Puncak arus mudik lintas Kalimantan diperkirakan terjadi akhir pekan ini. Jumlah pemudik di atas 1.000 orang per hari.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
MARTAPURA, KOMPAS — Pergerakan pemudik lintas Kalimantan di Terminal Gambut Barakat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai melonjak, Kamis (4/4/2024). Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada akhir pekan ini dengan jumlah pemudik di atas 1.000 orang per hari.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Gambut Barakat Daniel Bernhard mengatakan, pada H-6 Lebaran ini mulai terjadi peningkatan arus mudik antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Tipe A Gambut Barakat. Peningkatan itu terlihat dari bertambahnya jumlah penumpang dan armada bus AKAP yang beroperasi.
”Biasanya untuk periode angkutan Lebaran terjadi lonjakan penumpang ataupun kendaraan mulai dari 30 sampai 60 persen dibandingkan dengan hari biasa. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran atau pada akhir pekan ini,” katanya.
Berkaca dari tren angkutan Lebaran tahun lalu, ungkap Daniel, ada peningkatan penumpang lebih kurang 54 persen dan peningkatan armada 32 persen dibandingkan dengan hari biasa. Jumlah kedatangan dan keberangkatan yang biasanya 15-20 armada per hari meningkat menjadi 28-32 armada per hari. ”Jumlah penumpangnya bisa di atas 1.000 orang per hari,” ujarnya.
Pada periode Lebaran tahun ini Daniel memperkirakan jumlah penumpang dan armada bisa lebih tinggi dari periode Lebaran tahun lalu. Sebab, pada tahun ini aktivitas masyarakat dan perekonomian sudah kembali normal seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19. ”Prediksi kami, jumlah penumpang angkutan Lebaran tahun ini akan naik 10-20 persen dari tahun lalu,” katanya.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XV Provinsi Kalsel Zulmardi mengatakan, peningkatan jumlah pemudik di Terminal Tipe A Gambut Barakat masih bisa dilayani oleh armada bus AKAP yang beroperasi reguler saat ini. Untuk angkutan Lebaran tahun ini, ada 62 bus AKAP reguler dan 4 bus AKAP cadangan.
Untuk rute ke Kalimantan Timur (Balikpapan-Samarinda), ada 6-7 perjalanan bus setiap hari, sedangkan untuk rute ke Kalimantan Tengah (Palangkaraya-Sampit-Pangkalanbun) ada delapan perjalanan bus setiap hari. ”Saat ini, keterisian atau load factor bus AKAP itu masih 60-70 persen dan masih bisa ditambah tripnya,” katanya.
Ahmad (34), penjual tiket bus PO Logos, menuturkan, pihaknya menambah satu bus untuk melayani angkutan Lebaran tahun ini sejak 1 April. Jika biasanya hanya satu bus berkapasitas 40 kursi yang beroperasi, kini ada penambahan satu bus berkapasitas 30 kursi.
PO Logos melayani rute Banjarmasin-Palangkaraya-Sampit-Pangkalanbun. ”Di masa mudik Lebaran ini, dua bus kami yang jalan penuh terus,” ujarnya.
Menurut Ahmad, untuk harga tiket bus AKAP di masa mudik Lebaran ini juga ada kenaikan sebesar Rp 30.000. Jika pada hari biasa harga tiket rute Banjarmasin-Pangkalanbun Rp 280.000 per orang, kini harganya menjadi Rp 310.000 per orang. ”Penumpang sudah maklum karena setiap Lebaran pasti ada kenaikan,” katanya.
Pemeriksaan
Zulmardi mengatakan, angkutan Lebaran yang beroperasi di Terminal Tipe A Gambut Barakat dipastikan dalam kondisi laik jalan. Secara berkala, pihaknya melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan pada armada bus yang beroperasi. Inspeksi keselamatan kembali dilakukan di musim mudik Lebaran.
”Hasil pemeriksaan kami sejauh ini, semuanya dinyatakan laik jalan untuk angkutan Lebaran. Tidak ada satu pun yang tidak laik karena bus-busnya memang reguler masuk ke terminal ini dan selalu dicek,” katanya.
Selain kondisi armada, menurut Zulmardi, kondisi kesehatan pengemudi bus juga diperiksa di masa angkutan Lebaran ini. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. ”Pemeriksaan kesehatan pengemudi merupakan salah satu pilar untuk menjamin keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Raudatul Jannah mengatakan, tim kesehatan dari provinsi dan Kabupaten Banjar diturunkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, urine, dan alkohol pada para pengemudi bus.
”Pemeriksaan ini untuk memastikan pengemudi dalam kondisi sehat dan bugar. Jika ditemukan ada gejala, langsung diobati. Apabila sehat, cukup diberi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” katanya.
Menurut Raudatul, pengemudi bus angkutan Lebaran harus dipastikan dalam kondisi sehat dan bugar untuk mencegah kelalaian atau human error, yang bisa memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. ”Harapannya, sopir dan semua penumpang bisa selamat sampai tujuan,” katanya.