Ribuan Orang Ikut Mudik Gratis dari Surabaya, Diharapkan Tekan Kecelakaan
Program mudik gratis, termasuk di Jawa Timur, lebih menjamin keselamatan dan keamanan warga untuk perjalanan Lebaran.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 3.841 orang berangkat mudik gratis dengan 96 bus dari depan kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur, Surabaya, Minggu (7/4/2024). Selain membantu warga merayakan Lebaran di kampung halaman, program itu diklaim mendukung keselamatan pemudik di perjalanan.
Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono dan sejumlah pejabat teras melepas keberangkatan mudik gratis ini. Warga nantinya akan menuju 20 kabupaten/kota atau lebih dari separuh 38 daerah di Jatim.
Daerah tujuan dengan pemudik terbanyak ialah Ponorogo dengan 17 bus. Setelah itu, pemudik menuju Pacitan (13), Magetan (10), dan masing-masing delapan bus ke Ngawi, Madiun, Trenggalek, Jember, dan Banyuwangi.
Sebelumnya, Jumat (5/4/2024), Pemprov Jatim juga memberangkatkan 1.100 pemudik dengan 27 bus dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Para peserta tujuan Jatim itu juga mendapat kartu multi-perjalanan untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api komuter dan bus Trans-Jatim di Surabaya-Sidoarjo-Gresik-Mojokerto-Lamongan.
Untuk arus balik juga telah disiapkan, yakni bus-bus dari Ponorogo, Pacitan, Madiun, Tulungagung, Lamongan, Jember, Banyuwangi, Pamekasan (Pulau Madura) menuju Surabaya dan Jakarta. Keberangkatan bus-bus balik gratis itu dijadwalkan pada Minggu (14/4/2024).
Sugianto, peserta mudik gratis asal Ponorogo, mengatakan, program ini selalu ditunggu dia dan keluarganya. Mudik gratis meringankan biaya perjalanan menuju kampung halaman.
”Meringankan ongkos pergi-pulang, Mas,” kata Sugianto.
Sugianto mengatakan, ia sudah merantau sudah lebih dari 20 tahun ke Surabaya dan bekerja sebagai buruh pabrik. Sebelum ke Surabaya, Sugianto pernah merantau 10 tahun ke Kalimantan Timur.
Berlebaran di kampung halaman menjadi ritual wajib baginya dan keluarga. Mereka bukan sekadar merayakan Lebaran, melainkan menguatkan silaturahmi dengan keluarga, terutama bakti bagi orangtua.
Adhy mengatakan, mudik gratis bertujuan membantu warga pulang kampung merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah memakai angkutan umum. Tahun ini, pergerakan warga untuk mudik dan balik Lebaran mencapai 31,3 juta jiwa sesuai survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan. Pergerakan tahun ini jauh lebih besar daripada tahun sebelumnya yang 21,2 juta jiwa.
Dalam mudik gratis ada semangat untuk mendorong masyarakat lebih mengutamakan penggunaan angkutan umum dalam bermobilitas. Aparatur pemerintah selalu mengecek dan mengawasi operasional angkutan umum mudik gratis untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
Adhy melanjutkan, mudik gratis juga dilaksanakan pemerintah pusat, badan usaha milik negara (BUMN), dan pemerintah kabupaten/kota misalnya Gresik dan Sidoarjo. Dengan mudik gratis, potensi kecelakaan selama masa pergerakan warga bisa ditekan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Besar Komarudin mengatakan, potensi kecelakaan selama pergerakan warga patut diwaspadai. Di Jatim ada pergerakan 31,3 juta jiwa atau terbesar dari mobilitas di Indonesia yang 193,6 juta jiwa.
Sebesar 16 persen mobilitas atau 5 juta jiwa dengan sepeda motor yang paling rentan terdampak kecelakaan fatal. Sebesar 18,3 persen atau 5,7 juta jiwa bergerak dengan mobil.
”Pergerakan jutaan orang dengan ratusan ribu kendaraan itu akan rawan kecelakaan sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan,” kata Komarudin. Atensi terhadap pergerakan dengan sepeda motor karena bukan kendaraan yang menjamin keselamatan pengguna dan penumpang.
Sepeda motor minim perlindungan, kecuali helm dan busana, yang digunakan penggunanya. Seseorang bisa celaka bahkan tewas akibat kecelakaan saat bersepeda motor misalnya akibat terjatuh karena kondisi jalan, menghindari atau bermanuver, atau bertabrakan dengan kendaraan lain.
Risiko kecelakaan akan meningkat termasuk di kampung halaman pemudik karena ada penambahan jumlah dan aktivitas dengan sepeda motor. Kendaraan ini juga diakomodasi dengan pengangkutan gratis dari Jakarta dan Surabaya. Pemerintah daerah tujuan mudik belum optimal menyediakan angkutan umum untuk pergerakan warga selama hari raya yakni silaturahmi dan berwisata.