah di dekat pelabuhan. Akibatnya, mereka mendapat tiket untuk keberangkatan sehari atau dua hari setelahnya.
Saat puncak arus mudik, kendaraan itu turut antre ke dalam pelabuhan. Akibatnya, jumlah kendaraan begitu padat di dalam pelabuhan. Antrean pun semakin panjang, termasuk di jalan raya dan jalan tol menuju Pelabuhan Merak.
Untuk mengurai antrean, kata Ira, pihaknya akhirnya menyeberangkan para pengemudi mobil yang datang tak sesuai jadwal tersebut. Itu dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang menangani pemudik di Pelabuhan Merak.
“Kalau 19.700 kendaraan dalam satu hari, tentu saja level pelayanan kami menjadi berubah. Waktu tunggunya jadi sangat panjang. Dengan demikian, kami akan evaluasi hal yang bisa diperbaiki ke depannya,” kata Ira.
Kondisi itu membuat pengendara lain menempuh perjalanan dan antre 14 jam untuk sampai di bibir dermaga (Kompas, 8/4/2024). Untuk menghindari antrean panjang saat arus balik, Ira meminta para pemudik, khususnya yang membawa mobil pribadi, membeli tiket melalui aplikasi Ferizy sebelum berangkat ke pelabuhan. Tiket bisa dibeli maksimal H-1 keberangkatan.
Ia juga mengimbau para pengendara datang sesuai jadwal yang tertera di tiket. Datang lebih awal ke pelabuhan, misalnya satu hari sebelum keberangkatan, akan merugikan pemudik lain yang sudah datang di waktu yang tepat.
Preseden buruk jika diberikan jalan keluar memberangkatkan mobil tak sesuai jadwal. Harus tega supaya di tahun berikutnya tidak terulang kembali
Tiket pinggir jalan
Pemudik yang nekat berangkat ke pelabuhan tanpa tiket diperkirakan membeli tiket di loket pinggir jalan. Memang, secara aturan dan sistem, pemudik hanya bisa membeli tiket di luar radius 4 kilometer, termasuk di loket-loket tersebut.
Permasalahannya, pengendara yang membeli tiket di loket tepi jalan tetap menuju pelabuhan kendati belum waktunya berangkat. Hal serupa juga ditemui oleh Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno.
Ditemui di Pelabuhan Merak, ia mengatakan, pemerintah dan pihak pelabuhan semestinya lebih tegas dalam menindak pemudik yang nekat datang meski dengan tiket yang tidak sesuai jadwal. Memberangkatkan pemudik tersebut, menurut dia, tidak mendidik masyarakat untuk disiplin.
Menurut Djoko, penjualan tiket di loket tepi jalan lebih baik ditiadakan. Sebab, hal itu bisa mengacaukan sistem pembelian tiket daring penyeberangan yang sudah dimulai pada 2020.
”Jadi preseden buruk jika diberikan jalan keluar memberangkatkan mobil tak sesuai jadwal. Harus tega supaya di tahun berikutnya tidak terulang kembali,” kata Djoko.
Pengemudi kendaraan belum punya tiket akan kami keluarkan dari jalur.
Dikeluarkan dari jalur
Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin mengatakan, pihaknya memang sudah menyiapkan daerah penyangga untuk mengurai kepadatan di pelabuhan. Area penyangga itu digunakan untuk menampung kendaraan yang berangkat tak sesuai jadwal.
Namun, lantaran jumlah kendaraan yang tak bertiket sesuai jadwal terlampau banyak, terutama saat puncak arus mudik, akhirnya 19.700 kendaraan yang datang tak sesuai jadwal tetap diberangkatkan.
Dalam catatan ASDP, sebenarnya kuota tiket yang disiapkan untuk kendaraan sekitar 25.000 kendaraan per hari. Namun, karena banyaknya kendaraan yang tak tertib, akhirnya pada puncak arus mudik itu ASDP menyeberangkan lebih dari 42.000 kendaraan.
“Sebagai evaluasi, kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan juga stakeholder lainnya, bahwa nanti ketika pengemudi kendaraan belum punya tiket akan kami keluarkan dari jalur,” kata Shelvy.
Jalan lengang
Dari pantauan di lapangan, jalan tol menuju pintu keluar Tol Merak sudah mulai lengang sejak Senin (8/4/2024) siang. Hal itu juga terjadi di pintu keluar Tol Cilegon Barat. Sudah tak ada lagi sistem penundaan perjalanan atau delay system.
Antrean kendaraan hanya terlihat di dalam pelabuhan. Para pengendara sudah bisa naik ke kapal dengan waktu tunggu di tempat parkir pelabuhan antara satu sampai tiga jam.
Walau begitu, berdasarkan catatan ASDP, tiket penyeberangan kendaraan untuk 9 April 2024 sudah habis. Masyarakat diimbau membeli tiket terlebih dahulu sebelum berangkat ke pelabuhan. Hal itu juga harus dipastikan saat akan menyeberang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.