Volume Kendaraan Meningkat, ”One Way” Lokal Diberlakukan di Tol Semarang-Bawen
”One way” lokal diterapkan di Tol Semarang-Bawen, Jateng, karena volume kendaraan meningkat. Penerapan situasional.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sistem satu arah atau one way lokal diterapkan dari Kilometer 414 Kalikangkung, Kota Semarang, Jawa Tengah, hingga Kilometer 442 Tol Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (6/4/2024) petang. Rekayasa lalu lintas itu diberlakukan lantaran terjadi kenaikan volume kendaraan yang signifikan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Komisaris Besar Sonny Irawan mengatakan, sejak Sabtu sekitar pukul 01.40, kenaikan volume kendaraan terus terjadi di Tol Semarang-Batang. Kendaraan yang melintas diperkirakan lebih dari 3.000 unit per jam. Jumlah itu meningkat dari volume kendaraan pada hari sebelumnya, 1.000-2.000 unit per jam.
”One way lokal kami terapkan untuk memberikan kesempatan bagi para pemudik dari arah barat menuju ke timur. Penerapannya dari Km 414 Kalikangkung sampai Bawen. Kalau nanti diperlukan, akan (diterapkan) sampai Tingkir, Salatiga,” kata Sonny, Sabtu petang.
Sonny menuturkan, sebelum memutuskan menerapkan sistem satu arah lokal, pihaknya telah melakukan sterilisasi arus di jalur B atau jalur Semarang-Jakarta di ruas tol Bawen sampai Ungaran. Setelah dinyatakan steril, sebagian arus lalu lintas dari jalur A (Jakarta-Semarang) dipecah ke jalur B.
Menurut Sonny, lama penerapan sistem satu arah belum bisa ditentukan. Hal itu menyesuaikan kondisi lalu lintas.
Direktur Utama Tol Semarang-Batang Nasrullah menyebut puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Sabtu. Saat puncak arus, kendaraan yang melintas diperkirakan 71.900 unit.
”Apakah hari ini adalah puncak arus seperti yang kami prediksikan, itu masih perlu kami lihat dan bandingkan dengan data besok. Jika besok volume kendaraan turun, berarti kemungkinan hari ini puncaknya untuk arus mudik,” ujar Nasrullah.
Pada Sabtu petang, kepadatan arus lalu lintas sempat terjadi jelang Gerbang Tol Kalikangkung. Antrean kendaraan disebut mencapai lebih dari 2 km.
”Dari jarak 2 km sampai ke sini diperlukan waktu tempuh sekitar setengah jam,” ujar Wawan (30), pemudik asal Bekasi, Jawa Barat, saat ditemui di Gerbang Tol Kalikangkung.
Wawan dan lima anggota keluarganya yang akan mudik ke Klaten, Jateng, berangkat dari Bekasi pada Sabtu pukul 08.00. Rombongan itu tiba di Gerbang Tol Kalikangkung sekitar pukul 16.00.
”Sejak dari Tol Bekasi Timur, arus lalu lintas lancar, tidak ada kemacetan. Baru macet di sekitar sini tadi,” ucapnya.
Untuk memperlancar arus lalu lintas di sekitar gerbang tol, pengelola mengaktifkan 10 gardu pembayaran dan 7 gardu satelit. Selain itu, sebanyak 20 unit mobile reader juga disiapkan.
Petugas yang membawa mesin electronic data capture atau alat penerima pembayaran berkeliling mendatangi para pengendara. Tujuannya, mempercepat proses transaksi guna menghindari kemacetan.
Tak hanya di jalur tol, kepadatan lalu lintas juga terjadi di sejumlah ruas jalan di dalam Kota Semarang, seperti Jalan Dr Sutomo, Jalan Sogijapranoto, Jalan Soedirman, hingga Jalan Pantura Semarang-Kendal. Kendaraan dengan nomor polisi luar kota itu memadati sejumlah titik, seperti persimpangan-persimpangan jalan, sekitar stasiun pengisian bahan bakar, dan rumah makan.
”Di dalam kota terjadi kepadatan yang cukup signifikan. Namun, untuk menentukan apakah hari ini puncak arus, masih perlu dilihat lagi volume kendaraan pada besok dan lusa,” ujar Sonny.
Banjir
Sementara itu, pada Sabtu pagi hingga petang, jalur pantura Kaligawe, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, terendam banjir. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Sejumlah pengendara dilaporkan nekat menerjang banjir. Akibatnya, sejumlah kendaraan mogok.
”Kami mengadakan pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Kendaraan roda empat yang kecil dan sepeda motor kami putar balik lalu kami alihkan lewat jalur alternatif,” ucap Kepala Polsek Genuk Komisaris Rismanto.
Kendaraan dari arah timur atau Demak dan sekitarnya dialihkan melewati Jalan Wolter Monginsidi. Kendaraan lantas menuju Pedurungan, lalu Gayamsari, kemudian ke dalam Kota Semarang.
Sementara itu, kendaraan dari arah Semarang menuju Demak dan sekitarnya dialihkan menuju Simpang Lima, Gayamsari, Pedurungan, menuju Jalan Wolter Monginsidi. Kendaraan kemudian melanjutkan perjalanan lewat jalan pantura Semarang-Demak.
”Bagi para pemudik, ikuti instruksi petugas di lapangan. Selain itu, ada papan pengumuman dan petunjuk lalu lintas yang kami pasang di sejumlah titik,” ujar Rismanto.