Kendaraan Melonjak 65 Persen ke Merak, Jangan Berangkat Sebelum Beli Tiket
Kendaraan menuju Pelabuhan Merak meningkat 65 persen. Tiket mobil habis untuk 6-8 April 2024.
CILEGON, KOMPAS — Lonjakan jumlah kendaraan menuju Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, terjadi sepanjang 6-7 April 2024. Pemerintah memutuskan kapal dari Pelabuhan Merak hanya mengantar penumpang. Pemudik diimbau tidak berangkat ke Pelabuhan Merak sebelum membeli tiket. Sebab, tiket mobil sudah habis untuk 6-8 April 2024.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, data yang ia terima dari Kepolisian Daerah Banten menunjukkan, jumlah kendaraan menuju Pelabuhan Merak melonjak 65 persen pada Minggu (7/4/2024). Antrean kendaraan mengular di banyak titik sepanjang Tol Jakarta-Merak.
”Di samping kami akan melihat perkembangan, nanti kapal dari Merak ke Bakauheni hanya mengedroppenumpang dan langsung kembali ke Merak untuk mengangkut penumpang lagi,” kata Muhadjir di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak.
Keputusan itu diambil setelah ia berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), kepolisian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan pemangku kepentingan lain. Keputusan itu diharapkan mempercepat pengangkutan kendaraan dan orang dari Pelabuhan Merak. Skema itu dilakukan sambil melihat efektivitasnya di lapangan.
Kapolda Banten Inspektur Jenderal Abdul Karim mengatakan, antrean kendaraan menuju Pelabuhan Merak terus terjadi meskipun sistem penundaan (delay system) sudah dilakukan dari Km 12 jalan Tol Jakarta-Merak.
Baca juga: Kebutuhan Perjalanan Jauh, Konsumsi Pertamax Turbo Melonjak 90,7 Persen
Skema itu akan terus dilakukan agar tak terjadi penumpukan kendaraan di sekitar Pelabuhan Merak. Kendaraan di tol akan diminta kembali berjalan saat kendaraan di area parkir pelabuhan sudah naik ke kapal.
”Supaya (kendaraan yang masuk ke pelabuhan) seimbang dengan perputaran kapal,” katanya.
Pantauan di lapangan, dalam dua hari terakhir banyak kendaraan menuju Pelabuhan Merak yang datang sebelum jadwal keberangkatan. Hal itu membuat penumpukan kendaraan terjadi di area parkir pelabuhan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, pihaknya sempat memberangkatkan kendaraan-kendaraan itu. Hal itu dilakukan untuk mengurangi penumpukan kendaraan di pelabuhan.
Baca juga: Puncak Mudik di Bandara Sentani Berlalu, Penumpang Masih Padat
Namun, ia menegaskan, hal itu dilakukan hanya untuk kondisi mendesak. Ia mengingatkan bahwa tiket kendaraan dari Pelabuhan Merak sudah habis sampai 8 April 2024. Pemudik diimbau membeli tiket melalui Ferizy.com untuk 9 April dan setelahnya.
”Kami mengimbau seluruh pengguna jasa yang mau menyeberang untuk tidak berangkat kecuali sudah ada tiket di tangan,” katanya.
Loket pinggir jalan
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, pemerintah dan pihak pelabuhan semestinya lebih tegas dalam memperlakukan pemudik yang nekat datang meski dengan tiket yang tidak sesuai jadwal.
Dari temuannya di lapangan, masih marak penjualan tiket di loket-loket pinggir jalan. Sejumlah pengendara membeli tiket di sana. Meski mendapat tiket untuk keberangkatan di hari lain, para pengendara tetap masuk dan antre ke pelabuhan.
Baca juga: Hari Kedua Puncak Arus Mudik, Cikampek-Cipali Cukup Lancar
Menurut dia, penjualan tiket semacam itu ditiadakan saja. Sebab, itu mengacaukan sistem pembelian tiket daring yang sudah ada.
”Jadi preseden buruk jika diberikan jalan keluar (memberangkatkan mobil tak sesuai jadwal). Harus tega supaya di tahun berikutnya tidak terulang kembali,” kata Djoko.
Upaya tambah pelabuhan
Dari hasil koordinasi dengan berbagai pihak, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, lonjakan kendaraan ini membuat banyak penumpang yang sudah membeli tidak bisa dilayani maksimal.
Pihaknya masih berkoordinasi untuk mencari alternatif lain guna mempercepat penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.
Baca juga: Penyebab Macet Parah Ruas Tol Menuju Pelabuhan Merak
Beberapa sopir, kata dia, berharap ada rute Pelabuhan Merak-Pelabuhan Panjang. Pihaknya sedang mencari kapal yang bisa beralih rute ke Pelabuhan Panjang. Niat itu juga akan dikoordinasikan dengan pemangku kepentingan di Lampung.
Selain itu, pihaknya berencana menyiapkan satu zona untuk kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Indah Kiat dan Pelabuhan Merak. Ia masih mengupayakan itu bisa menjadi satu pelabuhan tambahan untuk mengangkut penumpang dari Banten ke Lampung.
Baca juga: Puncak Mudik di Bandara Sentani Berlalu, Penumpang Masih Padat
Budi mengatakan, penumpukan kendaraan juga diperparah dengan adanya sejumlah truk over dimension overload (ODOL). Truk itu tersebar di banyak titik di sekitar Pelabuhan Merak.
Setelah berkoordinasi dengan kepolisian, pihaknya akan melakukan penegakan hukum terhadap truk ODOL, termasuk truk yang mengangkut bahan kebutuhan pokok.
”Kami akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan karena mengganggu perjalanan mudik,” kata Budi.