Puncak Mudik di Bandara Sentani Berlalu, Penumpang Masih Padat
Puncak mudik Lebaran 2024 pada H-4, Bandar Sentani melayani pergerakan pemudik sebanyak 6.379 penumpang.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sesuai prediksi, puncak arus mudik di Bandar Udara Sentani, Jayapura, telah berlangsung pada Sabtu (6/4/2024). Namun, hingga Minggu (7/4/2024), ribuan penumpang masih memadati bandara yang terletak di Kabupaten Jayapura, Papua, tersebut.
Stakeholder Relations Manager Bandar Udara Sentani, Jayapura, Surya Eka mengatakan, puncak mudik Lebaran 2024 pada H-4, Bandara Sentani, melayani 6.379 penumpang. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 5.033 penumpang.
”Kendati begitu, pada hari Minggu ini dengan melihat pergerakan penumpang, kemungkinan angkanya masih berkisar 5.000 mendekati angka 6.000 orang. Pada H-2 dan H-1 pasti akan semakin menurun jumlahnya,” ujar Surya di Jayapura, Papua, Minggu.
Secara akumulatif, sejak periode musim mudik, 3-6 April 2024, Bandara Sentani telah melayani 21.314 penumpang. Angka ini naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 19.221 penumpang.
Adapun pada musim Lebaran 2024 diperkirakan 72.053 penumpang menggunakan angkutan udara di Bandara Sentani. Angka ini meningkat 8 persen dibandingkan dengan periode Lebaran tahun sebelumnya.
Surya mengungkapkan, kepadatan pergerakan penumpang di Bandara Sentani hingga Minggu sangat memungkinkan terjadi. Apalagi bagi pemudik tujuan jarak jauh seperti ke Jawa, pilihan angkutan Lebaran cukup terbatas.
”Pemudik dari Jawa dan Sulawesi, khususnya di wilayah Papua lain, seperti Wamena (Papua Pegunungan), akan melewati bandara ini. Selain itu, bagi yang di Jayapura, moda transportasi yang bisa diakses tiap hari yakni melalui bandara ini,” ujarnya.
Selain moda transportasi udara, pilihan angkutan mudik menuju Pulau Jawa dan Sulawesi lainnya ialah dengan transportasi laut. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengoperasikan lima kapal untuk angkutan Lebaran.
Adapun dua kapal Pelni dengan estimasi tiba di Jawa sebelum Lebaran telah berlayar pada 27 Maret dan 3 April. Adapun sisanya, yakni KM Ciremai, dijadwalkan berangkat pada 8 April, KM Gunung Dempo pada 9 April, dan KM Labobar pada 24 April.
Hanif (25), pemudik tujuan Blitar, Jawa Timur, ini baru melakukan mudik pada Minggu siang menggunakan penerbangan di Bandara Sentani. Ia baru memilih mudik usai puncak karena baru mendapatkan jatah libur.
Ia mengungkapkan, pilihan mudik menggunakan pesawat lebih efisien waktu, terlebih dirinya bekerja di sektor formal dengan durasi libur yang terbatas. ”Lebih hemat waktu naik pesawat dengan jalur tempuh yang sangat singkat dibandingkan jalur laut yang bisa berhari-hari,” tutur Hanif.
Kendati begitu, pada hari Minggu ini dengan melihat pergerakan penumpang, kemungkinan angkanya masih berkisar 5.000 mendekati angka 6.000 orang.
Sementara bagi Nur Hasanah (47), pemudik tujuan Banyuwangi, Jawa Timur, ini sejatinya sering menggunakan jalur laut. Namun, mudik kali ini, ia bersama tiga anggota keluarganya memilih angkutan udara karena sejumlah keterlambatan menyelesaikan sejumlah urusan di Jayapura.
”Sebenarnya lebih hemat jalur laut, apalagi kami pulang rombongan. Kalau lewat laut sepertinya sekitar Rp 1 juta per orang, dibandingkan pesawat Rp 3 juta-Rp 4 juta per orang,” ujarnya.