Kecelakaan KM 58, Kapolri: Mobil Masuk ke Lajur yang Seharusnya Tidak Dilintasi
Kepolisian bersama KNKT akan memeriksa penyebab masuknya mobil ke lajur berlawanan. "Contraflow" kini dievaluasi.
Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS – Kepolisian menyelidiki penyebab peristiwa kecelakaan yang menewaskan 12 orang di lajur lawan arah atau contraflow Tol Jakarta-Cikampek kilometer 58, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kebijakan lawan arah dihentikan untuk pemeriksaan tempat kejadian perkara, sekaligus evaluasi. Kecelakaan terjadi karena mobil masuk ke lajur yang salah. Identifikasi korban masih berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang.
Berdasarkan pengamatan di lokasi kejadian pukul 10.00 WIB, puing-puing mobil Daihatsu Gran Max masih ada. Demikian pula dengan pembatas jalan yang penyok. Sisa abu hitam bekas mobil terbakar juga menempel di aspal. Kepolisian sudah menghentikan sistem lawan arah di Jakarta-Cikampek.
Dari pantauan kamera pengawas (CCTV) milik Jasa Marga, pukul 19.00, arus kendaraan dari arah Jakarta-Cikampek dan sebaliknya terlihat lancar. Tidak ada lagi lawan arah yang diberlakukan.
Dalam kunjungan ke Posko Identifikasi Korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, pihaknya berbelasungkawa atas peristiwa tersebut. Polisi masih menyelidiki kepastian penyebab dari kecelakaan. Akan tetapi, ia menyebut, kecelakaan bermula saat mobil keluar dari lajur contraflow dan masuk ke lajur yang berlawanan.
Kunjugannya ini ditemani Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jendral TNI Agus Subiyanto, dan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.
Kepolisian sedang dalam proses pengambilan jaringan kulit dan sampel asam deoksiribonukleat (DNA) untuk identifikasi korban. Hingga jam 18.00, sudah ada empat keluarga terduga korban yang datang untuk mencocokkan identitas.
Para korban berasal dari keluarga yang berbeda-beda. Mereka menyewa jasa transportasi mobil untuk diantar ke tujuan masing-masing. Dari identifikasi melalui Kartu Tanda Penduduk, terdapat korban yang berasal dari Ciamis dan Bogor, Jawa Barat. Masyarakat pun diimbau berhati-hati, mengingat jumlah pemudik di Lebaran kali ini melonjak tinggi bila dibandingkan periode Lebaran 2023.
Terlihat ada proses mobil masuk ke lajur yang tidak seharusnya dilewati.
“Mereka pesan travel, dan diinformasikan ke keluarga. Kepastiannya juga masih didalami. Masyarakat harus hati-hati, bila lelah beristirahat. Kami anjurkan pula untuk membawa pengemudi cadangan,” ujar Listyo.
Kronologi
Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jendral Aan Suhanan menjelaskan, berdasarkan pantauan dari CCTV sementara, peristiwa terjadi saat mobil Daihatsu Gran Max dari arah Jakarta melintas di lajur contraflow Tol Jakarta-Cikampek. Ketika melaju dari arah Jakarta-Cikampek di Km 58, mobil oleng ke lajur kanan, sehingga menabrak bus yang melintas di lajur kiri. Bus itu datang dari arah berlawanan, yakni Cikampek-Jakarta. Tabrakan pun tidak bisa dihindari.
Bus dan mobil menghantam pembatas jalan. Seketika, mobil tersulut api hingga hangus terbakar. Satu mobil Toyota Rush yang sedang melaju di belakang bus pun menjadi korban karena tidak mampu menghindari tabrakan dua kendaraan di depannya. Mobil tersebut pun ikut terbakar, sementara bus rusak di bagian depan sisi pintu masuk penumpang.
Kebijakan contraflow yang awalnya akan diberlakukan di ruas tersebut pun kini dihentikan. Awalnya, sistem ini akan diterapkan saat puncak arus mudik, mulai Jumat (5/4) pukul 14.00 WIB lalu, hingga Kamis (11/4) pukul 24.00 di ruas Tol Jakarta-Cikampek km 36 hingga Tol Cikopo-Palimanan km 72.
“Untuk mudik kami hentikan sementara untuk proses olah TKP dan evaluasi. Kendaraan dari Jakarta, dari Bandung kita arahkan ke Cikampek Selatan untuk mengurangi beban fatalitas di Cikampek ini,” ucapnya.