Universitas Jenderal Soedirman menjadi salah satu pusat ujian tulis berbasis komputer atau UTBK.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 18.542 calon mahasiswa akan mengikuti ujian tulis berbasis komputer atau UTBK di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, pada 30 April hingga 20 Mei 2024. Ujian akan berlangsung dalam dua gelombang dan digelar di tujuh lokasi yang terbagi dalam 16 ruangan.
”Unsoed menjadi salah satu pusat ujian tulis berbasis komputer (UTBK). Total terdapat 18.542 peserta yang akan mengikuti UTBK di Unsoed. Para peserta sudah mendaftar sejak 21 Maret sampai dengan 5 April 2024,” kata Wakil Rektor I Unsoed Noor Farid dalam keterangan pers, Sabtu (6/4/2024).
Noor menyampaikan, dari semua peserta ujian, terdapat 16 peserta disabilitas (tunadaksa).
”Unsoed akan memfasilitasi peserta tunadaksa tersebut dengan menyediakan tempat khusus di lokasi ujian,” katanya.
Noor menambahkan, UTBK merupakan jalur masuk perguruan tinggi berbasis tes atau dikenal sebagai Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Kuota Unsoed dalam jalur SNBT sebanyak 3.372 atau 40 persen dari total mahasiswa baru yang akan diterima.
”Unsoed menyediakan 44 prodi S-1 dan 10 prodi D-3 di jalur SNBT kali ini. Sampai penutupan kemarin, total peminat Unsoed jalur SNBT sebanyak 31.109 orang,” katanya.
UTBK, lanjut Noor, akan dilaksanakan dalam dua gelombang dan dibagi dalam 26 sesi. Setiap sesi melayani 730 peserta. Gelombang pertama dari 30 April 2024 dan 2-7 Mei 2024. Gelombang kedua, 14-20 Mei 2024.
”Hasil tes akan diumumkan pada 13 Juni 2024 dan masa unduh sertifikat UTBK 17 Juni-31 Juli 2024,” paparnya.
Materi tes UTBK terdiri dari tes potensi skolastik (TPS), penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris. Alokasi waktu pengerjaan tes 195 menit. UTBK di Unsoed akan digelar di tujuh lokasi yang dibagi menjadi 16 ruangan.
”Tujuh lokasi tersebut adalah fakultas kedokteran, fakultas pertanian, fakultas MIPA, fakultas PIK, fakultas peternakan, gedung IAB, dan laboratorium riset,” katanya.
Ada beberapa ketentuan dalam gelaran UTBK kali ini. Pertama, peserta hanya diperbolehkan mengikuti UTBK 2024 satu kali. Kedua, hasil UTBK 2024 hanya berlaku untuk penerimaan di PTN tahun 2024.
Ketiga, peserta yang telah dinyatakan lulus seleksi jalur SNBP 2024, SNBP 2023, dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 tidak dapat mengikuti UTBK 2024. Keempat, peserta yang telah dinyatakan lulus UTBK 2024 dan telah registrasi di PTN yang dituju tidak dapat mengikuti seleksi jalur mandiri di PTN mana pun.
Ketentuan lain, setiap peserta diperbolehkan memilih maksimal empat program studi yang terdiri dari dua pilihan program akademik (sarjana) dan dua pilihan program vokasi (diploma tiga dan diploma empat/sarjana terapan).
Syarat mengikuti UTBK antara lain siswa SMA/SMK/MA/sederajat kelas XII atau kelas terakhir pada tahun 2024, peserta didik Paket C tahun 2024 dengan umur maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2024), lulusan SMA/SMK/MA/sederajat tahun 2022 dan 2023, lulusan Paket C tahun 2022 dan 2023 dengan umur maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2024), dan membayar biaya UTBK Rp 200.000.
Sebelumnya, dalam kesempatan buka puasa bersama wartawan, Rektor Unsoed Akhmad Sodiq menyampaikan, angka partisipasi kasar, yaitu sejauh mana jumlah lulusan SMA mampu diterima di universitas atau perguruan tinggi, masih rendah.
”Ternyata angka nasionalnya masih rendah, yaitu 34 persen. Di Jateng 24 persen. Banyumas Raya angkanya masih di bawah itu. Yang bertanggung jawab siapa. Artinya, ini menjadi program nasional kementerian, di antaranya perguruan tinggi negeri,” kata Sodiq.
Untuk mendukung program itu, lanjutnya, Unsoed yang pada 2023 hanya menerima sekitar 7.500 mahasiswa pada tahun 2024 ini akan menerima 8.400 mahasiswa.
”Harapannya adalah untuk meningkatkan atau mengakomodasi agar penyiapan sumber daya manusia yang unggul bisa dijembatani oleh perguruan tinggi, terutama yang ada di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap,Kebumen),” katanya.