Mudik, Perhatikan Tips Berikut agar Perjalanan Aman dan Nyaman
Bersiap mudik Lebaran tahun ini? Berikut beberapa tips aman dan nyaman selama perjalanan mudik Lebaran.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Sebentar lagi, banyak orang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Berikut ini beberapa tips agar mudik aman dan nyaman.
Pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB), Ludtfi Djakfar, mengatakan bahwa dalam mudik perlu diperhatikan dua hal, yaitu aspek fisik dan psikologis. ”Berkendara itu ada dua aspek, yaitu fisik dan psikologis. Kondisi fisiknya apakah kuat dan sehat, serta psikologisnya apa juga siap. Sebab, keduanya sangat menentukan keselamatan di perjalanan,” kata Ludfi, Minggu (31/3/2024), di Malang, Jawa Timur.
Guru Besar Fakultas Teknik Bidang Teknik Jalan Raya UB tersebut memberikan beberapa tips untuk dicermati pemudik agar aman dan nyaman selama perjalanan mudik.
Pertama, jika ada opsi antara menggunakan jalan atau tidak, maka Ludfi menyarankan agar pemudik menggunakan jalan tol.
”Kalau ada jalan tol, gunakan jalan tol. Dari aspek keselamatan itu lebih baik di tol, apalagi di sana mengikuti SOP berlalu lilntas, di mana setiap jarak 20 kilometer (km) ada area istirahat (rest area). Selain itu, di jalan tol, persiapan dan fasilitas dari pemerintah juga lebih banyak,” katanya.
Kedua, kesiapan fisik pengendara harus diperhatikan. ”Persiapkan fisik dengan baik. Kadang-kadang banyak yang memilih jalan saat malam hari dengan berbagai pertimbangan. Tapi, harus diingat dan sangat hati-hati, karena berkendara malam itu tantangannya kondisi mata. Apakah sehat dan bisa digunakan berkendara jauh dalam kondisi gelap,” kata Ludfi.
Ketiga, persiapkan aspek psikologis. ”Aspek psikologis ini harus dicermati. Jangan cepat-cepat ingin sampai tujuan. Ini harus dihindari. Sebab, saat psikis ingin cepat sampai, itu akan berpengaruh pada refleks otak, tangan, dan kaki. Ini akan berdampak pada refleks tubuh dalam menerima halangan di depan,” katanya.
Adapun untuk pengendara sepeda motor, semua hal di atas juga harus dicermati. ”Sepeda motor sesungguhnya bukan sarana ideal untuk mudik. sebaiknya jangan mudik pakai motor. Namun, di Indonesia, sepertinya belum bisa lepas dari mudik bermotor. Oleh karena itu, yang terpenting adalah kondisi fisik. Sebab, saat kondisi tubuh segar, refleks berkendara akan baik,” kata Ludfi.
Berikutnya, Ludfi mengingatkan agar menghindari berkendara pada malam hari. Sebab, pada malam hari banyak kendaraan melaju kencang yang cukup berbahaya bagi pengguna sepeda motor.
Dosen Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, memberikan beberapa tips mudik aman dan nyaman sebagaimana dikutip dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Menurut Djoko, KNKT memberikan 10 tips berkendara saat berpuasa. Pertama, istirahat cukup. Kedua, hindari makanan penyebab kantuk. Ketiga, patuhi batas kecepatan kendaraan. Keempat, jaga jarak aman dengan kendaraan lain.
”Berikutnya, perbanyak istirahat jika kehilangan kosentrasi, perhatikan tekanan angin pada ban kendaraan, sabar dan peduli aturan lalu lintas, pahami rute perjalanan sebelum berkendara, cermat gunakan aplikasi navigasi untuk hindari jalur alternatif berbahaya, serta hindari membawa penumpang dan barang berlebihan,” kata Djoko.
Jika terpaksa berkendara malam hari, maka harus dipastikan kondisi tubuh fit serta cukup istirahat dan tidur.
”Hindari membawa penumpang dan barang berlebihan, hindari penggunaan kecepatan berlebihan (maksimum 50 kilometer per jam) sehingga sulit dikendalikan. Gunakan safety gear dengan warna terang dan reflektor, pastikan sistem penerangan dan pengereman berfungsi baik, jaga jarak aman dengan pengendara motor lain. Hindari memilih jalur yang sepi dan minim marka jalan, serta berhentilah jika merasa lelah di tempat yang aman setiap dua jam perjalanan,” katanya.