Penyelenggara Mudik Gratis dan PO Bus Pastikan Kondisi Armada Lebaran dalam Kondisi Baik
Kondisi bus yang digunakan untuk mudik gratis dan komersil dipastikan layak jalan. Pengemudinya pun telah melalui tes.
Oleh
SUCIPTO, AGUIDO ADRI
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pihak swasta yang menyelenggarakan mudik bareng dan mudik gratis memastikan bus yang digunakan sudah menjalani inspeksi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan atau ramp check. Itu juga dilakukan perusahaan otobus atau PO yang melayani jalur antarkota dan antarprovinsi. Jika bus belum ramp check dan tetap beroperasi, pemerintah menyiapkan sanksi.
Manajer Umum Komunikasi Perusahaan Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbudin mengatakan, seluruh armada yang digunakan dalam program Mudik dan Balik Bareng Honda 2024 dipastikan layak jalan. Program itu menyediakan truk untuk mengangkut sepeda motor pemudik ke kota tujuan mudik, sementara pemilik motor menumpang bus untuk menghindari kelelahan dan risiko lain di perjalanan.
"Kami melakukan serangkaian pemeriksaan keamanan yang ketat baik untuk pengemudi dan angkutan yang digunakan," kata Muhibbudin saat dihubungi dari Jakarta, Senin (1/4/2024).
Untuk standar keamanan, lanjut Muhibbudin, dua pengemudi disiapkan untuk setiap truk yang mengangkut motor. Selain itu, truk pengangkut juga dipastikan dalam kondisi baik dan sesuai dengan peraturan hukum. Standar yang sama diterapkan kepada setiap bus yang membawa pemilik motor ke kampung halaman. Terdapat dua pengemudi di setiap bus.
Demi memastikan keselamatan pemudik, AHM aktif menyampaikan pesan keselamatan berkendara yang dikemas secara ringan dan mudah dipahami melalui kampanye #cari_aman. Sosialisasi keselamatan berkendara ini disampaikan sejak pendaftaran awal Mudik dan Balik Bareng Honda.
“Harap perhatikan jumlah orang dan kapasitas barang yang diperbolehkan untuk setiap sepeda motor. Kelengkapan berkendara yang harus dibawa untuk digunakan di tempat tujuan,” ujar Muhibbudin.
Perawatan rutin
Persiapan juga dilakukan oleh PO yang melayani perjalanan antarkota dan antarprovinsi. PT Rosalia Indah Transport, perusahaan yang menaungi bus Rosalia Indah, misalnya. Kendati tidak menyediakan bus untuk program mudik gratis, perusahaan itu memastikan bus antarkota dan antarprovinsi yang beroperasi pada libur Lebaran 2024 dalam kondisi prima.
Kepala Hubungan Masyarakat PT Rosalia Indah Transport Yofie Aganovic mengatakan, 300 armada bus disiapkan untuk melayani mudik dan arus balik Lebaran 2024. Beberapa bus wisata juga disiapkan sebagai armada tambahan.
Menurut dia, Rosalia tidak mengalokasikan anggaran khusus untuk perawatan bus setiap memasuki Lebaran. Perawatan rutin dilakukan layaknya hari biasa. Kendati demikian, pihaknya memastikan armada tersebut rutin dicek sebelum melakukan perjalanan.
"Komponen keamanan dan keselamatan secara keseluruhan dicek dan dipastikan berfungsi normal,," kata Yofie.
Pihaknya pun memastikan pengemudi yang bertugas pada libur Lebaran adalah pengemudi terbaik yang sudah diseleksi sesuai standar perusahaan. Pembekalan khusus juga diberikan kepada para pengemudi.
"Dalam satu armada yang dijalankan, terdapat dua pengemudi dan satu asisten kapten atau pramugara/pramugari yang bertugas melakukan pelayanan kepada penumpang," ujar Yofie.
Standar nyaman
Selain keamanan, aspek kenyamanan juga ditawarkan oleh perusahaan transportasi dalam melayani perjalanan mudik tahun ini. Salah satunya Bluebird Group yang meluncurkan Cititrans Busline.
Cititrans Busline menawarkan dua pilihan kelas, yakni Suites dan Super Executive. Kelas Suites memiliki desain tempat duduk kompartemen pribadi yang terinspirasi dari kursi pesawat kelas bisnis.
Adapun kelas Super Executive dilengkapi tempat duduk dengan ruang kaki yang luas. Kenyamanan penumpang semakin lengkap dengan layanan pengiriman barang dan kargo yang dilengkapi kamera pengawas untuk memastikan keamanan barang yang dikirim.
Rute bus itu melayani dari dan menuju Jakarta, Bandung, serta Malang. Harga tiket mulai Rp 375.000. Direktur Utama Cititrans Andrew Arristianto mengatakan, dengan rute Jakarta-Malang, bus diperkirakan hanya berhenti di dua sampai tiga titik istirahat. Kebutuhan makanan dan lainnya dilayani di atas bus.
“Kami membawa standar baru dalam kenyamanan perjalanan antarkota antarprovinsi. Ini bukan hanya tentang perjalanan, tapi juga tentang pengalaman yang mengesankan di sepanjang perjalanan,” kata Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono.
Perbaikan
Menurut catatan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, sebanyak 2.258 unit bus dari 152 PO disiapkan untuk melayani mudik tahun ini dari Jakarta. Dishub Jakarta juga menyiapkan 152 bus cadangan guna mengantisipasi lonjakan penumpang di terminal.
Guna memastikan kelaikan bus, Dishub Jakarta telah melakukan ramp check sepanjang 18-28 Maret 2024 di empat terminal utama, yakni Terminal Pulogebang, Kalideres, Rambutan, dan Tanjung Priok.
Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo seusai Rapat Koordinasi Lintas Sektor Operasi Ketupat Jaya 2024 mengatakan, sejumlah operator yang armadanya belum memenuhi standar keselamatan diminta melakukan perbaikan sampai tanggal 3 April 2024.
Hal itu juga diterapkan kepada bus yang melayani mudik gratis dari berbagai instansi. Perbaikan itu akan diperiksa dan dipastikan kembali sebelum mendapat stiker ramp check. Bus yang tak sesuai standar tidak diperkenankan beroperasi sampai rekomendasi perbaikan dijalankan.
Selain memeriksa kondisi mobil, kata Syafrin, Dishub juga memastikan pengemudi bus dalam kondisi sehat dan bebas narkoba. Pemerintah juga memeriksa kelengkapan surat pengemudi.
Para sopir dipastikan mengenal medan yang akan dilalui. Saat ramp check, petugas dari Dishub Jakarta memastikan mereka sopir yang biasa melayani rute yang ia akan lewati di libur Lebaran 2024 ini.
Ia mengatakan, klakson bus dengan volume berlebihan dan musik panjang atau kerap disebut “telolet” tidak boleh digunakan selama libur Lebaran. Bus disarankan menggunakan klakson standar agar tak mengganggu pengendara lain.
Klakson berlebihan ditakutkan membuat kaget pengguna jalan lain dan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Hal ini sesuai dengan UU no 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 58 yang melarang penggunaan perlengkapan yang mengganggu keselamatan lalu lintas.
Selain itu, larangan tersebut berlandaskan Pasal 69 Peraturan Pemerintah Nomor 55/2012 tentang Kendaraan. Di dalamnya mengatur suara klakson paling rendah 83 desibel dan paling tinggi 118 desibel.
Sanksi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2024 di kantor Kepolisian Daerah Jateng, Kota Semarang, Minggu (31/3/2024). Ia menyatakan, bus wisata yang belum menjalani ramp check akan diminta putar balik. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan di lokasi wisata pada masa libur Lebaran 2024 karena kondisi bus yang tidak laik.
Menurut Budi, bus wisata tergolong berisiko tinggi mengalami kecelakaan karena banyak yang usianya sudah tua. Pihaknya juga bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan pemantauan.
”Kalau ternyata masih ada bus yang tidak melalui ramp check, akan diberi sanksi balik arah, tidak jadi wisata. Ini terlihat keras tetapi terbukti bahwa tahun-tahun lalu banyak kejadian yang berkaitan dengan kecelakaan bus wisata,” kata Budi (Kompas, 31/3/2024).