14 Jam Berkendara hingga Anak yang Menangis, Kisah Pemudik Lewat Pelabuhan Merak
Lonjakan kendaraan menuju Pelabuhan Merak terjadi. Pemudik berkendara 14 jam. Anak kecil rewel karena bosan di mobil.
Oleh
SUCIPTO
·4 menit baca
Memasuki puncak arus mudik, lonjakan kendaraan ke Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten membuat jarak tempuh berkendara semakin lama. Hal itu dialami oleh Yusron Amirul Fajri (21) yang akan mudik ke Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
“Dari rumah di Cikampek (Karawang) sekitar pukul 05.00. Baru jam 19.00 sampai sini,” kata Yusron saat menunggu kapal di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Minggu (7/4/2024).
Artinya, keluarganya mesti menempuh Karawang-Pelabuhan Merak selama 14 jam perjalanan. Di hari normal, rute itu bisa ditempuh 3,5 jam melalui jalan tol.
Waktu tempuh yang dilalui Yusron melambat lebih dari 10 jam perjalanan dibanding hari normal. Antrean panjang kendaraan, kata Yusron, baru ia temui di pintu Tol Merak.
Hal itu terjadi karena petugas lalu lintas menerapkan sistem penundaan atau delay system. Kendaraan ditahan di banyak titik untuk mencegah penumpukan di Pelabuhan Merak. Setelah kendaraan di pelabuhan terangkut kapal, kendaraan di jalan tol baru boleh maju sedikit demi sedikit.
Akibat sistem itu, Yusron baru sampai di pintu masuk Pelabuhan Merak sekitar pukul 11.00. Kendati sudah sampai di pelabuhan, mobil yang ia tumpangi harus mengantre lagi.
Titik antrean pertama adalah di jalan menuju parkir utama dermaga. Setelah mobil di bibir dermaga terangkut kapal, mobilnya baru diarahkan petugas ke tempat tunggu selanjutnya. Total ada tiga titik tunggu di dalam pelabuhan.
Setidaknya ia mengantre delapan jam di dalam pelabuhan untuk sampai di bibir dermaga, menunggu kapal bersandar. Yusron, kedua orangtua, dan kakaknya berjalan-jalan di sekitar mal di Dermaga Eksekutif saat bosan di dalam mobil. Mereka membeli makan atau menyewa kursi pijat yang tersedia di sekitar mal.
"Banyak orang pengen mudik. Wajar nunggu lama," katanya.
Fauzi Ari (37), penumpang lain, menunggu sekitar dua jam di sekitar bibir dermaga untuk mendapat kapal penyeberangan. Sambil menunggu, istrinya membawa anak mereka yang berusia dua tahun bermain ke mal di pelabuhan tersebut.
“Pas sudah sampai sini enak karena banyak pilihan wahana anak. Tadi waktu macet di tol, anak saya nangis terus. Mungkin bosan di mobil,” kata Fauzi.
Puncak arus mudik
Pengalaman Fauzi dan Yusron itu merupakan salah satu dampak dari lonjakan jumlah kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak. Kepolisian Daerah Banten mencatat, dibandingkan hari sebelumnya, jumlah kendaraan menuju Pelabuhan Merak melonjak 65 persen pada Minggu (7/4/2024).
Berdasarkan data Astra Infra—perusahaan pengelola Jalan Tol Tangerang-Merak—sepanjang 31 Maret-6 April 2024 atau H-10 sampai H-4 Lebaran, akumulasi kendaraan yang melintasi tol tersebut adalah 1,14 juta kendaraan. Peningkatan signifikan jumlah kendaraan terjadi mulai H-9, yakni meningkat 20 persen dari hari sebelumnya.
Kepala Komunikasi Perusahaan Astra Infra Deddy Pradityo Opficon mengatakan, pada Sabtu (6/4/2024) tercatat sekitar 8.000 kendaraan melintasi Gerbang Tol Merak menuju ke Pelabuhan Merak. Adapun pada Minggu (7/4/2024) pukul 00.00-15.00, sekitar 6.000 kendaraan melintasi gerbang tol tersebut.
Ia mengatakan, untuk mencegah penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak, pihaknya membatasi lajur transaksi di Gerbang Tol Cikupa. Pihaknya juga membagikan makanan bagi pengendara yang tersendat perjalanannya di dalam tol.
“Petugas secara rutin melakukan pembersihan jalur dan penyiagaan sekitar 400 unit toilet, termasuk portable toilet, yang tersebar di Km 94-96 arah Merak,” kata Deddy.
Berdasarkan data Posko Merak pada hari Sabtu hingga pukul 23.59, jumlah kapal yang beroperasi ada 39 unit kapal. Sekitar 150.000 penumpang dan 36.000 kendaraan menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak pada hari itu.
Dari sisi jumlah kendaraan, puncak arus mudik di Pelabuhan Merak terlihat, salah satunya, dari tiket yang terjual habis sampai Senin (8/4/2024). Setiap hari, tersedia kuota untuk 24.000 kendaraan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni.
Total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-7 hingga H-4 tercatat 363.269 orang. Total kendaraan yang menyeberang pada masa itu sebanyak 82.996 unit.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (persero) Ira Puspadewi mewanti-wanti agar pemudik jangan berangkat ke pelabuhan sebelum membeli tiket secara daring, terutama bagi pemudik dengan kendaraan pribadi. Sebelumnya, banyak pengendara mobil yang tiba di Pelabuhan Merak dengan tiket di hari lain.
Hal itu mengakibatkan penumpukan kendaraan di dalam area parkir dan area tunggu pelabuhan. “Beli tiket sejak jauh hari, melalui aplikasi Ferizy atau mitra penjualan resmi. Pastikan bertiket maksimal H-1 keberangkatan serta datang ke pelabuhan sesuai jadwal yang tertera di tiket," tutur Ira.